Suara hembusan angin pagi menyejukkan badan. Mata ingin sekali tertutup dan merentangkan tangan. Pemandangan belakang apartemen yang mereka tinggali sangatlah indah. Masih banyak pepohonan yang tumbuh subur tertata rapi.
Bunyi kegaduhan membuat kenyamanan Karin terganggu. Ia sedang menikmati pemandangan pagi hari dan menghirup udara segar. Awalnya hening, hanya suara angin yang berhembus.
"kalian bisa diam tidak! " bentak Karin marah.
Sontak ia cepat membalikkan badannya. Yuan dan Rendra sedang berebut handuk, dan mereka sama sekali tidak mengenakain sehelai benang.
"kalian ini, aku akan mematahkan kaki kalian, cepat pergi dari sini!"
Yuan dan Rendra bergegas pergi. Mereka takut jika Karin sampai mengomel. Pasti akan berlangsung hinga berjam-jam. Bahkan sampai mereka punya janggut.
Laysa berjalan kesana kemari memcari Alex. Dia hilang sejak bangun tadi. Walau sudah mandi, seharusnya dia izin jika ingin pergi. Ia terus mengeluh. Besarnya apartemen Alex sama saja dengan Rumah gedongan.
"ini apartemen atau rumah sih! " rengeknya menghentakkan satu kaki kelantai.
Terdengar suara seseorang tengah bernyanyi. Suaranya sangat dekat dengan dirinya. Dibalik jendela. Tapi siapa? Apa disana terdapat tempat bersantai. Laysa berjalan mengendap-endap. Lalu membuka tirai dengan cepat.
Alex sedang menikmati minuman, dengan bandana dikepalanya. Sembari bermain telepon genggam. Ia menikmati pemandangan diluar, tanpa peduli suara panggilan namanya.
Saat Laysa ingin melangkah. Yuan tiba-tiba saja berteriak keras. Laysa membalikkan badannya. Ia menuju kearah sumber suara.
"ada apa? Kenapa kau berteriak? " tanya Karin mengelus telinganya.
"sial, athena mendapat kabar jika kunci element darkness dan element thunder telah berada ditangan murid Mars, kita lengah, " Yuan terlihat sangat marah mendengar kabar tersebut.
Tapi mau bagaimana lagi sudah terjadi. Dan tinggal 5 element yang belum tersentuh siapapun. Alex berjalan perlahan, meletakkan minumannya di atas meja dapur.
"kalian tahu, alam fana memilik kunci Element Eart, dan kita harus mendapatkannya"
"dari mana kau tahu? "
"sebelum kemari, aku sempat melihat pada radar istana,dan itu membatuku dan kalian menemukannya"
"mari berangkat! "
Semua mengangguk, mereka berjalan cepat keluar apartemen. Karin memegang kaca kecil, ia menekan tombol aktif. Muncul seperti hologram. Ia berjalan terlebih dahulu. Berjalan kaki? Benar, jika menggunakan mobil akan lebih sulit dan repot.
Saat tiba ditempat tujuan. Ditengah hutan yang lebat, dengan pohon tinggi dan besar,menutupi cahaya sang surya masuk. Mereka berpapasan dengan Kayla dan juga Dyana. Mereka memamerkan kunci element darkness dan thunder. Tapi para angel menahan emosi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Angel
FantasíaHidup Laysa begitu rumit, sangat rumit. Kehidupan yang ia jalani begitu membingungkan. Dia secara tiba-tiba menjadi seorang angel dan mempunyai banyak teman. Takdir Tuhan memang diluar dugaan. sampai dia harus memilih "membunuh atau mati" *********...