25🥀

21 1 0
                                    

Happy Reading)

"BAJINGAN!" Teriak lelaki dari arah depan lorong. Ia menarik krah milik Raka dan mendorongnya untuk menampakan mukanya. dan setelah itu layangan demi layangan di berikan kepada Raka.

Ia yang sudah lemas dan tak berdaya hanya pasrah. Membiarkan tubuhnya di pukul oleh orang yang tidak di kenal. " Udah"

"udah cukup" teriaknya dengan sisa tenaga yang ia miliki

Ia berusaha bangkit dan menghalangi laki laki yang sekarang ada di depannya. "Plis udah ya,nanti bisa mati" ucapnya sambil menghalangi tubuh Raka

Ia berhenti melakukanya dan memandang Hellen datar. kemudian ia pergi. Saat ia pergi Hellen kembali memanggilnya. " Altar,tunggu. Aku mau minta tolong sama kamu"

"Apa?" jawabnya tanpa menengok kearah belakang

" Bantu bawa Raka, nanti  bisa mati"

-🥀-

Sirine ambulan berbunyi nyaring. Hellen yang duduk di samping brangkas Raka hanya merasakan kehambaran. Antara dia harus marah atau harus kasihan

Dua hal yang membuat keadaannya mati sekarang. Ia tidak berkutik dari tempat duduknya, ia juga tidak menelepon keluarga Raka. Ia terus diam

Altar yang duduk di depan Hellen sama diam nya. Dia sesekali mengusap luka yang basah akibat pukulan Raka. Dia tidak berani memulai obrolan, lebih tepatnya cari aman. Dari pada mulutnya tidak bisa di kontrol nantinya

Sampai di rumah sakit, Hellen tidak langsung masuk. Sekarang 2 nyawa manusia berada di ambang kematian dan itu semua karna dirinya. Sungguh Hellen tak habis pikir, dirinya begitu jahat

"Segitu murahanya elo? " tandas Altar yang duduk di samping kanan Hellen

Hellen menangis, "Raka bisa mati karena akuu" sengguknya

"Apaansi lo, lo yang jadi korban. Kenapa elo yabg ngerasa berdosa anjing " makinya, dan semakin menangis

" Aku minta maaf, aku salah. Jessy Jessy bisa mati karena aku" ocehnya. Sambil terus menangis dan tiba tiba ia terjatuh.

Hellen pingsan. Tubuhnya ambruk di pelukan Altar.  "gila" makinya lagi. Saat melihat Hellen tak sadarkan diri.

Lalu ia mengambil ponsel di saku milik Hellen, sebelum menyerahkan nya kepada perawat untuk memeriksa kondisi nya sekarang.

-
"Hallo, ada apa sayang? " sapanya

" cewe lo pingsan"

Setelah itu ia meletakkan ponsel milik Hellen ke saku celananya, setelah mengirimkan lokasi kepada Farel tentunya.

Ia duduk dengan resah, menunggu perempuan itu.  Dokter yang menanganinya belum keluar keluar membuatnya panik. Lalu 3 menit kemudian Farel datang. Membuat Altar yang panik sedikit terobati

"Ngapain cewe gue lo! " ucapnya dengan emosi siap memukul orang yang ada di depan nya.

"Gue gatau, tiba tiba pingsan. Gila kali cewe lo" balasnya dengan santai.

Farel yang tidak tahan langsung memukul Altar. Dasar emang, laki laki tidak beradap. Siapa yang ra pacarnya di bilang gila.

RUMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang