"Doni... ""Jadi gini Ra, katanya lo sayang sama gue. Nyatanya, lo bahkan lebih munafik dari gue!"
Plakk.
Satu tamparan mendarat mulus di pipi Doni. Siapa lagi yang menamparnya kalau bukan Zara.
Seketika para pengunjung di mall menatap kejadian itu dengan heran.
"Denger ya! Seburuk-buruknya gue. Gue gak pernah tuh pergi ninggalin orang yang gue sayang, setelah itu dateng lagi seenak jidat!" teriak Zara yang kini tidak merasa malu karena dilihat oleh banyak pasang mata di mall.
"Satu lagi. Lo itu cuma masa lalu gue! Jadinya lo gak usah ngurusin hidup gue! Urusin tuh pacar lo yang sok cantik itu yang mau bunuh diri karena lo tinggalin." kini Zara tersenyum kecut pada Doni. Seakan seperti menyatakan kalau Zara lah pemenangnya.
Jleb!
Hati Doni bagai tertusuk pedang saat ini. Dia tak menyangkan Zara akan berkata seperti itu.
"Ra... " dengan mata berkaca-kaca dan rasa kekecewaannya pada Zara.
"Udah Ren. Gue udah muak disini. Kita pergi aja ke tempat lain, tanpa ada pengganggu." Zara menekankan kata 'pengganggu' di depan wajah Doni dan Reva.
Setelah kepergian Zara dan Rendy. Kini tinggal Doni dan Reva berdua di sana sambil menatap kepergian Zara.
"Udah lah Don. Gak usah kamu pikirin, kan masih ada aku disini." ucap Reva pada Doni.
Doni hanya bisa diam mendengar penjelasan dari Reva. Kini dia sadar, bahwa karma akan datang setiap saat. Dan kini Doni sedang berhadapan dengan karmanya.
"Secepat itu lo jatuh cinta sama orang lain, Ra." gumam Doni.
"Don. Hello!" teriak Reva, karena merasa di abaikan oleh Doni.
"Eh iya. Yaudah kita pulang aja ya. Gue lagi males jalan-jalan." ceplos Doni sambil melangkah pergi meninggalkan Reva.
-ZARA POV-
"Zara... Are u okay?" tanya Rendy khawatir.
"Hmm. Gue gapapa, kita pulang aja ya Ren. Gue capek."
"Iya. Gue anterin pulang yahh."
"Hmm." jutek Zara kambuh saat dia tidak mood.
"Ehh. Kok udah pulang, sini nak Rendy diajak masuk ke rumah." sambut Mama Zara.
"Iya tante, tadi Zara gak enak badan jadinya langsung pulang." jelas Doni.
"Yaudah. Zara langsung makan terus istirahat ya."
"Iya mah."
"Yaudah tante, Rendy pamit pulang aja. Biar Zara istirahat dulu." jelas Rendy.
"Yaudah nak. Makasih ya kamu udah anterin Zara pulang."
"Sama sama tante."
Kini Zara sendiri di kamarnya. Tiba-tiba ada pesan masuk di hpnya.
Doni
Makasih ya Ra, kini gue sadar. Kalau gue itu gak ada artinya di hidup lo. Makasih udah buat gue sadar.Deg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me Softly [END]✔
Teen Fiction"Cinta memang rumit, namun jika tanpanya mungkin hidupku hanya sebuah hitam putih tanpa warna." author.