Blood

802 55 0
                                    

Setelah mengucapkan permisi Laysa berbalik untuk melangkahkan kakinya menuju kelas. Belum lama ia melangkah pria itu memanggil.

"Hei, tanganmu kenapa? " Laysa memegang lukanya. Ia harus berbicara apa? Harus menjawab dengan bagaimana? Ia menggigit bibir bawahnya. Gugup tentang semuanya.

"Aku bertanya? " Laysa membalikkan badannya ia tersenyum terhadap pria itu. "Ini luka kemarin karena tidak hati-hati saat menyeberang " ucapnya berbohong.

Pria itu menghirup udara, tapi tidak seperti orang normal seakan dia mencium bau sesuatu. Laysa menaikan alisnya terhadap sikap pria itu. Pria yang diduga adalah siswa kelas 13B itu mendekati Laysa perlahan.

"Eh.. Eh.. Kau kenapa? " pikirannya sudah mengarah ke mana-mana? Apa dia juga sama seperti Kayla?. Kenapa banyak sekali orang seperti ini dunianya nyata? Mereka hanyalah khayalan saja. Kenapa bisa ada?

"Kau bau, bau rambutmu seperti air cuci pel " ucap Pria itu selepas menyentuh dan mencium rambutnya.

"Huh... Syukurlah aku kira" batinnya lega.

Laysa tersenyum canggung. Ia lalu teringat dengan pelajaran kelas. "maaf aku ada kelas permisi" segera ia berlari menuju kelasnya.

Dan betul saja, seperti dugaannya. Kelas sudah dimulai. Ia ragu untuk masuk kedalam. Tapi jika ia tidak masuk apa bedanya dia dengan anak-anak bodoh yang suka bolos sekolah.


*

**


Kayla telah selesai dengan tugasnya. Karena merasa lapar ia memutuskan untuk kekantin. Dia akan baik-baik saja, sahabatnya akan mempunyai alasan kenapa dia tidak masuk kelas.

"Darah siput itu baunya sangat berbeda" ucapnya setelah meminum soda yang baru saja ia beli.

Kayla terus memikirkan darah yang keluar dari tubuh Laysa. Darah manusia tidak segelap itu, dan baunya memancing seluruh Vampire datang.

"kalau tidak aku tutup tadi ,mungkin dia sudah tewas"

Setelah air soda habis, ia memakan makanan kantin kesukaannya. Sandwich khusus untuk dirinya.

Ia memakannya dengan lahap, sampai ada bayangan hitam sekilas lewat di hadapannya. Sontak membuatnya waspada. Bisa saja dia Lucifer yang datang untuk memburu sesuatu.

"Apa mungkin, dia..??? Siput" Kayla Meletakkan sandwichnya kembali. Ia mengikuti arah bayangan yang berlari dengan cepat.

"Tunggu... Siapa kau.? "Tanya Kayla menghentikan langkahnya.

Seseorang itu penuh dengan warna hitam. Dia juga memakai masker untuk menutupi identiasnya. Tapi anehnya saat Kayla mencium aroma darah orang tersebut , tidak ada apa-apa dan bukan dari klan apapun.

"Kau siapa?, kau bukan dari alam Sarpa, lalu kau dari alam apa? Dan apa tujuanmu datang kemari? " Kayla menanyakan beberapa pertanyaan.

Tak ada jawaban darinya. Seorang berjubah hitam itu meninggalkan Kayla tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Hah.. Dia siapa... Apa mungkin darah siput itu sampai tercium ke alam sarpa. Kalau memang benar begitu, siput itu bukan manusia"

Kayla memutuskan untuk kembali ke kelas. Ia harus cerita kepada Dyana. Walau nantinya dia percaya atau tidak yang penting Kayla sudah berusaha untuk meyakinkannya.

The Last AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang