Saat ini pukul 06.00 mereka semua akan bersiap-siap untuk joging sambil menikmati pemandangan indah di puncak. Zara berada di depan, dia sangat senang karena bisa menikmati pemandangan yang indah. Mereka semua menempuh jarak yang lumayan panjang, sehingga mereka menghabiskan banyak waktu."Liat deh Don, cantik banget ya" ucap Zara sambil menunjuk pohon-pohon yang hijau
"Iya cantik. Kayak lo"
Blush!
Pipi Zara memerah saat Doni bicara seperti itu.
Tak lama, mereka sudah sampai di villa setelah menempuh jarak yang lumayan panjang, dan membuat mereka semua capek. Kemudian, Mama ara dan Mama Rendy masak, tak lupa pula Zara ikut serta dalam membantu memasak. Hanya membutuhkan waktu 1 jam, makanan pun sudah jadi.
Zara membawa makanan ke meja makan, di sana sudah banyak orang yang menanti makanannya tiba. Karena saat ini mereka sungguh kalaparan. Mereka menikmati makanan yang ada sambil berbicara atau bersenda gurau bersama. Luthfi pun juga kelihatan sangat lahap ketika makan.
Setelah mereka semua selesai makan. Mereka bergegas ke kamar mandi di kamar masing-masing untuk membersihkan diri. Berbeda dengan Doni yang menghampiri Rendy ke luar.
"Ren" sapa Doni
"Eh, apaan Don" sahut Rendy
"Gue mau minta pendapat lo nih"
"Pendapat apaan?" tanya Rendy penasaran
"Kalau gue mau nyatain perasaan gue ke Zara gimana? Kira-kira Zara mau nerima gue apa nggak ya" tanya Doni
"Emm, ya pasti lah Zara seneng. Dia kan juga sayang sama lo. Udah lo tembak aja, keburu di ambil orang lain" canda Rendy
"Tapi gue takut kalau Zara marah sama gue"
"Udah gapapa. Lo jadi cowok harus berani dong nyatain perasaan ke cewek" jelas Rendy
"Yaudah deh. Doain gue sukses ya. Ntar kalau diterima, gue traktir lo deh"
"Yaudah sana. Good luck bro!"
"Mungkin ini saatnya, buat gue lupain lo Ra" batin Rendy
Sementara itu, Doni menghampiri Zara yang saat ini sedang ada di taman belakang. Bisa disebut tempat itu cocok untuk menyatakan perasaan Doni kepada Zara.
"Hai Ra. Sendiri aja lo, mana Lutfi?" tanya Doni
"Eh, itu Lutfi lagi main game di kamar. Daripada gue ganggu mending gue kesini aja" jelas Zara
"Pas dong" ceplos Doni
"Pas apanya?"
"Eh, enggak. Salah omong" jawab Doni gugup
"Sebenarnya gue kesini mau bilang sesuatu sama lo Ra" jelas Doni
"Omong apa?"
"Gue udah tau. Kalo gue dulu sebenarnya masih sayang sama lo. Ya mungkin, karema kecelakaan itu gue jadi hilang ingatan. Tapi kemarin Rendy bilang itu ke gue. Tapi, gue juga yakin kok. Kalau gue sebenarnya juga masih sayang sama lo" jelas Doni
"..." tak ada jawaban dari Zara, dia hanya bisa diam dan menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Ra. Gue tau lo masih sayang kan sama gue? Kalau kita pacaran kayak dulu lagi lo mau nggak?"
"Don.. Lo nembak gue?" tanya Zara dengan perasaan gugup
"Ya iyalah. Lo kira apa Ra?" tanya Doni sambil menepuk jidat
"Gue masih sayang kok sama lo" jelas Zara
"Jadi?"
"Jadi, gue mau balikan sama lo" jawab Zara
"Aaaaaaaaaa. Gue legaaa" teriak Doni
"Ssstt. Eh jangan teriak-teriak dong"
"Sorry Ra gue seneng banget soalnya"
"Sama" jawab Zara sambil tersenyum
"Yaudah gih sana mandi. Biar tambah cantik"
"Mulai gombal yaa"
"Ya gini, emangnya gue dulu gak suka gombal ya?"
"Sering malahan!"
"Oh yaa? Kok lo masih inget Ra? Jangan-jangan lo gak bisa lupain gue ya" ledek Doni
"Apaan sih" jawab Zara sambil lari kedalam Villa
Zara sudah tidak bisa menyembunyikan perasaannya saat ini. Dia sangat bahagia. Akhirnya, Doni tau soal perasaannya. Begitu juga dengan Doni, dia akan memberi kanar bahagia kepada Dina. Kalau dia udah balikan sama Zara
Tut.. Tut..
"Hallo, apaan sih Don"
"Yee. Gue mau kasih kabar gembira nih"
"Kabar gembira apaan?"
"Gue jadian sama Zara"
"What!! Kok bisa sih?"
"Cie kepo yaaa"
"Udah deh gue sibuk. Bye"
"..."
"Kenapa sih Dina. Sensi amat" gumam Doni
Sementara itu, Dina sedang dibuat kesal oleh adiknya sendiri. Dia akan membuat rencana lagi, supaya Doni dan Zara bisa putus.
Setelah membersihkan semuanya. Mereka akan segera pulang ke rumah dari liburan di puncak saat ini. Mereka semua menempuh perjalanan lagi yang cukup panjang. Hingga akhirnya mereka tiba di rumah Zara.
"Makasih ya semua, udah mau tante ajak liburan. Lain kali kita liburan bareng lagi ya" jelas Mama Zara
"Kita yang makasih tante, karena udah diajakin liburan" sahut Doni
"Iya tante. Makasih ya udah diajakin liburan" sahut Rendy
"Iya sama-sama. Yaudah, tante sama om mau ke dalam dulu, kalian kalau mau mampir kesini gakpapa kok. Ayo Rana, David" jelas Mama Zara
"Kita pulang aja ya, soalnya mau istirahat juga nih. Capek" jelas Mama Rendy
"Yaudah. Hati-hati ya"
"Zara!" panggil Doni
"Apa Don?"
"Mulai sekarang gue yang antar jemput lo ke kampus ya. Biar lo gak kenapa-kenapa lagi" jelas Doni sambil mengacak rambut Zara
"Iya. Makasih ya"
"Sama-sama. Udah cepetan istirahat sana"
"Lo juga hati-hati ya"
"Iyaa"
Zara meletakkan barang-barang di kamarnya. Setelah itu, Zara ingin menemui Mamanya. Untuk memberitahu bahwa dia sudah jadian dengan Doni.
"Mama" panggil Zara
"Iya Zara. Ada apa?"
"Ma, Zara udah jadian sama Doni. Gapapa ya? Zara kan sukanya sama Doni"
"Iya gakpapa. Mama tau kok. Yang penting kamu jangan macem-macem. Nanti Mama coba buat ketemu sama orangtuanya Doni ya"
"Makasih Ma! Udah mau ngertiin Zara" jawab Zara sambil memeluk Mamanya
"Yaudah. Kamu istirahat sana. Besok kan kamu ke kampus" jelas Mama Zara
"Iya. Zara nanti diantar jemput sama Doni kok Ma"
"Bagus deh kalau gitu. Mama tinggal ke kamar dulu ya"
"Iya Ma"
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Killing Me Softly [END]✔
Fiksi Remaja"Cinta memang rumit, namun jika tanpanya mungkin hidupku hanya sebuah hitam putih tanpa warna." author.