Setelah aku melakukan banyak hal yang telah menyakitimu, apakah aku pantas untuk bersamamu kembali?
~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~
"Berduaan mulu lo," ucap Kenan saat baru saja memasuki ruang rawat inap Riko.
"Kalau masuk tuh salam dulu," tegur Nindia.
"Assalamualaikum," salam mereka bersamaan.
"Waalaikumsalam,"
"Gimana kondisi lo, Rik?" tanya Dila.
"Baik," jawab Riko singkat.
Mereka semua mengangguk, "Kok bisa kecelakaan?" Kali ini Rivan yang bertanya.
"Salah gue," sahut Nindia.
Dila, Kenan dan Rivan mengernyit bingung. "Kok jadi salah lo, Nin?"
"Riko kecelakaan karena maksain buat ke--" ucapannya terpotong.
"Jangan salahin diri kamu, Nin," potong Riko, "udah berapa kali aku bilang, ini tuh bukan salah kamu."
"Tapi karena aku kamu jadi ke--" ucapannya lagi-lagi terpotong. Tapi bukan Riko yang memotong ucapannya, melainkan Rivan yang memotong.
"Udah sih, kok malah jadi pada ribut?" tegur Rivan.
"Gue tuh capek dengar orang berantem mulu. Di sekolah tadi si Kenan sm Dila berantem, terus Alvin sama Mesya juga berantem, sekarang Nindia sama Riko berantem," tutur Rivan.
"Emang nasib lo jelek banget ya, Van," balas Kenan dan langsung diberikan tatapan sinis oleh Rivan.
Nindia dan Riko saling tatap dengan tatapan bingung. "Kalau Dila sama Kenan mah kan emang gak jelas, kadang berantem kadang baikan. Jodoh kayaknya deh mereka," canda Nindia.
"Gak mau gue sama dia mah," tolak Dila.
"Gak usah sok jual mahal deh lo, gua tembak juga pasti langsung lo terima," terang Kenan.
"Jangan terlalu percaya diri jadi orang, Nan," timpal Rivan.
Nindia menghela napas. "Udah, kok jadi kalian yang berantem," lerai Nindia.
"Alvin sama Mesya kenapa berantem?" tanya Nindia.
Dila, Kenan dan Rivan langsung menggeleng, "Gak tahu sih gue juga, cuma tadi mereka berantem hebat gitu sampai jadi tontonan kelas."
"Terus mereka sekarang gimana?" tanya Nindia, lagi.
Ketiganya lagi-lagi menggeleng, "Udahlah Nin, ngapain ngurusin mereka berdua. Mereka bukan siapa-siapa kita lagi."
"Nan, walaupun mereka kayak gitu, tapi mereka pernah jadi sahabat kita," sela Nindia.
"Heran gue sama lo, masih aja baik sama dia. Dia yang udah bikin persahabatan kita hancur, Nin," geram Rivan.
"Mereka yang berbuat, mereka yang tanggung sendiri," tambah Riko.
"Yaudah, gak usah bahas mereka. Nanti malah kita yang jadi berantem," balas Dila dan diangguki oleh mereka semua.
Kenan memperhatikan Cantika yang sedang duduk di sofa sambil memainkan bonekanya. "Cantika kenapa murung, Rik, Nin?" tanya Kenan.
"Ada masalah sedikit tadi," jawab Nindia, "tolong deh kalian ajak main Cantikanya, biar dia bisa senyum lagi."
"Yaudah biar gue sama Kenan yang ajak Cantika main," ucap Dila.
Kenan mengerutkan dahinya, "Dih, pengen banget lo berduaan sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untuk Bertahan [Completed]
Novela JuvenilNindia adalah seorang gadis cantik yang menyukai Alvin, sahabatnya sendiri. Namun Alvin tidak pernah menyadari perasaan Nindia. Justru malah Riko yang menyukai Nindia. Lika-liku masalah percintaannya, membuat Nindia mengerti arti CINTA yang sebenarn...