12🥀

22 4 0
                                    

Happy Reading)

"Besok malem minggu kita kerumah tante Reina ya. "

" Ngapain, papah mau ngelamar tante? Bukanya kemaren udah"

" Iya,kalo besok itu bilang langsung sama orang tuanya."

"okedeh"

Pagi ini percakapan mereka sedikit berbeda. Bukan sedikit lebih dari itu tapi tidak banyak. Ia tidak terlalu mementingkan tentang pekerjaan seperti kemarin-kemarin.

Tentang rapat rapat bersama clien nya. Tentang berkas dan presentasi pagi bersama investor. Kali ini lebih santai dan tenang

Mungkin tentang berkencang tadi malam membuat moodnya di pagi kali ini sangat baik. Aih, sudahlah itu urusan orang tua.

Di dalam mobil sekolah pun lagunya sungguh menggugah selera untuk bernyanyi. 15 menit yang biasa ia habiskan sangat lama ini terasa teramat cepat.

Kali ini ia di sambut riang oleh temannya. Lihat saja Essa dan Berlly sudah duduk duduk di kursi depan kelas. Sedangkan Jessy? Jangan tanya. Kalian tau bagaimana kelakuannya dia.

Ia memang ia tidak pernah telat, tapi kalau masuk kelas selalu tepat bel masuk. Yaya itu lebih baik dari pada Hellen yang telat lalu di hukum dengan ketua brandal squad

"Hallo kalian. " mereka serempak menyapa Hellen. Ya seperti biasa para perempuan itu. Ia berpelukan heboh,tidak tahu malu.

Raka ternyata sudah duduk di meja nya, ya anak rajin masa belum dateng jam segini. Jangan di tanya dengan Jessy, sungguh jauh berbeda.

" Hai rak. " kali ini Hellen memberanikan diri menyapa Raka. Karna ia ingin menghilangkan pandangan berbeda dari Raka.

" Hai len, tumben pagi. " iya berbalik menyapa sambil berdiri berjalan mendekat ke meja Hellen.

" Eh, emang iya. Perasaan kamu aja kali. " ia berusaha membuat lelucon agar terhindar dari situasi awkarin ini. Saat saat Essa dan Berlly di butuhkan, palah menghilang ke kantin,kurang ajar memang. Kelas ini hanya berisi 2 manusia, yaitu hanya dirinya dan Raka

" Siang nanti ke toko buku yuk. " mata Hellen bergerak gerak menunjukan ia sedang bingung dan memikirkan tawaran Raka

" gimana mau ngga? "

" Eh, entar aja rak. Gata--"

"HELLLENNN!!" ia sedikit bernafas lega, akhirnya si Jessy datang juga dan kelas ternyata sudah sedikit ramai dan ia tidak sadar.

"Eh Raka. Pagi" si mak lampir ini tiba tiba berubah kalem saat di dekat Raka. Bagaimana bisa, malu malu meong. Idih najis

"Pagi juga Jes" Sapa raka. Hingga akhirnya Hellen pergi ke belakang tubuu Jessy dan menghilang mencari 2 nenek rombeng itu.

Benar kan, apa yang ia pikirkan tadi. Ternyata ia sedang duduk duduk sambil minum chattime. (wadidaw g di sekolah ada chattime wkwk)

"Ko g ngajak aku." ia duduk di depan nya sambil memandang garang mereka.

Yang di tata tajam hanya cengengesan ga peduli sambil terus makan nasi lontong. Essa hanya menemani si Berlly, anjir sekali kan g di traktir.

"Sa ga beli? Mau aku beliin? "

" Engga ah len, gue kenyang tadi sarapan." dengan ucapannya ia sedikit berbeda. Menutupi apa yang ia rasakan dengan sikap palsu

Bell berbunyi, mereka pergi ke kelas dengan berlarian meninggalkan Berlly yang habis makan kelaperan. Sebenarnya jahat, tapi biar kan saja salah siapa pagi pagi udah makan banyak. Itung itung bakar kalori

Karna kali ini pelajaran bapak Irawan jadi mereka harus berlari sekencangnya, kalian kan tahu bagaimana si guru terdisiplin itu sampai di kelas. Selain disiplin ia juga cerewet, upss.

Kan apa, jarak kantin dengan kelas sedikit jauh tapi kalo di pikir pikir dengan kantor juga sedikit jauh. Kenapa bapak tua berkacamata dengan kumis putih itu sudah duduk dan siap membuka jam pertama.

Kita kira dia punya sepatu super kali ya, bisa jalan dari kantor ke kelas hanya sepersekian detik. "Assalaamu'alaikum pak maaf telat."

"Kalian, habis dari mana? "

" Habis dari kantin pak, nemenin itu makan. " ucapan Essa menunjuk Berlly yang sedang mengelap rok miliknya karena tadi membawa lari itu minuman akhirnya tumpah di rok nya.

Yang di tunjuk hanya diam, sambil berlagak tidak tahu. "Ih, kalian ini. Masih pagi udah pada kekantin ga sarapan emang?"

Mereka bertiga hanya cengengesan. Akhirnya pak Irawan mempersilahkan duduk dan mengikuti pelajaran. Percuma di hukum, nanti ga ikut pelajaran jadi ikut susulan. Kan ribet

Tiba tiba saat murid sedang fokus ada seseorang yang mengobrak pintu kelas dan buru buru masuk. "Maaf pak saya telat, tadi bangun kesiangan." dengan menunduk ia merasa bersalah

Pak Irawan bingung, ia rasa tadi sudah mengabsen kelas ini. Tapi kenapa ini bilang ada yang telat. Aneh, "Heh, kamu itu kelas berapa?"

Ia mendongak dan menjawabnya, "Ya kelas sini pak. IPS 3." tanpa ragu, akhirnya pak Irawan mendekat dan bilang di samping nya. "ini itu kelas IPA 2 ngapain ke sini."

Sontak ia melihat sekitar dan benar saja ini bukan kelasnya. Setelah itu matanya bertemu dengan 4 gadis yang sedang menatapnya heran. 1 gadis di antaranya menatap garang dan 1 nya lagi cuek tidak peduli. Sedang nya yang berdua duduk di belakangnya senyum senyum tidak jelas. Dan ia tidak mengenal gadis itu.

Akhirnya ia meminta maaf dan lari kekelasnya sambil meruntuki kebodohan, bagaimana bisa. Eh, omong omong kenapa dia bisa kabur dari hukumnya pak Mario. Padahal setaunya pak Mario akan memberi hukuman yang berat dan akan selesai saat istirahat. Aneh

Tidak peduli dengan pria itu, mereka melanjutkan pelajaran. Sebelum tadi ngakak berjamaah. Gitu ya kalo sekolah enaknya, lucu engga lucu yang penting ketawa bareng bareng.

Bel berbunyi tandanya istirahat, semua siap pergi ke kantin. Sorak soray dari mereka, siap siap memasang ancang ancang menerobos kumpulan masa

"kekantin yuk, kali ini aku traktir. " gitu ada angin apa tiba tiba Hellen meneraktir 4 sekawanya.

" GUE MAJU PALING DEPAN. "siapa lagi kalau bukan Jessy manusia bar bar dengan keagresifanya.

" ih, jingan. Budeg ni pala gue. " ucap Berlly lebay

" Telinga kali. " lelucon bodoh yang garing

" Gimana len, lo mau ngga siang nanti ke toko buku nemenin gue? " langsung disitu keadaan menjadi sangat canggung. Ia memutar matanya bingung sambil melirik Jessy sekilas.

" Aduh, maaf ni rak, aku gabisa nanti ada les biola. Sama Jessy aja kayaknya hari ini dia kosong. Jess kamu mau ya nanti di ajak raka." tanpa seizin Raka ia mengajak Jessy.

Yoy know lah Jessy gimana, udah pasti girang banget. "Jam berapa Rak?" katanya malu malu tapi mau gitu. "Aduh, maaf Jes kayaknya besok aja deh. Gue lagi males."

DEG, seketika hening. Jessy langsung ngluyur pergi ke kantin. Sedangkan Hellen merasa paling tidak enak. Sedangkan Raka sudah pergi meninggalkan. Berlly akhirnya menyusul Jessy dan Essa masih dibelakang nya, sambil mengusap punggung Hellen. Ia tersenyum sambil berucap lirih "udah gapapa."

REMEMBER VOTE & COMENTT OK!!!

Maaf telat ya

RUMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang