9🥀

34 3 0
                                    

Happy Reading)

"

Lo tau ngga? Yang nerusin ngepelnya tadi itu brandal squad?" kali ini jesy bercerita sedikit antusias. Karena baru saja ia mendapat kabar dari salah satu warga kantin yang memberitahu membuatnya heboh sendiri

"Aku engga peduli Jess" Jesy hanya diam. Dia tau mood si Hellen sedang turun. Ia mencoba menghibur nya tapi hasilnya nihil

"Mau masuk kelas ngga? Udah bel ni. " Hellen hanya diam terus maju meninggalkan Jesy -lagi-. Ia mengikutinya sampai kekelas, hanya diam langkah kaki tanpa suara.

Bu Miranti kali ini membawa 2 murid baru,sekaligus. Yang pertama gadis dengan mata coklat terang dan rambut sebawah telinga. Kulit putih dengan hidung sedikit pesek membuatnya tambah cute. Cantik, manis lagi kalau senyum.

Yang kedua rambutnya berbalik, yaitu panjang sampai pantat dengan rambut gelombang. Tapi ia kelabang dari atas, dengan kulit sawo matang dengan mata besar dan bibir merah seksinya. Manis sekali

"Hallo, perkenalkan nama saya Winaratri Saegnase. Kalian bisa panggil Essa. " kata si gadis manis itu sambil menambahkan tangannya.

" Hallo, perkenalkan nama saya Nakchissa Vinberlly. Kalian bisa panggil berly,semoga kita bisa berteman baik." ucapnya dengan suara sedikit cempreng, memperlihatkan sifat periang dirinya.

Hellen, hanya diam. Mood nya sedang tak bagus, dia mengenal mereka. Banyak sekali para jantan jantan yang sedang menggoda mereka. Sama seperti saat Hellen masuk untuk pertama kalinya.

Mereka adalah teman dulu di SMA Nya, dulu mereka selalu mengajak Hellen kemana mana. Tapi Hellen memilih diam dan tertutup. Padahal mereka adalah orang paling baik, Hellen akui itu.

Mereka yang ada saat Hellen di bully, mereka mau berteman dengan Hellen. Tapi dengan bodoh dan tidak tahu dirinya Hellen menyia nyiakan mereka. Mereka yang melindungi dan membela Hellen.

Bu Miranti mempersilahkan mereka duduk di belakang Jessica dan Michelle. Karna memang disitu tempat yang kosong. Karena si 2 PSK itu di keluarkan dengan alasan hamil di luar nikah.

Hellen tidak tahu betul apa kronologis, yang ia tahu setelah seminggu kepindahanya, ia mendengar mereka di usir tanpa terhormat oleh pihak sekolah.

Jesy kali antusias sekali. Seperti tidak pernah punya teman saja. Ia melakukan hal yang sama seperti ia lakukan dulu. Saat mengajak nya berteman "Hallo kenalin gue Jessica, panggil Jessy aja." Jessy mengalami mereka bergantian sambil menyebut nama mereka masing masing.

"Hellen, lo ganiat buat kenalan gitu? " kata si Jessy mennyindir Hellen. Akhirnya ia berbalik badan.

" Hellen? " mereka sama sama kompak menyebut nama Hellen dan berdiri. Lalu memeluk Hellen membuat kelas melihat nya sedikit aneh.

Jessy yang bingung hanya menatap "Kalian saling kenal?"  saat itu juga ia menyeletuk  "mereka sahabat aku."

Essa dan Berly tercengang atas penuturan Hellen. Sejak kapan dia menganggap dirinya sahabat? Dia anggap ada saja tidak pernah. Hellen lo emang banyak misteri deh. Mereka berpandangan sejenak.

Sejak mengenal Jessy, Hellen baru sadar dan menyadari. Dirinya terlalu buruk untuk mereka yang sangat sangat baikkk

"Kita bisa jadi sahabat dong? " kali ini Berlly mengucap dan mengajak mereka berpelukan kembali

Seisi kelas hanya diam, menyaksikan drama mereka. Sampai salah satu murid laki laki bernama Nando menyeletuk "Woy, kalo mau reuni jangan disini dong."

Mereka hanya tertawa. Hati Hellen senang. "Dih, pengen ikut meluk" kali ini si Martin angkat bicara  "Itu si maunya elo dong." Vino membalas. Membuat jelas ini ramai. Dan Hellen menjadi pribadi yang lebih menerima. Bahwa dunia bukan cuma miliknya.

🌎

Kali ini mereka duduk tidak lagi berdua tapi berempat. Dengan Essa dan Berlly anggota baru. wkwk

"kali ini aku yang pesen ya? Mau beli apaan kalian? " katanya sambil mengadahkan tangan untuk meminta uang agar ia bisa membelikanya makanan.

"Hellen masih engga berubah, pake aku kamu an" ucap si Essa sambil memberinya uang dan lainya mengikuti. Hellen hanya tersenyum dan meninggalkan mereka

Agak kesusahan kali ini, karena ia harus membawa 2 nampan. Yang membuat nya keberatan karena tangannya cuma 2.

Untung saja Bintang lewat. Masih ingat Bintang? Orang yang di hukum bareng untuk pertama kali.

"Eh, Hellen sini gue bantu. " Setelah itu ia berjalan di belakang Hellen untuk menuju meja yang mereka tempat i

" Bintang?! Lo ngapain si bantuin dia? Dia siapa si? Lo selingkuh dari gue?!" Olin, iya si most the wonted sekaligus doi Bintang tiba tiba datang kemeja mereka. Saat itu bintang sudah sampai dan meletakkan nampan keatas meja mereka

"Engga sayang, aku cuma bantu mereka" kemarahan Olin sempat mereda sebelum ia berkata "Gausah jadi pelakor ya, cupu lo itu jelek sadar dong." dan meninggalkan mereka

Kali ini tiba tiba Arkan datang ke kantin mengambil kunci motornya Bintang. Karena ia tadi lupa meletakkan di atas nampan mereka. Karena memang sedang bermain main, niatnya.  katanya juga. Kenapa harus Arkan? Karena ia sedang mengurus si doi yang notabenya ngambek. Maybe

"Sadar diri dong lo cupu"

"Salah aku sama kamu apa? " Kali ini Jesy diam. Tidak seperti biasanya

" Karena lo jelek!! "

" Ngaruh banget sama hidup kamu?!"

"Iya bikin mata gue sakit lihat! "

" MATA KOTOR LO GABAIK LIAT GADIS SESUCI HELLEN! NGERTI?! " Essa yang sifatnya mirip Jesy, emosional dan tak sabaran akhirnya menyeletuk pas di belakang Arkan.

Membuatnya berbalik badan menatap Essa sangar. "Kenapa? Lo ga terima? Gue bilang faktanya aja deh. Emang Iya kan, kalian itu grup jelek yang bikin mata gue sakit liatnya. Dan lo berdua? Anak baru tapi tetep jelek. Udah takdir kali ya" katanya sambil tertawa sinis

"Lo ya brengsek banget jadi orang! Mati aja sono gantung diri! " kata Jesy dengan nada yang sudah menahan emosi lama

" Aduh, kocak sekali idup lo? Idup sekali itu di manfaat in engga di sia sia in sayang!" ucapannya sambil menampilkan senyum sinis macam iblis itu

"Dengan cara menghina orang? Aduhai sekali hidup mu tidak berguna haha. Dengan mencari dosa dan mendekam lama dalam jahanam? Nikmati saja hidup mu itu ganteng. " Kali ini Berlly berkata cukup tenang tapi membuat Arkan emosi.

" Ayo guys, boleh dong sekarang gantian kita yang ngehina makhluk tersempurna macam dia?" Jesy bersemangat saat akan membully Arkan. Dengan embel embel, menampilkan bahwa dia kalah

"udah gausah! Mendingan kamu pergi, ganggu! Katanya gamau liat orang jelek. Tuan Arkan si manusia paling sempurna! " Hellen memiliki tidak menganggap serius dan tidak memasukkan kedalam hatinya. Walaupun itu sudah masuk

Sesak di hatinya ia biarkan membuka kembali. Dia sudah biasa di hina. Dia sudah tidak peduli. Ia hanya hanya menganggap ucapan Arkan adalah hiburan untuk dirinya. Agar engga tegang tegang banget bgedepin hidup.

Tapi jujur, tanpa mereka bertiga. Hellen akan nangis sejati jadinya. Tapi kali ini raganya menolak. Dan ia membiarkan itu mengalir dengan apa adanya.

Remember vote & comentt ok!!!!

Kalian pingin aku Update setiap hari apa? Comen yaa!!!

RUMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang