tidak terduga

330 28 2
                                        

Maaf kalau banyak typo.

"Fino!! " Laysa menekan ucapannya. 

Sang pemilik nama tersenyum manis.
Entah sejak kapan pria itu mengikutinya. Tuhan selamatkan gadis malang ini. Jangam biarkan dia terluka. Perlahan Fino menyentuh rambut halus Laysa, mencium baunya. Harum,itu yang Fino katakan perlahan.

"kumohon, lepaskan aku"

"Tidak.!" bentak Fini keras.

"ku mohon sakit....! " Fino masih menggoreskan kuku tajamnya pada lengan Laysa. Jika pria itu mencintainya kenapa ia melakukan hal kasar. Apa alasannya menyiksa Laysa. Mereka bahkan tidak pernah berkenalan. Laysa mulai meringis kesakitan, air matanya kembali keluar. Fino menghentikan semuanya,  tangannya kemudian menyentuh leher Laysa.

Matanya terbelalak, apakah Fino akan mencekiknya? Kenapa?. Tapi dugaannya salah, luka pada dirinya mulai mengering dan hilang. Laysa bingung, ada apa dengan Fino. Cup. Fino dengan tidak sopan mencium pipi cabi Laysa. Dengan cepat ia membuang mukanya.

"kau manis, pantas saja Alex menyukaimu" Laysa mengerutkan alisnya. Mana mungkin seorang Alex menyukai dirinya. Sangat aneh. Dia pasti sedang terpengarus obat. Fino mendekatkan wajahnya pada Laysa. Hanya ada jarak satu jengkal untuk wajah mereka. Laysa tidak menatap, ia membuang mukamya dan enggan melihat wajah tampan Fino.

Jantung Laysa berdegub kencang,ia ketakutan saat nafas Fino menyentuh wajahnya. Bulu kuduknya berdiri, seperti melihat hantu dan ingin teriak. Laysa sangat ingin melawan Fino dengan mayanya. Tapi Alex dan Joe tidak memperbolehkan hal itu didunia manusia.  Jika sampai terjadi, kemungkinan besar dirinya akan ditangkap dan juga disebut sebagai Monster.

"lepaskan ikatannya!" perintah Fino pada bodyguard dibelakangnya. Laysa dengan cepat berlari dari tempat saat tali telah terlepas dari tangan dan juga kakinya. Tapi Fino menarik tangannya dan menedekap dirinya pada dada bidang Fino. Hangat, rasa hangat yang ia rasakan sekarang.
Laysa memukul keras dada Fino, tifak ada reaksi darinya. Dia punya ilmu apa sampai dapat menahan pukulan laysa.

Uhukk.. Uhuk... Uhuk...

Nafas Laysa mulai habis. Fino masih memeluk dirinya kuat. Apa rencananya? apa ia akan membunuhnya secara perlahan. Tadi saja hampir membuat tubuhnya rusak, sekarang akan membuat nafasnya habis. Oh tuhan sebenarnya apa rencana Fino?

"le-lepaskan....,aku ti-dak bisa ber-na fas" ucapnya terbata.

Fini melepaskannya perlahan, Laysa akhirnya dapat menghirup udara segara kembali. Kepala pusing, tapi ia tidak boleh pingsan untuk sekarang. Ia menarik nafas panjang,dan membuangnya perlahan. Tidak ada yang menjaga pintu didekatnya. Semua bodyguard berada tepat dibelakang Fino. Kakinya melangkah cepat dan membuka pintu keluar.

"tangkap dia! " perintah Fino tegas.

"please....  Lex, Joe.... Tolongin aku dong... " pinta Laysa saat berlari.

Ia bingung mau berlari kemana,tempat ini baru baginya. Tanpa pikir panjang dirinya berlaei tanpa arah. Yang ia fikirkan hanyalah satu. Tidak tertangkap oleh mereka. Rok pendeknya sangat mengganggu, saat berlari terkadang itu akan terbuka, dan Laysa segera menutupnya. Hal itu akan memperlambat larinya.

****

"eh,udah ilang... Rasakan Laysa dimana? " tanya Alex. Yah mereka memang selamat, saat kecelakaan terjadi, ia menggunakan sedikit magicnya untuk membuat perlindungan. Dan Joe menggunakan ilmunya membelah diri. Yang tertangkap bukanlah dirinya mereka yang asli, hanya sebuah bayangan yang Joe buat untuk mengalihkan perhatian.

The Last AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang