Bab 29

29 10 0
                                    

Setelah Nana memikirkan matang-matang. Akhirnya Nana memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Arda. Nana pikir tidak ada yang perlu dipertahankan lagi, daripada membuat dirinya sakit hati lebih dalam.

Nana mencari Arda seantero kampus, dan dia menemukan Arda sedang duduk di taman kampus bersama Ramdan. Dengan langkah cepat, Nana menghampiri Nana dan langsung membicarakan yang ingin dibicarakan.

"Da." Nana menepuk bahu cowok itu dan Arda segera menengok. Arda bangkit dari duduk dan menyuruh Nana duduk di bangku kosong yang berada tepat di samping.

"Ada apa, Na?" tanya Arda.

"Aku mau kita putus, Da," kata Nana yang membuat Arda kebingungan.

"Kenapa, Na?" Arda mengenggam tangan Nana erat.

"Ya emang kita nggak cocok aja." Hanya itu yang bisa Nana ucapkan, dia sudah tak sanggup berkata apa-apa lagi. Hatinya sudah cukup perih melihat kenyataan yang terjadi. Kenyataan pahit harus Nana terima karena kenyataan Arda masih mencintai cinta masa lalunya. Daripada hati Nana semakin sakit, dia memilih mundur dan membiarkan Arda bahagia dengan cinta masa lalunya.

"Na, beri aku kesempatan lagi," kata Arda. "Aku mohon." Arda semakin mengenggam tangan Nana erat. Nana mencoba melepaskan genggaman Arda, tapi cowok itu semakin mengenggam tangan Nana erat.

"Da, dengerin aku," ucapan Nana terhenti. "Kamu nggak perlu memaksakan perasaan kamu sendiri, aku tahu kamu nggak bisa cinta sama aku. Makanya aku memilih untuk mundur, ini untuk kebaikan kita bersama, Da. Aku yakin kamu bisa sama dia, kejar cinta dia, Da."

"Tapi, Na?"

"Udah lah, Da." Nana berdiri dan meninggalkan Arda yang masih terpaku. Setelah beberapa saat , Arda menyusul Nana ke kelas. Sesampai di kelas Nana, Arda langsung masuk ke kelas gadis itu dan langsung menemui Nana.

"Na, mau kamu apa, sih?" Arda berucap sambil menarik lengan Nana keluar kelas.

"Apanya?" Nana tak berani menatap wajah cowok itu. Rasa pedih terus saja menghantui dirinya.

"Lihat aku, Na." Arda menyejajarkan wajah Nana dan wajah Arda.

Nana lalu menunduk, masih tak berani menatap Arda.

"Na, lihat aku!" Arda berkata sekali lagi dan Nana menatap mata Arda, mata yang menyebabkan luka di hati Nana.

"Apa sih, Da? Aku udah jelasin, kita putus aja." Setelah berucap Nana kembali menundukkan kepala.

"Beri aku kesempatan lagi," Arda memohon dengan ketulusan hatinya. Sekarang dia tersadar kalau Nana gadis yang tulus dan benar-benar mencintainya, bukan Aisyah yang setelah putus dengan pacar-pacarnya lantas menjadikan Arda pelampiasan semata.

"Tapi aku nggak bisa, Da,"kata Nana. "Maaf."

Arda mengenggam tangan erat. "Na, aku tahu aku udah terlalu menyakiti perasaan kamu, tapi aku mohon beri aku kesempatan lagi. Aku janji nggak bakal ngulangi kesalahanku lagi." Arda lalu berjongkok dihadapan Nana, masih mengenggam tangan gadis itu.

Nana merasa kasihan terhadap Arda, di lain sisi rasa sakit hatinya masih ada. Sekarang Nana bingung harus berbuat apa dan menjawab apa.

"Da, beri waktu aku buat berpikir ulang," ucap Nana pada akhirnya.

Arda bangkit dan mengangguk. "Apa pun keputusan kamu akan aku terima, Na," jawab Arda, tersenyum.

***
Nana menompang dagu di atas meja belajarnya. Dia masih bingung dengan keputusan yang akan diambil apakah akan memberi kesempatan Arda atau tidak. Akhirnya Nana menelepon Mile untuk memberikan saran.

"Halo, ada apa, Na?" sambung Mile dalam telepon.

"Mil, aku bingung tadi Arda minta aku buat dia ngasih kesempatan lagi. Menurut kamu gimana?"

"Oh yang tadi dia geret-geret kamu keluar kelas? Uhmm, ikuti hati kamu, Na, kamu sendiri yang tahu. Ya, walaupun Arda bersikap kayak gitu, sih, tapi kayaknya dia benar-benar nyesel, deh."

"Jadi maksud kamu, aku harus kasih kesempatan buat dia lagi, gitu?"

"Iya, Nana. Aku juga sedih udah jomblo."

"Cari lagi coba, Mil. Hehe."

"Iya, udah ya, aku mau tidur, pening kepala nih."

Nana tersenyum mendengar perkataan Mile dan dia menutup sambungan telepon.

Setelah Nana mendengar saran Mile, dia mulai berpikir untuk memberikan kesempatan untuk Arda untuk yang terakhir kali. Kalau sehabis ini Arda masih belum berubah, sudah habis kesempatan Arda.

Perjuangan untuk Arda(Terbit✅✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang