Happy Reading)
Mentari bersinar terang, tampak gagah berdiri tanpa kabut dan awan. Langit membiru bersih dengan segala sinarnya. Pukul 12 tepat, seorang pria berawak jangkung ini masih asik bermain dengan bola nya.
Menembakkan bola masuk kering, mendribble dan memutarnya dengan sangat lincah. Keringat bercucuran, beradu berani menyentuh kulit sawo mateng nya.
Teriakan demi terikan mengudara, mendukung dari setiap kubu. Meneriaki sang pemain yang sedang berjuang meraih kemenangan.
Logo besar SMA KARTIKA PELITA terpampang jelas di spanduk yang di bawa oleh para suporter. Dan sebelahnya juga sama, logo SMA NEGRI KINASIH juga terpampang jelas dan berkibar. 2 SMA ini sedang beradu skill, mekanik dan kekuatannya di liga pertandingan yang di adakan oleh kabupaten.
Rambut baday pria itu basah dan bergelombang, mengudara membuat pesona sendiri bagi para kaum wanita di kubu sponsor SMA KARTIKA PELITA. Tubuhnya yang atletis tampak gagah membawa
bola kesana kemari. Menjadi candu bagi banyak pasang mata.Pertandingan usai, tepat pukul 12.10 . Waktu yang lumayan lama untuk permainan basket. Semua tim berhenti, dan SMA KARTIKA PELITA dinyatakan kalah. Karena tak mampu menyaingi skors yang di peroleh dari SMA NEGERI KINASIH.
Tak berkecil hati, para supporter dan tim tetap bangga dengan kekalahannya. Ya, walaupun ada rasa sedikit jengkel dan kecewa karena selisih point' hanya 2. Tapi, ia tak mempermasalahkan itu. Toh, kalah menang dalam pertandingan biasa. Dan disini ia sudah memberikan yang terbaik.
"Sorry guys, gara-gara kaki gue kita jadi kalah!" ucap pria yang berjalan pincang meminta maaf dengan tulus
"Aelah, bisa aja kali tang. Kaki Lo gimana? Aman?!" Tanya seorang pemain yang tak mau menyalahkan si kapten dalam permainan ini.
"Aman-aman"
Duduk mengistirahatkan kaki dan mengelap keringatnya, beberapa saat kemudian perempuan mendekatinya dan memberinya minum. "Kamu beneran ngga papa kan ay? Kaki kamu memarnya keliatan parah loh"
"Gapapa ayg, ini cuma tadi kepaksa, nanti di semprot aja udah beres. Aku gagal" Pria itu memandang perempuan yang memberinya minuman dengan raut dan mata yang sedikit sayu, kecewa.
"Hey, main kamu keren banget loh tadi. Kalah menang biasaa, don't worry baby, ini cuma tingkat kabupaten! Masih banyak event lainnya!" Perempuan ia mengelus pipi nya pelan dan menyibak rambutnya kebelakang yang penuh keringat.
Olisellen Maharani. Sebut wanita itu Olin, perempuan yang menjadi FWB nya dari pemain basket itu 3 bulan kebelakang. Gadis berambut curly panjang, dan anggun terlihat lebih dewasa dari umurnya ini sangat cantik. Tipikal manusia aktif yang di kenal semua kalangan.
Dan bisa di pastikan, perempuan ini memiliki banyak followers di media sosialnya. Akhir-akhir ini dirinya juga viral karena suka membuat konten tentang make up, skincare and beauty.
Selesai dari istirahat, pelatih meminta tim untuk segera kumpul. Untuk memberikan beberapa evaluasi dan beberapa informasi tentang jadwal permainan mendatang.
"Kaki Lo aman tang? Seminggu ke depan bakal ada tanding di GOR marathan, Lo siap?"
"Aman kok, siap lah. Ini 3 hari aja sembuh"
Pelatih itu mengangguk dan menepuk-nepuk punggung Bintang pelan. Lalu meninggalkan Bintang dan tim.
Namanya Bintang. Bintang Danuaksa Fajar Santosa. Pria yang sering sekali di sapa Bintang ini sudah menjabat menjadi tim kapten selama 1 tahun kebelakang. Namanya semakin terkenal dan di gandrungi masyarakat semenjak kedekatan dirinya dengan Olin. Selebgram hitz masa kini
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] *Hargai penulis dengan cara Follow akun ini okey:) Gausah deskripsi-deskripsian lah. Mending cussss langsung baca. Oke! #Don't copy paste # Belum sempet revisi, ceritanya masih kotor🤣 cover by pinterest RANK! 1-Fiksi...