#2 : Do not forget to come, Dad!

53 10 1
                                    

TK Seoul | 09.27 KST

🌹🌹🌹

Ruangan itu menggema akan riuh anak-anak yang sedang berlatih bakat mereka. Kebanyakan mereka berlatih menyanyi, beberapa dari mereka memutuskan untuk duet. Ada 1% dari mereka bermain piano.

Di pojokan kelas itu terlihat jelas seorang anak gadis menyendiri sambil memandangi kawan-kawan lain. Dari sudut pintu berbeda, ibu guru cantik itu menyadari keadaan itu. Kakinya yang bersepatu jinjit 5 cm itu mulai beranjak dari tempatnya berdiri. Hingga akhirnya ia berjongkok di samping gadis kecil itu. Ibu guru itu mulai menyibakkan rambut gadis kecil dihadapannya yang sedang memegang pensil.

"Suran-ah~ apa yang kamu lakukan? Teman-temanmu sedang mempersiapkan semuanya. Bukankah bu guru menyuruh kalian untuk mempersiapkan kejutan di hari ibu nanti?"

"Aku... Tidak punya Ibu. Untuk apa aku menyiapkan semuanya?" Tanya gadis polos yang dipanggil Suran itu.

Ibu guru itu menelan ludah, tanda ia mendapat pernyataan yang pahit. Ia kembali mengelus kepala Suran dan berkata, "tapi Suran-ssi, bukankah ayahmu akan datang besok?"

"Besok?" Sahut Suran yang masih memajang wajah tak berekspresi.

"Em... Besok pada hari Ibu."

"Aku tidak tahu. Apakah itu tidak apa-apa? Di saat yang lain Ibunya datang, apakah tidak apa-apa jika Ayahku datang menggantikan ibuku?"

"Tidak apa-apa Suran. Maka persiapkan yang terbaik. Anggap saja Ayahmu datang bersama Ibumu."

Ibu guru itu tersenyum tulus. Di pantulan bola matanya tergambar senyuman Suran yang sangat ikhlas. Gadis itu mulai menggerakkan tangannya sekarang.

🌹🌹🌹

Mata yang tadinya tertutup kini terbuka perlahan. Menatap langit-langit yang terpasang sebuah lampu di sana. Pemilik mata sipit itu langsung mengangkat punggungnya dari tempat ternyamannya. Ia menuju sebuah kaca rias.

Beberapa kotak foto berukuran 3R berdiri tegak di atas meja, bersebelahan dengan kosmetik. Fotonya bersama Suran, tersenyum bahagia seperti tak ada beban.

.

" Diamond?"

"Oh, appa! Ini, tatto diamond Ayah di belakang telinga kiri Ayah."

.

"Aku ingin Ayah memasakkan makanan kesukaan Ibu."

.

"Kenapa? Ayah tidak tahu makanan kesukaan Ibu?"

.

Suran -ah... Maafkan aku. Aku bahkan tidak tahu dimana Ibumu, juga aku tidak ingat semua kenangan tentangnya....

Pekik hati Yoongi setelah mengecek tatto diamond di belakang telinga kirinya. Tatto itu tidak terlalu besar hingga dapat tertutup rapat dengan telinga dan rambut.

.... Bahkan aku tidak ingat kapan aku mendapatkan tatto ini.

Dingding.... Dingding....

4 O'CLOCK [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang