Yeaaayy, Arranged Marriage ga terasa udah 1 tahunn!! ULALALALALAA
enjoy~~
Warning: Rated
----------------------------
Jeongguk terbangun oleh suara isakan tangis Taehyung di sebelahnya. Ia mengucek mata, dan berbaring menyamping dengan bertumpu pada sikunya.
"Tae..bangun, sayang. Itu hanya mimpi buruk." Jeongguk mengusap peluh di kening Taehyung dan air mata yang sudah mengalir dari ujung matanya. Saat dirasa Taehyung belum juga bangun, ia mulai mengguncang tubuh suaminya, mendaratkan beberapa kecupan di pipi dan rahang Taehyung yang masih tenggelam dalam mimpi buruknya.
"Taehyung. Tae..Taehyungie hyung!" Taehyung seketika membuka matanya, isakannya tertahan saat ia mengerjap perlahan dan berhadapan dengan mata istrinya yang sudah berkaca-kaca.
"G-Gukkie..", Taehyung mendudukkan tubuh, Jeongguk tanpa suara mengambilkan minum dan membantu suaminya. "Terimakasih..", Tae berujar serak.
Jeongguk mengangguk, meletakkan gelas di atas nakas dan merangkak naik ke atas pangkuan Taehyung. Pahanya mengapit di kiri dan kanan kaki suaminya, tangan melingkar di leher, kepala bersandar di pundak.
Jeongguk mendongak, masih ada bekas airmata di wajah Taehyung yang mulai mengering. Ia lebih tau untuk tidak bertanya sampai Tae sendiri yang bercerita. Hanya berkali-kali ia tidak kuasa menahan untuk mendaratkan bibir di tiap permukaan tubuh Taehyung yang bisa ia sentuh.
Jeongguk tersenyum, hidung mengusal pada tulang selangka Taehyung saat akhirnya suaminya itu memberi respon akan ministrasinya. Taehyung bergerak mengusap punggungnya, jemari berkontak langsung dengan kulit --Jeongguk selalu tidur tanpa atasan. Bahkan dengan keadaan perutnya yang sudah sedikit membuncit karena bayi kembar yang tumbuh sehat dalam lindungan sang Mama.
"Don't leave me, love.." Taehyung berucap lirih, hampir tanpa suara. Tapi dengan proksimitas sedekat ini, bahkan Jeongguk bisa merasakan detak jantung dan getaran suara Taehyung yang tidak lebih dari gumaman.
Jeongguk membawa tubuhnya semakin rapat, seolah keadaan mereka sekarang tidak saling tempel. Hanya ingin meyakinkan bahwa ia disini. Ia selalu disini untuk Taehyung.
Entah kenapa Jeongguk punya firasat kalau mimpi buruk Taehyung ada hubungannya dengannya. Sudah seminggu ia sakit, Hoseok ingin ia bed rest tapi dengan putri dan putra seaktif Areumi dan Yeonwoo mustahil Jeongguk menyerahkan semua tanggungjawab pada Taehyung.
"Areumi bantu Mama jaga Yeonwoo. Mama istirahat, ya." perkataan sederhana yang selalu berhasil membuat Jeongguk berkaca-kaca dan menangis di dada Taehyung begitu suaminya pulang kerja. Areum memang menepati janjinya, menjaga sang adik meski masih dengan bantuan Jeongguk, sang princess keluarga Kim pun malam ini tidur dengan sang adik. Taehyung pun akhirnya sengaja mengambil cuti tiga hari belakangan. Pikiran terlalu kacau untuk bekerja.
Usapan lembut di punggung Jeongguk menyadarkannya lagi dari lamunan. Ia mendongak dan menangkup wajah Taehyung dengan telapak tangannya. "Aku di sini, Hyungie. Aku akan mengadu semuanya padamu tanpa ada yang kusembunyikan. Bahkan jika hanya ujung jariku yang sakitpun. Aku tidak apa-apa. Sedikit lemas dan tidak nyaman tapi masih oke. Dan.. umm.. tunggu sebentar." Jeongguk menjauhkan tubuhnya dari Taehyung hendak turun, sebelum tangan Tae menahannya.
"Mau kemana?"
"Pipis..baby tendang kandung kemihku lagi. hehe.."
"Kugendong."
"Tidak perlu-"
"Aku tidak bisa membagi apa yang kau rasakan sekarang, Gukkie. Setidaknya biarkan aku memanjakanmu sedikit, eoh?", Taehyung mengaitkan beberapa helai rambut Jeongguk yang sudah mulai memanjang ke balik telinganya. Pandangannya sendu, sedikit memohon, Jeongguk mana tega bilang tidak hingga ia mengangguk pasrah.
![](https://img.wattpad.com/cover/150450343-288-k888092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage? Hell No!
Fanfiction[COMPLETED] "Kau boleh memiliki tubuhku tapi aku tidak akan pernah memberikan hatiku padamu. Aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu, Kim Taehyung.", Jeongguk berkata di malam pernikahan mereka. "Belum. Kau belum jatuh cinta padaku, Jeonggukie. Tap...