BUB 38 ~ Cinta Pertama

2.8K 101 11
                                    

Kenangan bersama seseorang di masa lalu pasti akan selalu teringat walaupun sudah membuka hati untuk orang baru.

~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~

"Nin," panggil Bintang. Keduanya sedang berada di taman belakang.

Nindia yang sedang duduk pun langsung menengok ke belakang untuk melihat siapa yang datang.

Nindia menghela napas kasar. "Gue butuh waktu sendiri, Bin," tegas Nindia.

Namun bukannya pergi, Bintang malah duduk di kursi yang sama dengan Nindia.

"Gue tahu lo lagi butuh teman cerita, kan? Orang-orang yang kayak lo gini, gak bisa ditinggalin sendiri Nin, nanti lo ngelakuin hal-hal aneh," terang Bintang.

"Lo terlalu berlebihan, gue bukan anak kecil lagi, Bin," sahut Nindia.

"Gue emang berlebihan, itu semua karena gue gak mau lo kenapa-kenapa," ujar Bintang.

Nindia yang tadinya menghadap Bintang, kini menatap lurus ke depan. "Terserah lo,"

"Lo gak mau minta maaf sama yang lain? Tadi lo udah bentak Alvin, Kenan, Rivan, sama Mesya," tutur Bintang.

Nindia menunduk. "Gue tahu gue salah udah bentak mereka. Gue cuma kesal aja sama Kenan kenapa dia sembunyiin semuanya dari gue," selanya.

"Tadi kan Kenan udah bilang, kalau dia ngelakuin itu karena kemauan Riko. Jadi, lo jangan salahin Kenan juga," terang Bintang.

"Terus kenapa lo malah kesini ikutin gue? Padahal tadi gue udah ngebentak lo juga," tanya Nindia.

Bintang tersenyum, "Karena gue gak akan pernah bisa marah sama lo."

"Bin, jangan terlalu berharap sama gue, itu bisa bikin lo sakit hati," pinta Nindia.

"Gue yang milih kayak gini, berarti gue harus bisa terima kalau gue harus patah hati," timpal Bintang.

Nindia menghela napasnya. "Terserah lo,"

"Pulang sekolah ke danau mau? Kita menyegarkan pikiran sebentar," ajak Bintang.

"Berdua?" tanya Nindia.

Bintang mengangguk, "Iya dong."

"Lo gak capek? Hari ini kita banyak banget kegiatan tadi di kelas," kata Nindia.

"Kan gue yang ngajak lo, gak mungkin dong gue capek. Lagian, capek gue itu hilang kalau lihat lo," balas Bintang.

"Bisa aja ngerayunya," sahut Nindia.

"Gue serius," sela Bintang, "jadi gimana? Mau?" lanjutnya.

Nindia mengangguk sebagai jawaban. "Boleh deh, tapi pulangnya jangan kesorean," pesan Nindia lalu Bintang mengangguk dan tersenyum sebagai balasan.

~~~

Sepulang sekolah, mereka langsung menuju danau yang dibilang Bintang tadi.

Sesampainya di danau, mereka langsung duduk di kursi yang sudah tersedia di pinggir danau tersebut.

"Wah bagus banget, udaranya masih sejuk ya disini," kagum Nindia saat mereka baru duduk di salah satu kursi yang ada disana.

"Gue selalu kesini kalau lagi banyak pikiran. Disini gue bisa menikmati udara yang sejuk, ya bisa lah buat tenangin pikiran," ujar Bintang.

Nindia hanya mengangguk menanggapi ucapan Bintang, ia masih menikmati udara disini.

"Nin, lo tahu gak?" tanya Bintang.

Berjuang untuk Bertahan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang