BUB 21 ~ Pengkhianat

3.7K 117 4
                                    

Selalu ada yang tersembunyi di balik jiwa seseorang. Tak selamanya yang kau lihat sama seperti yang sebenarnya terjadi.

~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~

"MESYA?!" teriak mereka bersamaan. Mereka sangat terkejut, akan kedatangan Mesya yang tanpa rasa bersalah tersenyum dengan manisnya.

"Wah ramai ternyata, hai semua!" sapa Mesya sambil tersenyum manis.

Wajah mereka sudah penuh amarah, bisa-bisanya Mesya menyapa mereka dengan sangat manis?

"Ngapain lo kesini?" sinis Dila.

"Lah? Gue mau lihat Nindia lah, Dil," jawab Mesya santai.

Mesya menghampiri ranjang UKS yang ditempati Nindia. "Lo gak apa-apa, Nin?" tanya Mesya basa-basi. Jelas dia tahu bahwa Nindia sedang dalam kondisi tidak baik, karena dia yang menyebabkan kondisi Nindia sekarang.

Saat Mesya ingin menyentuh tangan Nindia, tangannya ditahan oleh Kenan yang berada di sebelahnya. "Jangan sentuh Nindia!" larang Kenan.

"Lo masih bisa manis di depan kita semua? Lo pikir kita gak tahu semuanya?" Kali ini Rivan yang berbicara.

"Dasar iblis bertopeng malaikat!" sindir Riko.

Mesya mengernyit bingung, "Maksud kalian tuh apa sih? Gue gak ngerti."

"Udahlah, Sya. Berhenti bersandiwara, kita semua udah tahu kalau lo kan yang celakain Nindia," tutur Dila, "lo sama kakak tersayang lo itu ngunciin Nindia di kamar mandi, iya kan?"

Mesya tersenyum miring, "Oh, jadi si cantik Nindia ini udah cerita semuanya ya? Bagus deh, gue jadi gak perlu capek-capek ngomong lagi."

"Gak punya malu ya lo? Masih berani datang kesini buat nemuin Nindia? Otak lo dimana?" geram Rivan, suasana di dalam UKS menjadi panas.

"Sahabat macam apa lo? Gak guna banget hidup lo!" sinis Kenan.

Nindia hanya diam memperhatikan pertengkaran yang terjadi antara sahabatnya.

"Semua yang ingin gue milikin, direbut sama dia. Di dalam persahabatan kita, semuanya selalu dekat sama dia, peduli sama dia. Kalian gak pernah kan peduli sama gue? Semuanya itu gara-gara dia!" tunjuk Mesya pada Nindia.

"Sya, lo bisa omongin baik-baik apa mau lo," balas Nindia.

"Apa lagi yang perlu diomongin hah?"

Riko maju mendekati Mesya. "Jadi selama ini sifat asli lo kayak gini?" cibir Riko.

"Gue kayak gini karena kalian semua, gue nyesel pernah sahabatan sama kalian semua!" tegas Mesya.

"Cewek macam apa lo? Gak tahu rasa terima kasih? Harusnya lo berterima kasih sama Nindia karena Nindia udah mau tulus berteman sama lo. Gak kaya lo yang bermuka dua!" sindir Kenan.

"Seenggaknya gue gak murahan kayak dia," sahut Mesya sambil tertawa renyah.

"Jaga ucapan lo!" bentak Riko, jari telunjuk nya sudah berada tepat dihadapan Mesya.

"Gak usah nunjuk-nunjuk cewek gue!" Tiba-tiba saja Alvin memasuki ruang UKS dan melontarkan ucapan seperti itu.

Mereka semua mengernyit bingung, "Cewek lo? Cewek lo Nindia, bro."

Berjuang untuk Bertahan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang