Doni,Zara,Rendy, dan Indah pulang ke rumah Zara, setelah mereka menyelamatkan Zara. Zara masih shock dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Beberapa pertanyaan timbul di benak Zara.
Sebenarnya apa yang mereka inginkan?
Apa salahku?
Darimana mereka berasal?
Dan bagaimana mereka bisa mengenalku?
Itulah pertanyaan yang timbul di benak Zara. Zara hanya diam saat di dalam mobil. Dia masih memikirkan kejadian tadi.
"Aku harus cari tau mereka siapa. Gak bisa mereka seenaknya saja dengan ku." batin Zara.
"Zara? Are u okay?" tanya Indah.
"Im ok, Indah. Makasih udah nyelamatin gue tadi. Gue gak tau apa yang bakalan terjadi kalau kalian gak nyelamatin gue." jawab Zara.
"Kita itu semua sahabat Zara. Santai aja. Kita bakalan saling tolong menolong kok, hehe" sahut Doni
"Bener tuh kata Doni" seru Indah
"Iya iya.. Makasih ya"
"Udah-udah. Ini lo kita udah sampai di rumah Zara. Kalian mau diem aja di mobil gue?" tanya Rendy
"Iya iya. Bawel amat sih lu Ren. Kayak cewek lagi PMS, hahaha" sahut Indah
Mereka semua pun tertawa bahagia. Hanya hal sederhana saja bisa buat mereka bahagia.
"Ayo masuk. Gue buatin minum aja ya"
"Gak usah Ra. Lo tuh harus istirahat di rumah" sahut Indah
"Iya bener tuh kata Indah. Biar gue aja yang buat, gue buatin spesial buat lo Ra" seru Rendy
"Gue juga ikut lo Ren. Kali aja lo racunin kita semua. Hahaha" sahut Doni
"Ya gak mungkin dong. Jangan racunin pikiran Zara yang gak-gak tentang gue ya" sahut Rendy sambil melirik tajam, bagaikan burung elang yang ingin menerkam mangsanya
"Kalo kalian ribut mulu, kapan minumannya kalian buat hahh!" bentak Indah
"Iya iya. Dasar nenek lampir, hahaha. Cabut Don" sahut Rendy
"Ihh apaan sih!"
"Udah-udah. Kalian tuh lucu tau gak sih, gue jadi ketawa terus" sahut Zara
"Hehehe" cengir Indah
Ting tong.. Ting tong..
"Gue buka pintu dulu ya Ndah"
"Iya Ra"
"Ehh. Dina? Apa kabar? Ayo masuk ke rumah" ajak Zara
Ya, itu memang Dina. Dina sengaja ingin mengunjungi Rumah Zara. Karena, ia tak ingin di curigai. Dan supaya dia kelihatan perhatian di depan Zara. Dan untuk menarik hati Zara perlu dengan cara halus.
"Maaf ya Ra. Gue tadi gak bisa ikut nyariin lo. Gue tadi ada urusan bisnis sama temen SMA gue. Katanya dia mau buka cafe bareng sama gue gitu" jelas Dina
"Iya Din. Gapapa, lagian udah ada Indah kok yang temenin gue"
"Beneran gapapa nih Ra?"
"Iya Din gapapa"
"Jeng jeng jenggg!" seru Doni sambil membawa minumannya datang ke ruang tamu di rumah Zara.
"Ya elah elo. Ngagetin gue aja" seru Dina
"Sejak kapan lo kesini broo, hahaha" tanya Doni pada Dina
"Baru aja nyampai"
"Nih minumannya. Kalau kalian keracunan segera hubungi polisi dan bawa Doni ke kantor polisi ya. Karena tadi yang buat Doni" jelas Rendy
"Apaan. Bikinan gue itu enak dan sehat tau"
"Udah-udah. Ini Din, lo baru aja datang. Di minum dong" suruh Zara
"Makasih Ra"
Mereka menikmati makanan cemilan dan minuman sambil melihat film ber-genre horor di rumah Zara.
"Huaaaaaaaaaaaa!!!!!" teriak Doni histeris
"Ehhh dasar! Ngagetin aja tau gak lo" protes Rendy
"Diem! Lo berdua dari tadi berantem mulu. Gue jitak juga lama-lama" seru Indah
"Yaelahh. Mak lampir marah lagi" gumam Rendy
"Heh! Gue denger ya lo ngomong apa"
"Udah-udah jangan pada berantem" sahut Zara
"Iya zheyenggg" jawab Rendy dengan wajah yang dibuat-buat supaya terlihat lucu
"Ish apaan sih Ren"
"Bercanda kali Ra"
Mereka semua menikmati film tadi. Sampai-sampai Doni ketakutan dan dia masih diam shock melihat film tadi yang menurutnya sangat menyeramkan dan mengagetkan.
"Lo kenapa Don. Diem-diem bae. Ngopi napa" seru Rendy
"Huahahahahahaha" ketawa Indah pecah
"Ihhh lo serem kalo ketawa. Kayak mau makan orang aja" seru Rendy
"Huahahahahaha" tertawa Doni kembali saat mendengar perkataan Rendy yang sungguh sangat polos
Plakk!
Plak!
Indah menjitak kepala Doni dan Rendy secara bergantian. Mereka merasa kesakitan, karena jitakan Indah sangatlah keras sekali
"Baru diem kan kalian kalo baru gue jitak" senyum Indah meraih kemenangan.
"Ohh iya. Zara gue pamit pulang dulu ya. Soalnya gue tadi disuruh pulang cepet sama orang tua gue. Gue pamit ya Ra" izin Indah
"Awas kalian kalo berani godain Zara!" ancam Indah
"Siap komandan!" jawab mereka berdua secara bersamaan
Zara terkekeh geli melihat tingkah mereka.
"Gue juga pamit ya Ra. Gue gak bisa lama-lama soalnya. Dina juga pamit Ra" seru Doni
"Oh iya gapapa kok. Gue juga mau istirahat di rumah"
"Hati-hati ya bro!" sahut Rendy
"Iya brother, hahaha" jawab Doni
"Ra.. Gue jagain lo ya. Gue bakalan nginep disini. Soal tidur, gue tidur di ruang tamu aja gapapa Ra" sahut Rendy
"Lo ga keberatan Ren?"
"Enggak Zara. Gue ga mau sampai terjadi apa-apa sama lo lagi. Udah cukup itu yang terakhir kali aja" jawab Rendy
"Makasih Ren"
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me Softly [END]✔
أدب المراهقين"Cinta memang rumit, namun jika tanpanya mungkin hidupku hanya sebuah hitam putih tanpa warna." author.