4🥀

88 6 0
                                    

Happy Reading)

"

Ngapain lo lari lari? " tanya Jessy saat melihat Helen yang ngos ngosan.

"Abis kabur dari Bintang." sontak Jessy langsung memandang helen kaget "Dia ngapain lo?"

"Engga ngapa ngapain. Cuma males jadi obat nyamuk nya Bintang sama pacarnya. " Mata Jessy membulat sempurna langsung menabok pantat Helen.

" Ngapain si kamu!" Helen yang tak terima memandang Jessy garang.

"Dia itu ratu di SMA ini tau ngga. Mereka engga pacaran tapi DOI an. Jadi lo bukan obat nyamuk. " Jessy masih dengan nada gemas tapi lebih geram menatap Helen.

" Aku ngga peduli, eh ada guru dateng. " Helen langsung merebahkan pantat Jessy ke kursi. Baginya Jessy terlalu tau tentang orang,dan Bulan tidak suka akan hal itu.

Pasrah. Saat itu juga pelajaran Fisika di mulai. Otaknya akan berputar 2kali lipat dari biasanya. Mana sekarang ada ulangan harian mendadak.

Dia tidak belajar semalam. Membuatnya kesulitan dalam mengerjakan soal soal itu. Dia yakin bakal remidi

Sedangkan Helen. Helen adalah murid baru yang mendapat keringanan dengan tidak mengikuti ulangan tapi meringkas buku catatan. Aduh ni orang enak bener

Kelasnya sekarang benar benar gaduh. Setelah ia mengerjakan yang menurutnya sangat sulit itu. Sepertinya Bu Hanim sedang mengerjai muridnya.

Bagaimana bisa. Itu pelajaran kelas 12 dan sekarang mereka baru kelas 11. Belum aja sampai materi situ, sudah di bikin soal ulangan. Katanya untuk penjajagan. Padahal tidak berguna

"Ayo kekantin. Lo laper kan. " Jessy yang bicara dengan nada pasrah dan sangat frustrasi kelihatnya.

" Gamau ah. Nanti kan masih ada pelajaran sejarah. " katanya sambil merapihkan buku dan memasukkan ke dalam tas

" Ayo ih, gapapa sebentar aja. Laper banget gueeee. Plisss yaaa " ucapnya dengan kata kata yang memohon dan pasrah.

" Engga Jesy. Kata kamu gurunya cerewet telat sedikit aja di marahi. Jadi kamu gamau kan yaudah gausah pergi. " Helen yang masih kekeuh pendiriannya mengabaikan Jesy

" Ayo lah lenn. Gue mohon temenin ya, masa gue ke kantin sendirian. Lo ga asik ah. " Nasanya serang makin memelas. Helen sedikit kasian si, tapi......

Ah udh la, kemaren dia udh kasi aku makanan. Sekejap gantian ga ada salahnya kan "Yaudah ayuk."

Jesy yang mendengar itu senangnya bukan main. Sontak ia berdiri dari permohonanya dan langsung menarik Bulan menuju kantin.

"Lo mau pesen apa? " Tanyanya saat mereka sudah sampai kantin dan duduk. Kali ini kantin sangat sepi, karna memang bukan jam istirahat.

" Dimsum udang sama susu kocok. " Setelah itu Jesy pergi menuju pedagang dan meninggalkan Bulan sendiri.

Tiba tiba datang segerombol anak dengan pakaian yang acak acakan, mirip berandal gitu datang menghampiri Helen yang sedang sendirian.

"Eh, ada cewe cantik nii." Kata si pemimpin geng itu. Sepertinya, karena memang dia yang paling sok sok an.

"Eh, anak baru ya? Kenalan bole ga? " Helen hanya diam dan mengalihkan pandanganya. Dia tidak mau berurusan dengan cowo brandal kaya mereka.

" Ko diem aja si? Bisuu? " Dia, si pemimpin itu berucap sambil tertawa bahagia. Sekali. Membuat Helen naik pitam dan ingin sekali meninjau mukanya dan perkataannya yang kurang ajar itu.

"Menghina seseorang tanpa tau kenyataan." mereka semua tertawa. Saat itu juga Jesy datang dengan nampan makanan nya.

"Ada apa ini! Lo ngapain di sini? " Saat bersamaan pula emosi Jesy naik seketika. "Temenya dateng gaesss." mereka masih menertawakan Jesy dan Hellen

"Mau kamu apa?!" Helen bertanya dengan nada ketusnya, tiba tiba dia mendekat tepat di depan muka Helen "Lo!" saat itu juga buah naga milik Jesy yang warnanya merah menyala mengenai wajah dan baju putih milik pria itu.

"Kurang ajar! Kaparat lo! " Pria itu meraup wajahnya dengan tangan dan pergi meninggalkan mereka. Mereka yang kehilangan selera makan hanya mengadukan-aduknya tanpa berniat menghabiskan

" Dia siapa?" Tanya Helen penuh selidik. Helen benci, tapi dia pengen tau namanya. "Dia Farell. Ketua brandal squad di angkatan kita. Dia emang kurang ajar, gausah di dengerin ya."

Mereka memiliki meninggalkan kantin dan menuju kelas. Dia mengendap endap melewati setiap kelas, dan saat sampai di kelasnya ia mendapati pak Irawan sedang mengajak sejarah.

Jadi itu, guru yang di bilang Jesy cerewet. Dengan kumis tipis dan jenggot tipis. Kulit putih tinggi dan kurus, dia berjalan menuju pintu. Dan sepertinya dia melihat kita, sial

"Hei, kalian ini ngapain di situ? Kelas sini bukan? Masuk! " Helen dan Jesy berjalan ragu. Malu dan takut

"Kamu telat habis ngapain?"

"Tadi nemenin Helen berak pak. Katanya perutnya sakit! " Helen yang di tuduh tidak terima langsung protes. " Sembarangan engga pak! " saat itu juga Jesy menginjak kaki Helen dan sontak ia menjerit

" Kamu apa apaansi jess? " Jesy bergantian menatap Helen dengan menajamkan mata dan metap pak Irawan dengan senyum terpaksa

"Yang benar kenapa?" dengan berat payah ia harus bilang. "Iya pak, tadi nemenin aku berak terus Jesy muntah muntah abis itu ke uks sebentar."

"habis makan apa kalian ini?ko bisaaaa? " mereka tersenyum kikuk "Makan rujak pa, tadi beli di depan seger banget." sontak diisi kelas tertawa atas tingkah konyol mereka

"Iya, Jesy lagi nyidam. " Lagi lagi mereka tertawa serentak. Dan Helen mendapatkan toyoran dari Jesy

" Ahlah, sudah bapak bingung. Kamu duduk aja, jadi nyita waktu kan? "

" Maaf pak" langsung mereka kembali ke tempat duduk. Dan tak lupa dengan senyuman bodoh lalu bertos ria mereka tersenyum bahagia.

Remember vote & comentt ok!!

RUMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang