Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, baik itu perpisahan sementara ataupun perpisahan selamanya. Tak perlu larut dalam kesedihan, karena Tuhan pasti tahu mana yang terbaik bagi hambanya.
~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~
"Lepasin Nindia, Bulan!" tegas Bintang.
"Bintang?!" Semuanya terkejut akan kehadiran Bintang.
"Lo ngapain disini, Bin?" tanya Nindia.
"Gue gak akan pernah biarin lo sendirian, Nin. Perasaan gue gak enak dan ngerasa bakal terjadi sesuatu sama lo. Ternyata benar kan?" terang Bintang.
Riko melihat Bintang dengan sinis. "Lo pasti ada hubungannya kan sama masalah ini?" tanya Riko dengan nada sinis.
"Bintang gak ada hubungannya. Jangan pernah salahkan kembaran aku, Iko," timpal Bulan.
"Lepasin Nindia, Lan. Aku mohon jangan berbuat aneh-aneh," pinta Bintang.
Bulan tertawa renyah, "Enak ya jadi kamu, Nin. Di belain sama dua cowok. Sedangkan aku? Gak ada yang bela aku."
"Lan, pasti masih banyak kok yang sayang sama kamu," tutur Nindia dan berharap Bulan akan melepaskan cengkraman tangannya. Tetapi hasilnya nihil, Bulan malah makin mengeratkan cengkramannya.
"Siapa lagi yang mau sayang sama aku? Ikut aku Nindia, kamu udah gak pantas ada disini," tegas Bulan dan ia membawa Nindia pergi.
"Nindia!" teriak Riko dan Bintang bersamaan. Mereka langsung lari mengejar perginya Bulan membawa Nindia.
Bulan berhenti di tepi jalan. "Kamu mau ngapain, Lan?" tanya Nindia panik tetapi Bulan hanya tersenyum miring.
"Lo bujuk Bulan biar lepasin Nindia," suruh Bintang.
"Kenapa harus gue? Kan lo bisa," balas Riko.
"Rik, gak ada waktu buat berantem. Bulan selalu mau nurut apa kata lo. Lo tahu kan dari kecil Bulan itu anaknya nekat banget, sesuatu bisa aja terjadi sama Nindia," jelas Bintang.
Riko menghela napas. "Lan, lepasin Nindia. Kita bisa selesain ini bareng-bareng," bujuk Riko.
Tetapi Bulan tetaplah Bulan, ia tidak melepaskan Nindia.
Riko dan Bintang menyusun rencana, mereka mulai maju mendekati Bulan. "Jangan mendekat atau kalian tahu akibatnya," ancam Bulan.
Bintang dan Riko tak menghiraukan ucapan Bulan. "Sekarang Rik!" teriak Bintang.
Bintang pun berusaha menahan Bulan dan Riko berusaha melepaskan cengkaraman tangan Bulan pada Nindia.
Namun semuanya terlambat. Saat mereka ingin melepaskan cengkraman tangannya, Bulan justru mendorong Nindia hingga ke tengah jalan.
Nindia terjatuh dan kakinya terluka. "Aw!" Nindia meringis.
Bintang berusaha menahan Bulan. "Cepat tolong Nindia!" suruh Bintang.
Riko pun berlari untuk menyelamatkan Nindia, orang-orang yang berada dekat Nindia pun berusaha untuk menyelamatkan Nindia.
Namun semua orang terkejut saat ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang dan menabrak Nindia.
"NINDIA!"
Orang-orang mulai mengerumuni kecelakaan tersebut. Nindia membuka matanya, ia melihat banyak darah. Tapi darah itu bukan berasal dari dirinya, tetapi dari orang yang tertabrak mobil tadi.
Nindia memperhatikan korban yang tertabrak mobil tadi yang sekarang dikerumuni banyak orang, itu adalah Mesya.
Iya, Mesya lah yang tertabrak mobil tadi dan bukan Nindia. Mesya yang tiba-tiba saja datang langsung mendorong Nindia ke tepi jalan dan ialah yang tertabrak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untuk Bertahan [Completed]
Fiksi RemajaNindia adalah seorang gadis cantik yang menyukai Alvin, sahabatnya sendiri. Namun Alvin tidak pernah menyadari perasaan Nindia. Justru malah Riko yang menyukai Nindia. Lika-liku masalah percintaannya, membuat Nindia mengerti arti CINTA yang sebenarn...