11.Koma

85 9 0
                                    

Keluarga Rendy saat ini masih di Rumah Sakit Medika. Mereka berusaha menenangkan Mama Zara yang dari tadi terlihat sedih, karena musibah yang menimpa Zara.

"Zara, lo kapan bangun. Gue kangen sama lo." ucap Rendy sembari mengelus kepala Zara.

"Sabar, Ren. Zara pasti sembuh kok. Zara kan gadis yang kuat." ucap Ayah Zara menenangkan.

"Aamiin om."

Tak lama, Doni datang ke Rumah Sakit karena mendengar kabar bahwa Zara telah mengalami kecelakaan cukup parah.

"Zara... Maafin gue. Coba aja gue mau ngalah buat lo. Pasti gak bakalan kayak gini." ucap Doni.

Doni yang melihat ada Rendy dari kaca pintu kamar Zara, memilih untuk melangkahkan kaki untuk pergi.

"Ternyata emang Rendy pantes buat lo Ra. Dia lebih pengertian daripada gue yang pengecut ini." batin Doni menyesal.

"Eh, Ndah. Lo ternyata disini juga?" tanya Doni.

"Iya, Don. Tadi gue buka hp, ternyata banyak yang ngabarin kalau Zara kecelakaan parah. Dan gue nyesel Don. Zara kecelakaan gara-gara gue." tangis Indah sudah tak terbendung lagi.

"Tenang, Ndah. Namanya juga musibah ga ada yang tau datangnya kapan." ucap Doni.

"Tapi, Don. Tadi Zara tuh sempet bertengkar sama gue. Ya, gue akuin gue salah Don. Gue egois. Gue gak pernah ngertiin perasaan Zara."

"Udah tenang dulu. Kita berdoa aja semoga Zara baik-baik aja dan semoga Zara bisa kembali sehat."

"Iya, Don."

Dokter kini kembali memeriksa Zara. Zara sudah tidak sadarkan diri dari tadi siang.

"Maaf Pak,Bu. Saya mau memeriksa keadaan Zara." ucap Dokter.

Iya, Dok. Tolong sembuhkan anak saya Dok." ucap Mama Zara penuh harap.

"Sebaiknya Ibu berdoa saja. Semoga anak Ibu baik-baik saja dan cepat sembuh."

Dokter memeriksa Zara. Tak butuh waktu lama untuk memeriksa keadaan Zara. Dokter segera meninggalkan ruangan Zara dan menemui orangtua Zara.

"Maaf Pak,Bu. Saya ingin menyampaikan bahwa Zara mengalami koma. Kami tidak tau Zara akan sadar kembali. Tapi saya akan berusaha sebaik mungkin. Dan kalian berdoa saja untuk kesehatan Zara." ucap Dokter.

"Terima kasih, Dok. Saya mohon Dok usahakan sebaik mungkin untuk anak saya." ucap Ayah Zara.

"Baik Pak. Saya tinggal dulu."

"Yah... Gimana keadaan kakak. Lutfi kangen sama kak Zara. Dia udah rawat aku selama kalian tugas di luar negeri Ma, Yah..." ucap Lutfi yang khawatir terhadap kakaknya.

"Gue gak nyangka Ra. Lo bakal koma, gue bakal jagain lo dan nungguin lo sampai lo sembuh. Walaupun gue tau. Lo masih sayang sama Doni. Tapi gue juga sayang sama lo Ra. Dan gue pengen buktiin sama lo." batin Rendy.

Doni kembali ke parkiran Rumah Sakit, tak sengaja Rendy melihat Doni di sana. Rendy pun menghampiri Doni untuk memberitahu keadaan Zara sekarang.

"Don!" panggil Rendy.

"Eh, kenapa Ren? Gimana keadaan Zara dia baik-baik aja kan?" tanya Doni.

"Mmm, gini Don. Zara dalam keadaan koma. Dan Dokter pun ga tau, Zara bakal koma sampai kapan." jelas Rendy.

Doni membelalakan matanya. Saat dia tau bahwa Zara koma. Doni merasa terpukul karena sudah jahat kepada Zara selama ini.

"Ren, gue tau gue salah. Gue titip Zara sama lo. Lo harus jagain dia. Gue ini cuma pengecut yang gak berani minta maaf sama Zara." ucap Doni.

"Gak Don, Zara sayang sama lo. Tapi dia cuma ga mau ngakuin aja. Sebenarnya gue juga sayang sama Zara. Tapi apa boleh buat, dia sayangnya sama lo Don." sahut Rendy yang hatinya sangat teriris.

Doni hanya bisa diam saat Rendy berbicara padanya bahwa Zara masih sayang padanya. Mana mungkin? Bahkan Zara sempat mempermalukan Doni di depan banyak orang.

"Gue cabut dulu Ren." ucap Doni.



Killing Me Softly [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang