Happy Reading)
Hari ini hari senin. Hari pembuka bagi setiap umat pelajar. Hari yang panjang, dan hari yang melelahkan.
Hari ini juga mereka akan di jemur berdiri di bawah teriknya sinar mentari. Menopang tubuh di atas telapak kaki. Kakinya yang gerah akibat balutan sepatu hitam. Sinarnya masuk merangsang hawanya.
Jessy yang dari tadi mengeluh akibat kepanasan itu akhirnya memutuskan undur diri. Dia bilang sakit, padahal kepanasan.
45 menit mereka berdiri. Akhirnya setelah lama proses panjang itu selesai. Mereka memutuskan menuju kantin. Sekarang kantin lah menjadi tempat tergaduh.
Bau dari badan badan itu menyengat, keringat berjatuhan. Antar kulit bersenggolan. Kalau di pikir orang orang akan jiji melihat nya. Tapi apa daya, mereka haus.
Hellen tak mau menuju situ. Ia memiliki lari menuju UKS menyusul Jessy dan mengajaknya ke kelas. Kurang ajar sekali dia pura pura sakitt.
"Ayo ke kelas udah selesai. " Ucap Hellen dengan nada ketus
" Iya, ini lagi pakai sepatu sabar ya. Ketus amat mbak. " Hellen hanya ber-oh tak peduli.
Jesy berdiri dan menggandeng Hellen menuju kelas. Yakan, beneran dia pura pura sakit. Ga ada tuh di muka pucat pucat nya.
" Kantin yukk. " Ajaknya dengan semangat
" ga" Jesy langsung memandang tajam Hellen dan mendengus sebal.
"Kenapa?lo ga laperr. " katanya sambil memelas ia memohon seperti biasa. Dan seperti biasa juga ia tak tega sehingga menerimanya
Kantin sekolah tidak sesesak tadi. Selesai cukuplah untuk bernafas, ya walaupun masih ramai. "Cari tempat kosong ya. Gue yang pesan mau apa?"
"Siomay sama mineral aja. " setelah itu mereka pergi ber pencar. Hellen mencari tempat duduk kosong dan ia mendapat bagian belakang. Tapi bukan pojok
Ia sempat enggan duduk di situ. Karena di sebelahnya ada geng brandal squad. Masih ingat? Itu si Farel sang ketua geng.
Matanya yang tak lepas melihat Hellen membuatnya kikuk dan takut. Mau pindah kemana lagi. Ini tempat udah yang terakhir dan kosong. Lainya penuh
Saat itu juga Jasy datang membawa nampan berisi makanan. Awalnya ia akan protes kepada Hellen kenapa milih tempat sebelah brandal squad. Tapi saat matanya mengelilingi sekitar, ia sudah tau jawabannya.
"Ini makan. " Yang berhadapan dengan Farel itu Jesy. Dan Hellen sengaja membelakangi mereka.
Saat mereka memakan nya tiba tiba di sebelah Hellen ada yang duduk. "Halo, masi inget gue ga cantik?" Hellen dan Jesy sama sama diam.
"Loh kenapa diem. Lo semua bisu ya? Eh, kemarin kan udah bisa bilang. Masa bisu lagi. " Keterlaluan itu yang ada di pikiran mereka. Ada ya orang seperti dia, sadis dan seperti orang yang tidak terdidik.
"Maksud lo apa?!" Kali ini Jesy sudah emosi. Ia berdiri dan menggerak meja sambil matanya sedikit melotot tajam. Sontak seisi kantin diam, dan mengarahkan pandangannya ke mereka.
"Eh lo. Diam aja kenapa si. Gue ga ada urusan sama lo!"
"Dia temen gue! Dan itu urusan gue! " terlihat sekali. Wajah nya merah emosi nya sudah menggebu. Mereka tertawa.
" Laki laki lemah yang membuat masalah dengan wanita! " Tajam, Ketus dan dengan nada menekan.
Setelah itu mereka. Jesy dan Hellen meninggalkan kantin. Mereka masih marah dengan perlakuan Farell yang menurutnya kurang ajar.
Dia pikir dia sempurna apa? Sampai sampi dengan mudahnya ia menghina orang lain. Mereka anggap hanya gurauan, tapi tak tahu hati mereka yang di becandakan.
Saat mereka sedang berjalan di lobi tiba tiba tubuhnya terjatuh. Kedepan, dan tengkurap. Membuatnya marah dua kali lipat dari ini.
"Lo apa apan si! Jalan pake kaki yang bener! Liat pake mata jangan lupa! " dia tak habis pikir dengan pria di depannya. Dari raut mukanya sungguh tak merasa bersalah.
" Gue minta maaf! Tadi di kejar bendahara kelas. " Kali ini Bintang. Ya bintang yang pernah di hukum bareng itu memohon maaf.
Dan tidak lupa. Laki laki di sebelahnya, lupa namanya. Tapi dia laki laki ketus bermulut pedas.
Hellen tak mau ambil ribet. Dia menarik Jesy meninggalkan mereka. "Lo apa apaan si len. Lo ga kesel?!"
"Udah gausah ribet urusan sama mereka." Jesy dari tadi hanya mendengus sebal, emang si Hellen gapunya perasaan kali ya. Udah di hina, di tabrak tetep ga peduli. Atau menang gapunya hati
Memilih kembali ke kelas dan meneruskan pembelajaran. Hellen sempat risih, karena sedari tadi seperti ada yang menatapnya.
Dari arah belakang sebelah kiri nya. Dia tau itu tempat nya Raka, tapi ia enggan menatapnya balik dan memiliki tidak peduli.
"Len, Raka dari tadi liatin gue mulu tau. " Kali ini Jesy cekikikan, karena merasa senang di perhatikan oleh doi. Btw (DOI-itu untuk orang yang kita suka//bukan antara suka sama suka)
" Dia dari tadi liatin sambil senyum senyum. Gue malu mau liatt. " Jesy masih cekikikan dan kelihatan sangat gembira. Syukur deh Raka melihat Jesy bukan dirinya
"Yaudah diem. Nanti sampai geh." Seneng kan, liat temenya seneng jugaaa
-//-
Remember vote & comentt ok
![](https://img.wattpad.com/cover/189312536-288-k443811.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] *Hargai penulis dengan cara Follow akun ini okey:) Gausah deskripsi-deskripsian lah. Mending cussss langsung baca. Oke! #Don't copy paste # Belum sempet revisi, ceritanya masih kotor🤣 cover by pinterest RANK! 1-Fiksi...