Sirine ambulance terdengar kencang beberapa detik lalu mendengung hilang sembari keadaan mudar dan berganti teriakan seseorang di Pasar.
" Ya! Jangan lakukan itu pada Ibuku! "
Pemilik suara itu memukul beberapa orang bertubuh besar. Terdengar suara tumbukan lenting sebagian beberapa kali. Ibu itu menjerit setelah dagangannya porak poranda dan melihat puteranya babak belur.
Kejadian berubah begitu cepat menghantarkan pada suara anak kecil yang menangis. Anak itu menangis di depan kaki seorang pria hingga membuat pria itu berjongkok.
"Huaa, mereka mengejekku lagi. Mereka bilang ibuku sangat jahat hingga meninggalkan kita. Huhuhu... Ayah cepat katakan pada mereka bahwa ibu sedang di luar negeri."
Pria itu tak berkata apapun hingga terdengar suara decitan ban mobil yang menabrak pejalan kaki.
.
Pria berkulit putih itu tersentak lalu terbangun dari tidurnya. Wajahnya berkeringat, nafasnya tak teratur dan tangan kanannya sempat memegang erat gagang kursi pada awal sentakan. Mata di balik kaca mata ber-frame hitam itu segera menenangkan diri setelah melihat bayangan wanita berbaju kantoran terpantul di meja kerjanya.
"Pak... ""Maafkan aku." Ucap pria itu sambil membenarkan kacamata yang sudah bertengger di telinganya.
Wanita itu menyodorkan map hijau kepada pria berkulit putih seputih susu. Sembari sang pria membaca lembar demi lembar dokumen, wanita itu mundur satu langkah sambil melihati pantulan bayangan boss nya lewat meja kaca hitam di depannya. Namun sesekali wanita itu melihat papan nama Eksekutif perusahaan kapal pesiar, Chonghaejin Marine Corp, yang berdiri tegak di atas meja, yang di hadapannya sekarang, Min Yoongi.
"Hah..."Suara spontan itu menggemakan ruangan mewah itu sambil mengejutkan wanita tadi. Boss perusahaan kapal itu membuang mukanya ke jendela sejenak sambil memasang wajah licik. Ballpoint yang tadinya ia genggam sedikit dibanting hingga membuat wanita itu menelan ludah. Kini pria yang bernama Yoongi itu akan naik darah.
.
Kantin | 14.23 KST
."Kenapa akhir-akhir ini sangat sepi."
"Aku tak menyangka kapal pesiar yang begitu mewah sepi peminatnya seperti ini."
"Aku jadi ingin tidur di rumah saja."
"Iya, sampai datangnya musim panas nanti baru kita bekerja."
"Kenapa Boss tidak meliburkan kita semuanya ya."
"Ya! Apa maksud kalian?!" Teriak tiba-tiba salah satu wanita di meja itu yang membuat semua wanita pada perkumpulan itu menoleh padanya. "Inflasi terus naik, air laut di setiap selat sedang pasang, jalur utara pelayaran sedang ada permasalahan international, dan jika kalian menganggur apa yang akan kalian makan? Perusahaan kita sedang mengalami krisis-"
"Minah ya~ apa yang kau katakan?"
"Kami tahu itu. Jangan khawatir, kami tidak akan berkhianat."
"Apa lagi boss kita sangat cute."
"Benar! Aku sampai tidak bisa bolos."
"Kharismanya membuat aku gila."
"Tapi sayang dia sudah punya anak."
"Jinjja-eo!!!" Teriak semua wanita.
.
Kkkrrriiiinnnnggggg!!!!
Suara bel panjang berbunyi sore itu, tanda jam sekolah telah usai. Kaki-kaki kecil itu berhamburan. Suara canda tawa anak-anak kisaran 5 tahun terdengar.
"Hm, araseo! Saranghae....
...O Appa, jam 4 yakseo!"
.
"Janji." Bbbiiippp.
Tok. Tok. Tok...
Ceklek. Daun pintu itu mulai dibuka.
"Pak, sekarang..."
.
#Back-to-school
.
Seorang anak perempuan sedang menggambar-gambar sesuatu dengan batang kayu di sana. Tampak suasana sekolah sudah sepi. Angin mulai berhembus halus hingga hampir menimbun lukisan pasir anak itu.
Teng... Teng... Teng...
Gadis kecil itu berdiri lalu mengikuti alunan suara jam besar, tepat 3 meter di sebelah kirinya. Pukul 4 tepat. Gadis itu mulai melihat keadaan sekitar. Sepi. Lalu gadis itu mulai melempar matanya pada lukisan pasirnya kembali.
"Hah!" Kejut Gadis mungil itu, lalu ia tersenyum. "Eonni!"
.
Yoongi menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang sekolah, beberapa meter dari jam besar. Ia memutuskan untuk berjalan kaki masuk ke dalam sekolah. Kini Yoongi tampak tak menggunakan kacamata dan pakaiannya pun tak seperti seorang Eksekutif. Ia menanggalkan jas nya dan mengeluarkan kemeja tak berdasi. Lengan panjangnya juga dilinting berantakan.
" Diamond?"
"Oh, appa! Ini, tatto diamond ayah di belakang telinga kiri ayah."
Yoongi pun menggendong anaknya. "Maafkan ayah ya selalu terlambat."
.
"Kau mau makan apa? Ayah belikan apa yang akan kau minta." Ucap Yoongi dengan senyuman sambil menyetir dan melirik anaknya yang sedang fokus pada jalanan.
"Aku ingin ayah memasakkan makanan kesukaan ibu."
Raut Yoongi berubah. Ia menatap jalanan dengan penuh tanya sekarang. Makanan kesuakaan ibu. Itulah yang ada dibenak Yoongi sekarang.
"Kenapa? Ayah tidak tahu makanan kesukaan ibu?"
Pertanyaan tiba-tiba itu memecahkan pertanyaan Yoongi. Dengan sekuat hati Yoongi berusaha menghibur putrinya.
"Ara~ ibu sangat suka nasi goreng. Tapi, ibu tidak pernah memberitahu resep rahasianya. Jadi kita pergi ke Ittaewon saja ya untuk beli nasi goreng. Di sana ada nasi goreng yang mirip dengan masakan ibu."
"O jinjja eo!!! Ka ja appa, ka jaa!" Jawab putri Yoongi dengan bersangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'CLOCK [COMPLETE✓]
RomancePria itu pun memayungkan payungnya lalu berbalik arah 180 derajat menyeberang jalan dan membiarkan seseorang lewat dari seberang sudut yang berlawanan. Orang yang dari tadi berdiri di sudut jalan, yang di belakangi Jimin, kini Soonya melihatnya. Seo...