29. Siapa Sebenarnya

13 3 0
                                    

-Happy reading-

Doni telah sampai terlebih dahulu di rumah Zara, lalu tak lama kemudian Rendy dan Indah telah sampai di rumah Zara. Mereka segera masuk ke rumah Zara dan menanyakan dimana Zara sekarang.

"Permisi.. Zara!" Teriak Indah di depan pintu rumah Zara sambil menekan tombol bel rumah Zara

"Iya.. Ada apa non kok kesini?" Tanya Bi Inah

"Zara kemana ya Bi? Zara ada di rumah kan?" Tanya Indah kepada Bi Inah

"Waduhh.. Tadi sih Bibi lihatnya non Zara keluar rumah. Pas Bibi tanya kemana, non Zara cuma jawab mau ketemu temannya. Kalau gak salah namanya Reva" Jawab Bi Inah

"Reva???" Tanya Rendy kebingungan

"Iya, tadi non Zara bilang kalau mau keluar ketemu Reva"

"Apa mungkin ini ada hubungannya dengan Reva?" Tanya Doni

"Bisa jadi sih. Tapi mereka kemana? Gue takut Zara kenapa-kenapa lagi. Dia pasti juga sendirian" Jawab Indah

"Gimana kalau kita lacak aja HP Zara" Saut Doni

"Iya ide bagus. Sebentar gue lacak dulu" Jawab Rendy

"Gimana Ren? Udah ketemu?" Tanya Indah

"Udah nih.. Tapi kok lokasinya aneh ya. Disini Zara ada di belakang kampus. Ngapain Zara dibelakang kampus?" gumam Rendy kebingungan

"Dibelakang kampus setahu gue cuma ada gedung lama yang udah gak kepakai. Tapi ngapain Zara di sana" Jawab Doni

"Guys! Perasaan gue udah gak enak. Daripada kita cuma nebak dan penasaran, kita langsung samperin aja kesana. Gue takut keburu Zara kenapa-kenapa" Jawab Indah

"Bener yang diomongin Indah. Keburu telat kita gak tahu nanti akan terjadi apa sama Zara" Saut Rendy

"Yaudah kita langsung kesana aja"

Mobil Rendy dan motor Doni melaju dengan kecepatan tinggi. Untung saja Doni memakai motor hari ini. Jadi jika ada macet di jalan, dia bisa lebih cepat.

Akhirnya mereka sampai ke belakang kampus. Tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda bahwa ada Zara di sana.

"Dimana Ren? Kok disini gak ada apa-apa. Jangan-jangan lo salah ya" Tanya Indah

"Beneran ini disini. Nih kalau lo gak percaya lihat aja sendiri" Sembari menyodorkan HP ke Indah

"Iya bener. Eh tunggu.. Ini di gedung kampus, gimana kalau kita langsung masuk aja kesana" Jawab Indah

"Bener. Tapi di gedung kampus itu ada 2 pintu. Di pintu depan dan pintu belakang. Kita harus mencar lewat 2 pintu itu" Saut Doni

"Siap. Gue sama Indah lewat pintu belakang. Lo lewat pintu depan. Gimana?" Saut Rendy

"Oke setuju"

Mereka langsung menuju ke gedung kampus yang sudah lama tidak terpakai. Untung saja gedung itu tidak pernah dikunci jadi bisa langsung mudah masuk ke dalam gedung itu.

Sesuai rencana, Indah dan Rendy lewat pintu belakang. Mereka tidak menemukan keberadaan Zara di sana. Akhirnya mereka memutuskan masuk dan mencari Zara. Di sisi lain ada Doni yang lewat pintu depan. Di sana Doni mendengar ada suara Dina di sana. Tanpa basa-basi Doni langsung menuju ke sumber suara tersebut

Brakk!!

Bunyi pintu yang di dobrak oleh Doni. Di sisi lain Zara, Dina, dan Reva terpelonjak kaget. Doni bisa melihat bahwa Zara sedang diikat di sebuah kursi dengan menggunakan tali. Dan ada Dina dan Reva berdiri di hadapan Zara, sontak hal tersebut membuat Doni langsung bisa memahami apa yang terjadi

"Ngapain lo sekap Zara? Lo ada masalah sama dia?" Tanpa basa-basi Doni langsung to the poin menanyakan hal tersebut yang membuat Reva dan Dina ketakutan

"Lo juga ngapain kesini? Ini urusan gue sama Zara, jadi lo gak usah ikut campur" Jawab Dina

"Sejak kapan lo jadi kayak gini ha?! Mama sama Papa gak pernah mendidik anaknya buat tindak kriminal kayak gini!"

"Emang! Tapi gue udah muak sama semuanya. Apalagi sama dia" Sambil menunjuk ke arah Zara

Disisi lain Indah dan Rendy mendengar kebisingan, lalu mereka menghampiri suara tersebut

"Zara!!" Teriak Indah ketika melihat Zara diikat di kursi

"Ohh. Jadi kalian mainnya kroyokan, oke gue gak takut sama kalian. Gue bisa hadapin kalian semua" Saut Dina

"Kalau ada yang berani mendekat, gue gak segan-segan untuk mengarahkan pisau ini ke arah Zara!" Saut Dina dengan senyum smirk

"Dina.. Lo bawa pisau?" Tanya Reva dengan berbisik

"Iya. Gue sebenarnya udah duga kalau mereka bakal mencari Zara, jadi gue udah persiapin ini matang-matang" Jawab Dina

"Hebat. Gak salah gue ngandelin lo"

"Jahat ya lo. Emang Zara pernah ngelakuin apa? Zara pernah jahatin kalian sampai lo tega sama Zara haa!!" Teriak Indah

"Tunggu dulu. Gue juga tahu kalau sebenarnya lo kan (menunjuk Reva) yang udah nyulik Zara ke hutan!" Saut Indah lagi

"Emang iya. Kenapa? Gue juga udah eneg lihat Zara terus-terusan" Jawab Reva

"Sebenarnya g-gue salah apa ke kalian hiks.. Gue gak pernah jahatin kalian, tapi kenapa kalian tega" Saut Zara dengan terbata-bata karena dia menangis ketika mendengarkan seberapa bencinya Dina dan Reva kepada Zara

"Udah ra. Gue bakal tuntasin ini semua sekarang juga. Gue gak mau lihat lo di siksa sama mereka, sedangkan lo gak punya salah apa-apa sama mereka" Jawab Doni

Melihat Dina yang mengarahkan pisau yang ia pegang ke arah perut Zara, sontak membuat Doni langsung tergerak maju menutupi Zara dan membuat Doni terluka

Jlebb!!

Darah bercucuran di lantai, karena pisau Dina mendarat ke arah perut Doni. Iya, Doni rela menyelamatkan Zara supaya dia baik-baik saja

"Donii!!!!" Teriak Zara sambil menangis

--

Killing Me Softly [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang