WAH CEPAT YA 100 KOMEN. HAHA. AKU JADI SEMANGAT LANJUTIN CERITA INI. AYO SPAM KOMEN LAGI. KALI INI LEBIH BANYAK YA BIAR NULISNYA SEMANGAT :)
"Apa maksudmu Aiza? " Tanyaku dengan suara rendah. Sungguh, hari setelah Ayesha meninggal adalah hari yang melelahkan juga hari yang paling menguras emosiku. Dan sekarang apalagi? Apa yang sudah dikatakan wanita di depanku ini?
Menalaknya? Apakah talak jadi semacam mainan untuknya?
"Pernikahan ini salah, Mas, " ucapnya sembari terisak. Ya, tidak ada yang membenarkan pernikahan ini memang. Aku melakukannya karena Ayessha, pun denganmu Aiza. Kita ini korban dari keegoisan Ayessha. Dari kepergiannya yang tiba-tiba.
"Aku pikir akan mudah karena itu kamu mas, karena aku akan menjalaninya dengan kamu, tapi ternyata aku salah. Ini lebih sulit dari perkiraanku. Jujur, kepergian Ayesha sudah sangat menyakitkan untukku dan ku pikir pernikahan ini bisa jadi obatnya. Aku bisa membahagiakan Ayessha dengan menuruti permintaannya."
"Kamu terlalu naif, Aiza. "
Aiza mengangguk lemah, air matanya sudah berkumpul semua di kedua pipinya. "Benar, aku terlalu naif. Aku tidak memikirkan omongan orang atas pernikahan ini terlebih lagi aku tidak memikirkan perasaan kamu mas. Maafkan aku. "
Aku menarik napas dalam, semuanya sudah terlanjur. "Sudah terlambat untuk menyesalinya, Aiza. Jadi kenapa tidak kau teruskan saja pernikahan ini sampai waktu nya selesai. "
Aiza mendongak menatapku dengan tanya. "Maksudnya?"
"Mari teruskan pernikahan ini sampai tiga bulan lamanya. Sampai tanah di kuburan Ayessha mengering, sampai orang-orang lupa akan pernikahan ini ..."
Dan sampai kau mengakhiri perasaanmu padaku, Aiza. Sampai kau benar tahu aku sebenarnya, sampai kau benar-benar membenciku.
***
Pagi ini rinduku pada Ayesha memuncak. Rasanya ingin sekali memeluknya barang sebentar saja. Ku pandangi wajah ayu itu dalam sebingkai pigura yang posisinya tak pernah berubah; di atas nakas tempat tidur.
Ayessha, kamu cantik. Kamu bidadariku, Sayang. Selamanya hanya kamu yang aku cintai. Sahabatmu sebaik apapun dia takkan bisa menggantikan posisimu.
"Mas, sarapan dulu. " Suara Aiza mengintrupsi lamunanku. Aku menatapnya sebentar lalu kembali ku tatap foto Ayessha yang sejak tadi ku genggam.
"Aku merindukan Ayessha. " Ku lihat tubuhnya mematung, namun dia seperti langsung menguasai tubuhnya sendiri. Sekejap saja, senyum itu hadir. Dia menghampiriku lalu menyimpan pigura itu ke tempatnya.
"Berdoalah. Ayessha akan merasakan rindu Mas lewat doa bukan lewat ratapan. Yuk makan dulu Mas. "
"Aiza... "
Aiza menengok, tubuh kecil yang sudah sampai depan pintu itu berbalik. "Kenapa Mas? "
"Aku mencintai Ayessha, hanya Ayessha. "
Matanya membulat sebentar lalu ku lihat melayu setelahnya, dia masih bisa tersenyum lalu menjawab pernyataan ku. "Aku tahu. "
***
TBC
Maaf pendek. Yang penting fast update, kan? Wkwk
Next part Insya Allah lebih panjang.
Diperbolehkan spam komen sebanyak-banyaknya :)Penulis : AdindaSj17
KAMU SEDANG MEMBACA
[DSSP] Takdir Cinta Aiza
Espiritual(Spiritual-Romance) Aiza adalah wanita yang diidamkan oleh hampir semua pria. Kecantikannya, kepandaiannya, ketulusan hatinya. Aiza tak ubahnya seperti sekuntum bunga mawar yang sedang mekar. Begitu indah membuat siapa saja terpancing untuk memetik...