"Ayah, aku bisa memasangkan dasimu." Ucap Suran yang tengah bersiap untuk berangkat sekolah.
"Oh, jinjja-eo?" Celetuk Yoongi di depan kaca.
Pria itu pun berlutut di depan Suran, sedangkan gadis kecil itu berdiri dengan manis. Yoongi terus melihati mata Suran yang terfokus dengan belitan dasi. Pria itu juga sempat melihat jam dinding. Pukul 07.45 KST.
"Selesai." Ucap Suran melepas tangannya dari dasi Yoongi.
Yoongi pun melihat hasilnya dengan sedikit terkejut.
"Bagaimana bisa-" celetuk batin Yoongi.
"Ayah kau sangat tampan. Benar-benar tampan! Dan Ibu, juga benar-benar cantik kan? Aku tahu itu." Sahut Suran yang membenarkan poni Yoongi.
Yoongi hanya tersenyum sambil mencubit lembut pipi Suran. Pria itu pun menggandeng tangan Suran. Tepat lima menit sebelum jam delapan, mereka sudah siap.
Yoongi pun membuka pintu. Seseorang berjas hitam dan berkacamata, paman supir yang kemarin, sudah bersiap siaga di depan pintu mereka. Suran langsung melepas genggaman Yoongi lalu dengan cepat gadis kecil itu bersembunyi di belakang kaki Yoongi. Si pemilik kaki merasakan bahwa Suran memeluk erat kakinya.
"Kau bilang jam 8 tepat. Dimana janjimu?" Ucap Yoongi dingin.
"Jam 8 tepat kita berangkat. Tiga puluh menit sebelum jam 8 kami sudah berjaga di basement. Anda akan memiliki pengawasan khusus juga."
Yoongi tersenyum kecut menerima pernyataan itu. Tak lama kemudian, paman supir itu mencoba bersikap manis di hadapan Suran. Ia menyodorkan tangannya untuk mengajak Suran berangkat sekolah. Namun si kecil itu terus bersembunyi ketakutan seakan tidak mau berpisah dengan Yoongi.
"Bilang dengan atasanmu, kalian sangat buruk dalam mengambil hati balita." Tukas Yoongi dengan remeh.
Pria berkacamata itu mulai geram dengan sikap Yoongi. Dia membisikkan sesuatu ke radio yang terpasang di kerah jas nya.
"Plan B. Suran tak mau berpisah dengan Ayahnya."
Dengan wajah tenang Yoongi, ia hanya memegang kepala Suran. Tiba-tiba, segerombol bodyguard datang. Mereka mencoba memisahkan ayah dan anak itu dengan memukul Yoongi sebagai umpannya. Yoongi dibekuk oleh empat orang lalu satu yang berbadan kekar memukul ulu hati Yoongi sebanyak tiga kali.
"Appa~" ucap Suran lemas melihat Ayahnya lemas.
"Suran-ah... Ka~" ucap Yoongi lemas juga tenang.
Gadis itu tidak dapat berteriak karena ia mengerti akibatnya. Lalu paman supir itu mencoba bersikap manis kembali dengan menyodorkan tangannya sambil tersenyum. Dengan menahan isak tangis, Suran menerima tangan paman supir itu. Sembari menerima ajakan, Suran sempat menengok Ayahnya yang lemas. Yoongi juga menyadarinya, ia memberikan senyuman terindah untuk puterinya dalam keadaan seperti itu.
.
Di dalam perjalanan, Suran terus menahan isak tangisnya hingga sampai ke sekolah. Paman supir itu membukakan pintu untuk Suran, namun gadis itu tidak mau keluar.
"Dengar nak, jika kau tidak mau sekolah, kau akan melihat Ayahmu lebih buruk lagi. Apakah kau mau?" Kecam paman Supir itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'CLOCK [COMPLETE✓]
RomancePria itu pun memayungkan payungnya lalu berbalik arah 180 derajat menyeberang jalan dan membiarkan seseorang lewat dari seberang sudut yang berlawanan. Orang yang dari tadi berdiri di sudut jalan, yang di belakangi Jimin, kini Soonya melihatnya. Seo...