#24 Nuna-ya! Kau berisik sekali!

15 1 0
                                    

Mangkuk-mangkuk yang mengepul uap di atasnya itu tertata rapi dengan mie yang mengisi mangkuk utama dan kuah yang terpisah di mangkuk pendukung lain. Di tengah meja itu ada sebuah panggangan yang mana daging yang tengah dipanggang sedang di bolak-balik oleh pemegang sumpit. Lagi-lagi bumbu yang dituangkan di atas daging itu menghasilkan bunyi panggang dan uap yang sangat mengepul.

Warna setengah kecokelatan itu yang ditunggu-tunggu. Sang pemegang sumpit menjepit beberapa daging matang itu lalu menaruhnya di atas mangkuk mie milik orang di hadapannya. Sedari tadi, wanita berhanbook itu terus terdiam sambil menelan ludah, wanita itu benar-benar tidak kuat dengan aroma kelezatan masakan itu. Di samping itu, dia adalah satu-satunya wanita berhanbook di toko itu. Beberapa pelanggan melirik pakaiannya. Hari itu juga bukan hari chuseok atau hari kebesaran. Bahkan sangat aneh jika di musim dingin mengenakan pakaian seperti itu. Hangat, sudah pasti. Apalagi dirinya tengah di lengkapi mantel hanbook bak kerajaan.

Keringat wanita itu menetes hingga ia memutuskan untuk menanggalkan mantelnya. Lalu memangku mantel itu.

"Selamat makan."

"Tunggu!" Pinta Soonya.

Yoongi sudah menganga siap memasukkan mie yang telah ia jepit.

"Untuk apa semua ini? Hanbook mahal juga makanan mahal ini? Kau bahkan memiliki kartu kredit. Bagaimana kau mendapatkan kartu itu? Aku, bahkan tidak bisa mengembalikan uangmu dalam setahun. Kau ini, menambah hutangku saja."

Yoongi tiba-tiba menurunkan mienya lalu menjitak kepala Soonya dengan sumpit yang dibalik.

"Ya! Tenanglah. Aku ikhlas untuk membelikan semua ini. Jika kau ikhlas membantuku maka aku juga akan membantumu-"

"Jadi ini sogokan? Kau pikir tenagaku dapat dibeli dengan hanbook mahal juga jajjangmyeon mahal ini?"

Lagi-lagi Yoongi menjitak kepala Soonya, namun tampaknya sinyal mengangkat tangan itu telah diketahui oleh Soonya. Wanita itu segera melindungi kepalanya juga menutup erat matanya, menyisakan ekspresi ketakutan seperti anak kecil. Wajah imut itu membuat Yoongi menghela nafas untuk menstabilkan jantungnya.

"Aku ulang tahu hari ini."

Sontak Soonya menormalkan sikapnya sembari terkejut tak parcaya, "ne?"

"Kartu ini aku dapatkan karena aku eksekutif perusahaan kapal pesiar. Apapun akan aku dapatkan dengan sekejap. Jadi kau tenang saja. Kebetulan hanbook itu sangat bagus dan juga hangat. Anggap saja sebagai ucapan terima kasihku karena kau telah merawatku. Ada yang ingin kau tanyakan?"

Suasana canggung tiba-tiba mendesir deras dalam diri Soonya. Pasalnya ia sudah menduga-duga yang tidak-tidak kepada Yoongi.

Apa ini? Benarkah apa yang dia katakan? Aku jadi bersalah seperti ini. Ini karena aku sangat merindukanmu, Yoongi-ah. Aku bahkan sangat senang sekarang. Seperti dulu kau membelikan baju-baju untukku. Gayamu untuk semua style baju dan make up ini tidak berubah. Apakah kau juga merindukanku?"

"Lalu, bagaimana bisa kau memilihkan baju-baju yang pas untukku? Aku sendiri tidak dapat menentukan pakaian yang pantas untukku sendiri. Semuanya sangat bagus."

4 O'CLOCK [COMPLETE✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang