Hidup Laysa begitu rumit, sangat rumit. Kehidupan yang ia jalani begitu membingungkan. Dia secara tiba-tiba menjadi seorang angel dan mempunyai banyak teman. Takdir Tuhan memang diluar dugaan.
sampai dia harus memilih "membunuh atau mati"
*********...
Cahaya sang surya menembus sela-sela ventilasi aparteman yang biasanya hanya satu penghuni sekarang bertambah menjadi lima. Mata Laysa mengerlip karena sinarnya berhasil menebus kelopak matanya. Ia terbangun, mengusap mata perlahan, ia melirik jam beker diatas rak samping kasurnya.
Baru pukul tujuh, namun cahaya ini sudah membuatnya silau. Lasya berjalan mengambil handuk. Ia akan mandi terlebih dahulu, lalu membangunkan yang lainnya. Pertemuan mereka masih lama, karena di alam fana sekarang masih gelap, dan cahaya belum datang menyinari.
"mungkin, aku akan sedikit berpikir nantinya " ucapnya saat masuk kedalam kamar mandi.
"segarnya....., hmmm waktunya membangunkan kucing yang tidur" ucapnya senang.
Memakai pakaian casual yang sangat cocok dengan hari ini. Membuat Laysa terlihat cantik. Setelah berkaca, ia berjalan menuju kamar Yuan. Dengan sedikit kekuatannya, Laysa menggoyangkan tubuh Yuan, hingga merasa risih.
"aaaaaa,,, siapa si..,oh Laysa ada apa? "
Laysa menatap sinis Yuan. Pikun dan Pikun, itulah yang Laysa pikiran tentang Yuan. Padahal dia bukanlah yang tertua diantara mereka. Tapi ingatannya malah sudah tua.
"hehehehehe...... Ia bentar, kau keluarlah, aku akan mandi" Laysa tersenyum. Ia berjalan keluar menutup pintu kamar Yuan perlahan. Sekarang waktunya ia membangunkan Karin.
Tok.. Tok. Tok..
"Eonnie(kakak)..... Bangun yuk!! "
Tok.. Tok.. Tok..
"Eonnie(kakak)...."
Ceklek..
Karin membuka pintu kamarnya. Matanya masih sayu-sadar. Ia mengusap matanya berkali-kali. Bersandar dipintu, matanya seperti tidak ingin terbuka. Laysa sangat ingun menyiram matanya, tapi Karin lebih tua 5 tahun darinya. Sangat tidak sopan melakukan hal itu kepada yang lebih tua.
"bangun..... Semua sudah siap... Dan kakak masih belum siap sedari tadi... Mau kami tinggal " ucap Laysa berbohong . Karin masih saja belum sadarkan diri. Laysa berfikir, ia akan melakukan apa untuk menyadarkannya.
"kakak...... Kak Yuan dan Rendra... Sedang berterngkar..., merebutkan handuk"
Karin membuka matanya lebar-lebar. Ia celingak celinguk mengamati sekitarnya. Tidak ada apa-apa. Laysa tertawa pelan. Karin akhirnya tersadar dengan caranya ini.
"mandi gih...kak, jangan bilang kakak lupa tentang janji semalam"
"hmm, ingat kok, kau pergilah bangunkan yang lain, aku akan mandi"
"aku kira kakak hanya akan berganti pakaian saja, ternyata mandi toh..." ucapnya pelan. Tapi terdengar oleh Karin.
Melihat tatapan Karin membuat Laysa bergidik ngeri. Ia memutuskan untuk berlari.
"Laysa....!!!! " teriak karin.
"bercanda kak.... !!" teriak Laysa tak kalah keras menuju kamar Rendra.
Untuk membangunkan Rendra,Laysa memerlukan banyak sekali cara. Tapi untuk saat ini caranya telah habis. Ia berfikir keras sambil berdiri didepan pintu kamar Rendra.
Dari arah belakang Yuan telah siap dengan penampilannya. Lumayan keren untuk seorang Angel dengan stelan seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.