20. Fitnah

49 6 0
                                    


Esok hari Rendy, Doni, dan Indah berkumpul di rumah Doni untuk mencari Zara lagi, setelah mereka kemarin mencari Zara dan tidak ketemu.

Tiba-tiba Dina datang dan dia ingin mencari Zara. Dia berpura-pura khawatir pada Zara supaya dia tidak di curigai.

"Eh, kalian semua. Pasti mau cari Zara ya. Gue ikut ya, soalnya gue juga khawatir sama keadaan Zara" dengan wajah sok memelas Dina

"Iya Din. Kita disini juga khawatir sama Zara" sahut Indah

"Tuh Ra. Lo liat kan, semua orang disini khawatir sama lo. Lo kemana sih Ra" batin Rendy

"Yaudah kalau gitu kita langsung cari Zara aja" sahut Doni

"Ayo"

Mereka mencari Zara sampai keliling kota Jakarta, bahkan gedung tua tempat Zara di sekap dulu pun sudah dicari, namun hasilnya tetap nihil. Dina mengajak berhenti di supermarket karena dia ingin menjalankan misinya kali ini.

-flashback-

"Gimana Zara? Udah lo taruh di hutan?" tanya Dina

"Udah bos. Mana nih bayarannya. Kan rencana nya udah berhasil"

"Tunggu dulu. Tugas lo belum kelar. Kalau lo bisa nyelesaiin tugas ini secara mulus. Gue kasih lo 2x lipat"

"Emangnya tugas apaan bos?"

"Lo harus bisa mengadu domba Indah. Lo harus ngikutin gue besok sama temen-temen Zara dari belakang. Dan lo harus ketemu sama Indah. Gue nanti coba buat panas-panasin Rendy sama Doni. Dan lo tinggal ngaku aja, kalau lo di suruh sama Indah"

"Halah, kalau itu sih kecil bos"

"Lo jangan bangga dulu. Kerjain dulu, baru gue kasih bayaran"

"Oke deh bos"

-

"Berhenti di supermarket depan dong, gue mau beli minum dulu. Haus gue" perintah Dina

"Iya Ren, gue juga haus" sahut Indah

"Iya. Gue titip minum juga ya sama Doni"

"Oke Ren" jawab Dina

"Eh Indah. Lo tunggu di luar aja, biar gue yang beliin lo minum"

"Beneran Din? Makasih ya"

"Iya, sama-sama"

Sementara itu preman suruhan Dina tiba di supermarket. Dia sengaja menjatuhkan uang yang banyak di dekat Indah.

"Eh, pak!"

"Ada apa ya?" sahut preman tadi

"Ini uang bapak jatuh tadi disini" jawab Indah

"Apa itu uang bapak ya?" jawab preman suruhan Dina

Disisi lain, Dina yang melihat itu langsung datang ke mobil Rendy. Untuk mengadu domba Indah, supaya mereka lebih terfokuskan untuk curiga sama Indah

"Rendy! Doni!" teriak Dina sambil menggedor-gedor kaca mobil

"Apaan sih Din. Lo teriak-teriak disini" jawab Rendy

"Lo lihat deh, itu Indah lagi sama siapa. Dia juga ngasih uang ke bapak itu, dan bapak itu kayak preman gitu"

"Iya deh Ren. Kok gue jadi curiga ya sama Indah" sahut Doni

"Yaudah kita samperin aja" jawab Rendy

"Yes! Mampus lo Indah" batin Dina

"Dina! Ngapain lo?" tanya Rendy

"Mm.. Ini gue mau ngasih uang.." belum sempat di jawab, omongan Indah dipotong sama preman tadi

"Dia mau ngasih uang saya. Karena saya udah ngelakuin apa yang dia suruh. Emangnya kenapa. Ada masalah lo?!" sahut si preman

"Lo? Nyuruh preman Ndah?" tanya Rendy ragu

"Emangnya bapak di suruh ngapain sama Indah" tanya Doni

"Ya, gue di suruh Indah buat nyulik cewek. Katanya temennya, namanya juga kayaknya siapa tuh. Za.. Zara!" jawab preman

"Zara? Jadi lo yang udah nyulik Zara Ndah? Tega lo!" sahut Dina

"Enggak. Gue nggak ngelakuin itu, gue berani sumpah deh. Gue di fitnah sama orang ini" sambil menunjuk preman tadi

"Enak aja. Gue itu lo suruh, gue udah ngelakuin kalau nyulik Zara dan dikasih ke hutan. Tapi dia ga mau bayar banyak buat gue!" jelas si preman

"Tega lo Ndah. Pantes aja lo sakit waktu itu, ternyata cuma pura-pura supaya bisa nyulik Zara" ketus Rendy

"Udah guys. Kita cabut aja. Jijik gue temenan sama orang munafik kayak dia" lanjutnya

Rendy,Doni,dan Indah meninggalkan Indah sendirian di supermarket.

"Akhirnya rencana gue berhasil. Seenggaknya Rendy sama Doni ga curiga sama gue" batin Dina

Indah hanya bisa diam, ketika semua pergi. Indah meratapi nasibnya di sana. Dia menangis sendirian. Tidak ada yang bisa menolongnya.

Andai lo tau Ra. Gue ga mungkin ngelakuin itu semua

Gue khawatir sama lo Ra

Lo dimana?

Gue di fitnah Ra. Lo pasti percaya kan sama gue

Kata-kata itulah yang terucap di mulut Indah

"Hiks..hiks.. Lo dimana sih Ra"

"Gue harus cari Zara, ini satu-satunya jalan supaya gue isa buktiin. Kalau gue bukan pelakunya. Gue bukan orang yang mau nyulik Zara" batin Indah

Rendy, Doni, dan Dina menuju ke arah hutan. Karena tadi si preman bilang kalau Zara ada di hutan. Rendy khawatir dengan keadaan Zara saat ini. Doni yang melihat wajah Rendy tidak bisa tenang, dia yakin pasti Rendy sedang memikirkan Zara

"Kok gue ga suka ya, Rendy over protektif sama Zara. Tapi kenapa? Kok aneh ya?" batin Doni.

---

Killing Me Softly [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang