"O, aku tahu. Ayah juga mencintaimu."
Yoongi meletakkan gagang telefon sambil kembali memeluk bantal. Bayangan hitam berambut panjang di belakang pintu itu terus mengintai Yoongi. Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu rumah. Jimin yang sedari tadi mengintai Yoongi tak tahu siapa yang datang. Namun dirinya tiba-tiba terkejut setelah langkah kaki menuju kepadanya.
Orang tua itu tersenyum setelah Yoongi membukakan pintu untuknya. Dokter itu pun lalu mengecek kondisi Jimin. Sepertinya Jimin sangat cepat sembuh. Kekebalan tubuh Jimin meningkat sangat cepat dan kondisinya mulai stabil. Waktu itu juga, sang dokter melepas infus di tangan kiri Jimin.
"Apa kau tidak mau menghapus gambar bintang-bintang itu?" Tanya dokter.
"Selama tidak memengaruhi kesehatanku, aku akan membiarkannya." Jawab Jimin dingin.
"Tampaknya itu tatto sungguhan."
Jimin langsung menutupinya dengan tangan dan memalingkan wajah. Yoongi pun tampak biasa mendengarnya. Namun dokter itu penuh dengan canda dan kehangatan. Tak lama kemudian setelah berbincang-bincang dengan Yoongi di teras, dokter itu pun pergi. Setelah Yoongi menutup pintu, ia sedikit terkejut. Jimin berdiri dengan pandangan sedikit marah di depan Yoongi.
"Aku tidak suka orang itu kesini."
"Maksudmu Dr. Lee?"
"Terserah siapa dia, aku tidak peduli. Dia merusak privasiku."
Setelah itu Jimin kembali masuk ke dalam kamar sambil membanting pintu.
.
🌹🌹🌹
.
#Chonghaejin Tower
| 13.20 KST.
Wonwoo yang sedang mengetik komputer matanya mulai melompat pada Minah yang mulai beranjak.
"Minah-ssi?"
"Iya, maaf. Sudah ada pergantian shift asisten sekarang. Baru saja direkrut kemarin. Maafkan aku pak, Suran sudah menungguku." Ucap Minah lalu pergi terburu-buru setelah membungkukkan badan.
"Suran sangat penting melebihi nyawanya." Ucap Wonwoo kembali mengetik komputer.
Tok... Tok... Tok...
Tok... Tok... T-
"Iya, siapa?"
"S.. sa.. saya Choi Jin-Ri. Assistant pengganti."
"Masuk."
Pintu itu pun dibuka. Suara sepatu wanita mulai terdengar hingga berhenti tepat di depan meja direktur utama itu. Wonwoo pun berhenti mengetik, matanya mulai mengayun ke arah wanita rapi yang berdiri. Choi Jin-Ri wanita berusia 28 tahun. Wanita lulusan S2 Konkkuk University dengan label cum laude. Telah magang di beberapa perusahaan bursa efek Korea Selatan dan bekerja 1 tahun di Perusahaan Kapal Pesiar Xianjiang. Begitupun suara lantang Choi Jin-Ri yang sesuai dengan CV yang tengah dipegang Wonwoo.
Wonwoo pun berhenti membaca CV lalu melepas kaca mata dan sedikit melihat foto dan wajah asli. Choi Jin-Ri alias Soonya yang sedang menyamar itu, terlihat beda dengan Soonya. Rambutnya tetap dikucir rapi, memakai kaca mata, dengan tahi lalat di dekat mata, dan balutan make up tipis. Poninya dibiarkan terurai menutupi kening.

KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'CLOCK [COMPLETE✓]
RomancePria itu pun memayungkan payungnya lalu berbalik arah 180 derajat menyeberang jalan dan membiarkan seseorang lewat dari seberang sudut yang berlawanan. Orang yang dari tadi berdiri di sudut jalan, yang di belakangi Jimin, kini Soonya melihatnya. Seo...