Kayla mengubah wujudnya. Sayap hitam yang serasi dengan pakaiannya. Serta mengenakan mahkota kebanggaannya. Putri lucifer itu tersenyum miring menatap murid Athena yang sedang waspada.
Alex mengisyaratkan kepada semua temannya untuk berpencar. Akan lebih cepat mereka menemukan apa yang sedang dicari. Masing-masing akan memberikan sinyal jika terjadi masalah yang serius.
Dyana mengerutkan alisnya. Merasa sedikit aneh dengan tinggah lawan didepan. Seperti merencanakan sesuatu. Dan benar dugaanya. Perlahan, mereka terbang cepat. Joe tersenyum sinis menagap kepergian Alex dan lainnya.
"menarik juga"
Satu persatu dari murid Mars terbang. Mencari keberadaan musuhnya sekarang. Target pertama adalah gadis siput,yang bukan lain adalah Laysa.
Sementara yang mereka targetkan tengah terbang bersama Alex. Bisa dibilang karena kondisinya sekarang yang tidak memungkinkan terbang sendiri. Juga ia masih belum sembuh akibat serang yang Dyana berikan.
Disaat Laysa tengah menanyakan cara mengeluarkan maya. Mereka dikejutkan dengan kehadiran Ray dan Joe. Musuhnya itu menghalagi jalan. Alex memanggil burung tadi untuk membantu Laysa tetap terbang diatas dan dalam pengawasannya. Sementara dia akan fokus menyerang dan menjaga.
Kedua sayap Alex tertutup api dibagian bawah. Rambutnya berubah menjadi silver. Kedua tangganya juga mengeluarkan api. Laysa memikirkan cara bagaimana menyingkirkan dua hama didepan?. Dengan kondisi sekarang, ia tidak mungkin ikut bertarung hebat.
"ALEX!! "
Laysa teriak melihat Alex terpental jauh. Tapi karena kecepatan tebangnya cukup mengesankan. Ia mampu kembali dan membalas serangan. Laysa menyalin setiap serangan yang Ray dan joe berikan. Maya yang keluar hanyalah sedikit. Tapi Alex mengeluarkan maya begitu banyak.
Jika seperti ini terus Alex akan kalah. Karena Ia menyerang dengan emosi. Sementara lawannya, mereka santai dengan serangan yang akan datang. Laysa membelalakkan matanya saat tubuh Alex jatuh kebawah.
"Luka tangkap Alex"
"luka? "
Laysa mengeluarkan sayap putihnya. Sedikit sakit. Namun ia harus bertahan hingga musuhnya lemah. Burung itu berhasil menangkap tubuh Alex. Untung saja Laysa cepat memberikan perintah. Kalau tidak sudah jatuh dia didalam laut.
"wah, bisa terbang rupanya? "
Laysa teringat ucapan Athena sebelum berangkat. "Lawanlah musuhmu dengan santai, jangan gunakan emosi, karena akan menguras mayamu, gunakan pikiran, jika dalam kondisi terdesak, baru keluarkan mayamu".
Laysa memiliki kecepatan terbang diatas rata-rata. Walau dengan kondisi seperti itu masih bisa ia lakukan. Ia memikirkan sebuah cara. Matanya mengarah kekanan dan kekiri. Ia terbang mengitari mereka. Laysa memcoba mencium maya Ray dan Joe.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Angel
FantasyHidup Laysa begitu rumit, sangat rumit. Kehidupan yang ia jalani begitu membingungkan. Dia secara tiba-tiba menjadi seorang angel dan mempunyai banyak teman. Takdir Tuhan memang diluar dugaan. sampai dia harus memilih "membunuh atau mati" *********...