Arda dan Nana sudah sampai di stasiun Tugu. Entah apa yang Arda cari. Sedari tadi, dia hanya menengok kanan dan kiri di tengah kerumunan banyak orang.
"Kamu cariin siapa, Da?" tanya Nana.
"Temanku SMP."
Beberapa saat kemudian, terlihat ada dua perempuan yang salah satunya melambaikan tangannya ke arah Arda, Arda yang sadar langsung menarik tangan Nana dan menghampiri kedua perempuan itu.
"Ngapain kamu ke sini?" tanya salah satu perempuan itu dengan sinis.
"Aku cuma mau ngasih ini ke kamu." Arda membuka tasnya dan mengeluarkan setangkai bunga mawar merah, lalu memberikan pada salah satu perempuan yang bernama Aisyah.
"Nggak usah repot-repot!" Aisyah menampik bunga pemberian dari Arda.
"Kali ini aja kamu terima pemberian bunga dari aku, Syah." Arda memohon sampai berlutut di hadapan Aisyah. Nana yang melihat kejadian itu hanya diam membisu dan bingung sebenarnya siapa perempuan ini? Apa hubungannya dengan Arda sampai-sampai Arda seperti memperlakukannya dengan spesial.
"Bangun. Iya, aku terima, tapi janji habis ini kamu nggak bakal ganggu aku lagi," ucapnya terjeda. "Ingat, Da, aku udah punya pacar, kalau pacar aku tahu pasti dia marah. Aisyah menerima bunga dari Arda dan cowok itu bangkit.
"Makasih. Iya, aku nggak bakal ganggu kamu lagi," jawab Arda padahal hatinya berkata lain.
Aisyah mengangguk."Kamu pulang sana."
"Ayo, Na, kita pulang," ajak Arda sambil menarik tangan Nana keluar dari stasiun.
Arda dan Nana menghadang taksi yang kebetulan lewat. Rasa penasaran masih menghantui Nana, dan Nana menanyakan pada Arda saat keduanya sudah berada di dalam taksi.
"Da, cewek tadi siapa?" tanya Nana hati-hati.
"Oh tadi? Dia Aisyah, cewek yang aku suka dari SMP." Arda menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Oh."
"Kenapa?"
"Nggak, nanya aja."
Setelah kalimat terakhir yang diucapkan Nana, keduanya saling diam. Rasa kecewa ada di benak Nana. Saat dia mulai menyadari menyukai Arda, tetapi cowok itu menyukai perempuan lain. Terlihat dari sorot mata Arda, jika cowok itu sangat mencintai perempuan itu.
"Kenapa tadi dia bersikap kayak gitu ke kamu, Da?" Nana mulai percakapan setelah beberapa menit terdiam.
"Dia dulu nolak cintaku, tapi aku nggak nyerah, sih. Aku tahu dia udah punya pacar, tetapi apa salah kalau kita ngejar seseorang yang kita cintai?"
Nana hanya menggeleng, entah dia harus menjawab apa, dia hanya takut kalau menjawab salah, Arda akan marah.
Nana masih merenungi nasibnya. Ternyata sakit saat mencintai seseorang tapi orang itu mencintai malah mencintai orang lain.
Sebegitu spesialnya dia buat kamu?
Tak terasa dua puluh menit berlalu. Mereka sampai di depan kampus. Ya, sengaja mereka turun di sana karena motor Nana dititipkan di depan rumah temannya yang rumahnya tak jauh dari kampus. Seusai turun dari taksi dan membayar keduanya saling melambaikan tangan, tanda perpisahan.
Nana berjalan menuju rumah temannya untuk mengambil motornya. Lima menit kemudian, Nana sudah sampai dan tak ada orang sama sekali di rumah temannya itu. Akhirnya, gadis itu mengambil kuncinya di tas dan menaiki motornya, lalu menstater kemudian mengeluarkannya dari rumah temannya.
Nana menghentikan motornya sejenak dan mengambil ponselnya dari dalam tas untuk mengabari temannya kalau motornya sudah diambilnya. Sesudah itu, dia memasukkan ponselnya ke dalam tas dan bergegas pulang dengan perasaan kecewa karena Arda mencintai perempuan lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan untuk Arda(Terbit✅✔)
Novela Juvenil(Open pre order) Diterbitkan oleh Rumah Imaji Update setiap hari. Arda merupakan anak rantauan yang mengadu nasibnya ke kota Jogja untuk kuliah demi mencapai cita-citanya. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan Nana, perempuan yang selalu membantunya. M...