"Ka ja!" Ucap Yoongi sambil menyondorkan tangan kanannya pada Suran.
Yoongi tak merasakan apapun pagi itu. Tak ada tangan Suran yang selalu menggapainya. Pria itu melihat anaknya yang terdiam sambil memeluk botol minum yang dikalungkan.
"Kenapa? Ada apa?" Tanya Yoongi yang berjongkok satu lutut di depan Suran.
Suran melihati mata Yoongi sejenak.
"Aku tidak mau berangkat dengan Ayah. Aku ingin berangkat dengan pak Supir." Jawab Suran lalu melihat pak Supir yang sedang mengelap mobil.
Yoongi pun mengikuti arah mata Suran, melihati pak Supir.
.
Akhirnya pak Supir menyetir mobil. Namun Yoongi tetap ada di dalamnya. Suran berada di samping Yoongi sekarang, berada di belakang pak Supir.
"Ada apa dengan Suran? Bagaimana dia lebih memilih Supir dari pada Ayahnya sendiri?" Ucap batin Yoongi.
"Pak Supir kita antar Ayah dulu ya." Ucap Suran lalu tersenyum pada Yoongi.
"Kenapa tersenyum seperti itu? Sekolahmu akan tambah jauh, kau bisa terlambat." Ucap Yoongi yang mencoba santai.
"Ayah kau punya meeting kan? Maka dari itu aku ingin kau berangkat sendiri. Aku tidak mau kau terlambat." Celetuk Suran.
Pak Supir hanya mengintip drama Suran dari kaca depan. Pria tua itu mengikuti perintah tuannya.
.
Di luar mobil, kaca jendela itu terbuka. Tepat di samping kiri Suran.
"Belajar yang rajin ya, jangan nakal. Pak Supir akan menjemputmu, atau Ayah saja?"
"Andue~" rengek Suran.
"Baiklah, pak Supir akan menjemputmu. Kau jangan kemana-mana, mengerti? Tetap di tempat seperti biasa. Langsung pulang jangan main-main..."
"Jangan main-main? Diakan tidak punya teman." Celetuk batin Yoongi.
"... pokoknya segera pulang, tunggu Ayah akan membelikan makanan untukmu."
"Ani!" Sahut Suran. "Aku akan tidur cepat, jadi Ayah tidak usah membelikan makanan. Bye!"
Mobil itu pun menancapkan gasnya. Meninggalkan angin untuk Yoongi. Pria berpakaian rapi itu terus melihati mobil itu sampai hilang. Kemudian barulah Yoongi memasuki gedung pencakar langit itu dengan kawalan bodyguard.
.
🌹🌹🌹
.
#Gedung pencakar langit Chonghaejin Marine Corp
#Ruangan Eksekutif.
Komputer itu menyala. Seperti biasa pemilik mata yang memantaunya selalu memainkan ballpoint di giginya. Kursi boss itu bergerak sedikit demi sedikit. Kakinya lurus di atas meja sekarang. Titik merah itu selalu menjadi pusat perhatiannya. Kini jarinya bergerak untuk memperbesar gambar tersebut. Pukul 4 sore. Mobil itu berhenti pada tempat yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'CLOCK [COMPLETE✓]
RomancePria itu pun memayungkan payungnya lalu berbalik arah 180 derajat menyeberang jalan dan membiarkan seseorang lewat dari seberang sudut yang berlawanan. Orang yang dari tadi berdiri di sudut jalan, yang di belakangi Jimin, kini Soonya melihatnya. Seo...