Hari minggu, tepat dimana Laundry tutup dan café Sewol buka pukul 6 sore. Seperti biasa, Soonya menghabiskan waktunya di rumah. Kali ini wanita itu bangun kesiangan setelah menghabiskan 2 botol soju semalam. Dia merupakan tipe tidak tahan mabuk. Sedikit alkohol sudah membuatnya pusing. Hari itu pukul 9.15 KST.
Kkrrrriiinnnggg!!!
Dentum jam alarm berdering kesekian kalinya. Soonya akhirnya benar-benar bangun. Ia melihat gelas di samping bantalnya kosong. Seperti biasa Soonya selalu minum air putih setelah bangun tidur. Ia pun bergegas menuju dapur untuk mengambil air putih. Menuangkan lalu meminum air putih itu.
Setengah sadar Soonya mulai berjalan ke sisi lain rumahnya. Ia berpikir untuk kembali ke tempat tidurnya namun terhenti begitu saja di depan pintu kamar. Soonya melihat banyak tas tenteng belanjaan berserakan di ruang tamunya. Tak lama kemudian, baju terlempar begitu saja ke lantai. Energi Soonya kembali seratus persen. Matanya terbuka lebar.
Seseorang sedang berdiri di depan cermin sambil mencocokkan pakaian. Satu setel pakaian yang tak cocok langsung dibuangnya begitu saja, lalu mengambil yang baru dari tas tenteng yang lain. Kini Soonya melihatnya. Kelihatannya wanita itu naik darah. Ia menghampiri orang itu dengan mata marah.
Soonya akhirnya menjambak berulangkali orang tersebut dan memukul-mukul bahu besar itu. Tak lupa Soonya juga menjewer telinga korban.
"Rasakan ini! Rasakaannn!!! Ingin mati kau rupanya!" Geram Soonya dengan perlakuannya.
"Sakit... Aw! Nuna hentikan. Apa kau menyukainya?" Teriak Jimin.
"Apa maksudmu aku menyukainya? Aku menyukai jika kau tersiksa seperti ini. Rasakan!"
"Aaaa!!! Sakit, nuna ampuni aku. Aw... Jaebal hae juseok!"
Soonya pun melepas siksaannya. Ia melihat kedua telinga adiknya memerah sekarang dengan rambut yang acak-acakkan. Jimin memasang wajah yang kesakitan dan kesal di depan Nuna nya yang berwajah kesal. Lucunya pria tampan itu kembali mengaca dengan baju barunya. Ia mencocokkan baju lagi dengan ekspresi yang baik-baik saja.
Soonya tampak kesal dengan perlakuan adiknya itu. Kali ini baju yang dicoba Jimin tidak cocok untuk kesekian kalinya, ia membuang baju itu tepat pada wajah Soonya. Sontak Jimin terkejut.
"Astaga! Miyanhae..." Ucap Jimin syok.
"JIMIN!!!!"
.
Kini Jimin duduk di atas sofa dengan wajah cemberut. Pipi kanannya memerah sekarang. Sedangkan Soonya asik memilih baju dari tumpukan baju yang dibuat Jimin. Jimin sendiri hanya melihat kesal kakaknya.
"Bagaimana kau mendapatkan baju semahal ini? Kau pun tidak bekerja." Ucap Soonya sambil melihat-lihat label harga di setiap baju dan celana.
"Apa nuna lupa jika aku masih memiliki kekuatan? Aku ingin kartu kredit pun jadi pada waktu itu." Ucap Jimin yang terkejut melihat nuna nya mendekat. Wajahnya mendelik sekarang.
"Mana kartu itu?"
Jimin pun memberikan dengan polos. Soonya sempat melihat kartu kredit itu lekat-lekat.
"Chimchim? Nama apa ini? Park Chimchim, hahahahaaa!" Kekeh Soonya yang sejenak langsung membuang kartu tersebut ke tempat sampah.

KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'CLOCK [COMPLETE✓]
RomancePria itu pun memayungkan payungnya lalu berbalik arah 180 derajat menyeberang jalan dan membiarkan seseorang lewat dari seberang sudut yang berlawanan. Orang yang dari tadi berdiri di sudut jalan, yang di belakangi Jimin, kini Soonya melihatnya. Seo...