Deg!"Maafin gue Don. Gue gak bermaksud... hiks... hiks... hiks... " tangis Zara pecah saat di kamarnya.
Disisi lain, Reva sedang merencanakan sesuatu. Karena, ternyata hp Doni terbawa oleh Reva tadi siang.
"Rasain lo Ra! Gue gak akan pernah biarin lo sama Doni bersatu lagi. Gue akan pisahin kalian berdua apapun caranya." Reva tersenyum smirk.
Sementara Reva sedang mongotak-atik Hp milik Doni.
Zara
Jauhin gue. Gue gak mau ketemu sama lo lagi. Lo itu lebih dari seorang penghianat.
"Lihat aja nanti" gumam Reva
-Doni POV-
Doni sedang melamun di balkon kamarnya. Dia berfikir ingin menelpon Zara untuk menjelaskan semuanya supaya tidak salah paham.
"Loh. Kemana Hp gue, perasaan tadi gue... "
"Sial. Hp gue kebawa sama Reva!" pekik Doni.
Doni berharap Reva tidak bermacam-macam dengan Hpnya. Karena Reva tau password Hp Doni.
"Doni!" panggil sang Mama Doni.
"Ya ma... "
"Don, tadi kakak kamu telpon sama Mama. Dia baru aja pulang dari London. Dia ambil cuti di London. Sekarang kamu jemput kakak kamu di bandara ya." suruh Mama.
"Loh Ma, kok mendadak gini."
"Udah gapapa. Cepetan kamu jemput."
"Iya, Ma."
"Gawat nih. Kalo kakak gue dateng dan dia tau gue masih sering ketemu Zara dia pasti bakalan jahatin Zara." batin Doni.
Kakak Doni memang tidak suka pada Zara. Dia bernama Dina. Tetapi, Zara tidak pernah tau Dina itu adalah kakak Doni.
"Mana sih Doni, kebiasaan deh. Lama banget kalo jemput gue. Giliran suruh jemput ceweknya aja cepet! Huhhh." gerutu Dina.
Tampak sebuah mobil berwarna silver itu berhenti di depan Dina.
"Ini lo? Dina?" tanya Doni ragu.
"Iya, emang kenapa? Lo baru tau kalau gue sebenarnya itu cantik." sahut Dina.
"Idih PD lo itu dari dulu gak pernah sembuh." protes Doni.
"Lah. Daripada lo, dari dulu masih sama tengilnya. Hahaha... " ketawa Dina pecah.
"Udah lah, buruan masuk. Mama dah nungguin lo tuh di rumah."
Di sepanjang jalan hanya hening yang ada di dalam mobil Doni. Sehingga Dina pun memecahkan keheningan tersebut.
"Don."
"Hmmm."
"Lo masih deket sama siapa tuh. Zara itu?" tanya Dina.
"Emangnya kenapa? Lo gak suka? Udahlah gak usah urusin hidup gue. Gue udah dewasa." protes Doni.
"Ya biasa aja kali, orang gue cuma nanya." sahut Dina.
Di tengah jalan, Mobil Doni terhenti karena hampir saja menabrak mobil di depannya.
"Woyy! Lo tuh bisa nyetir gak?!" tanya Dina saat keluar dari mobil.
Ternyata, pemilik mobil itu adalah Zara. Dia baru saja ingin menemui Indah sahabatnya, karena sudah lama tak jumpa.
"Biasa aja kali. Orang mobil lo yang ngebut" protes Zara ikut keluar dari mobil.
"Zara?"
"Siapa lo? Ko bisa kenal gue." tanya Zara.
Tak lama kemudian, Doni keluar dari mobil berniat ingin melerai 2 orang yang bertengkar di depan mobil nya.
"Doni..." gumam Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me Softly [END]✔
Novela Juvenil"Cinta memang rumit, namun jika tanpanya mungkin hidupku hanya sebuah hitam putih tanpa warna." author.