16. Danger

54 8 0
                                    

Zara segera kembali ke mobil Rendy, untuk menuju pulang ke rumahnya.

"Banyak banget belanjaan lo, Ra." ucap Rendy.

"Iya lah, kan ini buat gue stok. Kadang gue males kalo mau keluar, jadinya beli banyak sekalian." sahut Zara.

"Ya udah. Kita pulang ya."

"Oke!"

Mereka sama-sama menikmati suasana malam di jalanan, hingga Zara tak sadar jika dia sudah sampai di depan rumahnya.

"Ra? Lo ga mau turun?"

"Ehh. Udah sampai ya? Maaf tadi ngalamun"

"Yaudah, istirahat sana. Jaga diri lo baik-baik. Kalau ada apa-apa hubungi gue, pasti gue dateng kok." ucap Rendy sembari mengacak pucuk kepala Zara.

"Makasih ya, Ren" balas Zara dengan tersenyum.

"Sama-sama, Ra. Gue balik ya."

"Iya. Hati-hati ya."

"Siap bos!" sembari memberikan hormat kepada Zara.

Setelah berhari-hari Zara di rumah. Akhirnya tiba Lusa. Ya, ini adalah hari Minggu. Dan hari ini Zara dan Dina janjian untuk jalan-jalan ke taman dekat komplek rumah Zara. Setelah Zara siap-siap, ia bergegas untuk ke luar rumah.

"Lohh. Dina? Kok di luar? Dari kapan lo disini?" tanya Zara.

"Baru aja kok,Ra. Gue sengaja jemput lo, biar kita bareng. Lo naik mobil gue aja." jelas Dina

"Ohh. Yaudah, makasih ya, Din."

"Sama-sama, Ra. Santai aja kalau sama gue."

"Hahaha. Oke dehh."

Mereka berdua telah sampai di taman dan mereka memutuskan untuk joging di sekitar taman. Taman di komplek Zara memang luas. Jadi, banyak orang-orang yang joging di sana waktu pagi seperti ini.

"Ra. Istirahat dulu yuk, gue capek nih." pinta Dina.

"Yaudah. Gue juga capek, kita duduk di bangku itu aja deh." ucap Zara sembari menunjuk bangku yang kosong di taman.

"Mm.. Ra, gue beli minum di warung dulu ya, lo mau titip apa?"

"Gua air mineral 1 aja ya, Din."

"Oke. Sebentar aja kok."

"Siap!"

Sudah 15 menit Dina tak kunjung kembali ke bangku taman, hingga akhirnya Zara mulai gelisah apakah ada sesuatu pada Dina.

"Dina mana ya, lama banget beli minum aja." gumam Zara.

Di dekat Zara ada 2 orang cowok memakai pakaian serba hitam yang dari tadi mengamati Zara. 2 orang cowok itu tiba-tiba saja mendekati Zara di bangku taman.

"Halo gadis cantik. Sendiri aja." goda cowok tersebut.

"Udah, gak usah basa-basi. Langsung aja kita bawa." sahut cowok yang satunya.

"Kalian mau ngapain?" tanya Zara panik.

Brukk...

Zara tergeletak pingsan, karena 2 cowok tersebut memukul Zara memakai kayu, dan segera membawa Zara kabur menggunakan mobil. Hingga akhirnya Zara berhasil dibawa kabur ke gudang.

"Bos!" panggil 2 cowok tersebut.

"Udah kita bawa nih orangnya. Mana bayarannya bos."

"Ini uang buat kalian. Sekap dia di gudang." sahut Dina.

"Oke bos."

-Flashback-

"Kalian preman di sini kan?" tanya Dina kepada 2 orang cowok yang ada di dekat gudang.

"Iya. Kita preman. Lo ngapain kesini?!"

"Kalem bro. Gue mau bisnis sama kalian. Gue bakal bayar kalian 10jt kalau kalian berhasil culik Zara. Ini orangnya." sambil menunjukkan foto Zara.

"Gimana caranya nyulik, kalau kita gak tau dia dimana?"

"Tenang aja. Zara bakalan gue ajak ke taman. Dan bakalan gue tinggal sebentar. Dan, lo berdua harus langsung culik dia dan lo sekap dia ke gudang."

"Kalau itu sih masalah kecil. Oke deh, kita mau."

"Ini DP nya dulu. Setelah kalian berhasil, bakal gue kasih lagi."

"Siap bos."

"Bagus."

"Liat aja, Ra. Gue bakal ngelakuin apa aja, asal buat lo sengsara. Welcome to my Game Zara Alexa." batin Dina.

***

Setelah Dina memastikan Zara sudah disekap di gudang. Dia menuju rumah buat ngasih tau Doni kalau Zara hilang. Ya, setidaknya Dina tidak akan di curigai.

"Donii!!" teriak Dina.

"Apaan sih, Din."

"Itu, Don. Temen lo, Zara!!"

"Zara kenapa?"

"Zara diculik Don."

"Hahh??? Yang bener lo! Gue harus hubungi Indah sama Rendy kalau gitu."

Doni menelpon Rendy dan Indah. Dan mereka akan sepakat bertemu di taman untuk berdiskusi mencari Zara.

"Don. Gue tadi di taman sempet nemuin ini di bangku taman, setelah Zara gue tinggal beli minum." sambil menyodorkan secarik kertas.

Jangan coba-coba buat lapor polisi. Awas aja kalau kalian lapor polisi. Gue bakal bunuh Zara!

X

Dina sengaja menaruh kertas tersebut di bangku taman, sebelum ia pergi menemui Doni.

Killing Me Softly [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang