Aku akan membuktikan bahwa bahagia dapat ditemukan tanpa adanya dirimu, aku akan bahagia dengan caraku.
~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~
Saat ini, Alvin, Dila, Mesya, Kenan, Nindia, Riko dan Rivan sedang berada di kantin.
Guru-guru sedang ada rapat dengan ketua yayasan. Semua murid dibebaskan, boleh pergi ke kantin, perpustakaan, lapangan, dan boleh pergi kemanapun asal masih di dalam lingkungan sekolah.
Mereka bertujuh memilih makan di kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah mulai kelaparan padahal waktu baru menunjukkan pukul 10.00 WIB.
"Mau pesan apa?" tanya Rivan.
"Gue batagor mbok Tarmi aja, sama es teh 1," jawab Nindia.
"Gue samain,"
"Gue juga,"
"Gue juga samain aja,"
"Oke, jadi intinya kalian itu gak punya pendirian. Masa pesanan sama semua," potong Rivan.
"Kita kan samain aja biar lo pesannya gak ribet, Van," sahut Kenan.
"Iya deh,"
Rivan berjalan untuk memesan makanan mereka.
"Gue ke toilet dulu bentar," ucap Kenan.
"Iya," jawab mereka.
"Ayo Vin, ikut," ajak Kenan.
"Dih? Ngapain gue ikut? Lo kan bisa sendiri udah gak perlu di pegangin," sahut Alvin asal.
"Udah sih tinggal ikut aja ribet," tutur Kenan dan langsung menarik lengan Alvin dengan paksa.
Nindia memperhatikan mereka berdua dengan curiga. Seperti ada yg disembunyikan, pikirnya.
Baru sampai di lorong sekolah menuju toilet, Alvin melepaskan tangannya yang digenggam paksa oleh Kenan.
"Apa sih tarik-tarik, aku tuh gak suka dikasarin ya," kata Alvin dramatis.
Kenan memutar bola matanya malas, "Kumat kan alaynya!"
"Lagian lo ngapain coba ke toilet ngajak-ngajak gue, ganggu aja gue lagi ngelihatin Mesya juga," ujar Alvin keceplosan.
"Apa? Mesya? Bukannya lo sama Dila?" tanya Kenan penasaran.
Segala keceplosan lagi. Batin Alvin.
"Emm ... itu ... anu maksud gue lo ganggu aja gue lagi lihatin Dila," jawab Alvin gugup.
Kenan mengernyitkan dahinya, "Hm saya mencium bau-bau kebohongan disini."
"Gak usah sok jadi kaya Roy Martin deh lo!" cibir Alvin.
"Roy Kiyoshi bego, bukan Roy Martin!" timpal Kenan.
"Oh iya, salah sebut gue anjir!" sahut Alvin.
"Udah-udah gak usah mengalihkan pembicaraan, jujur sama gue sekarang lo suka sama siapa?" Kenan mengintrogasi Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untuk Bertahan [Completed]
Ficção AdolescenteNindia adalah seorang gadis cantik yang menyukai Alvin, sahabatnya sendiri. Namun Alvin tidak pernah menyadari perasaan Nindia. Justru malah Riko yang menyukai Nindia. Lika-liku masalah percintaannya, membuat Nindia mengerti arti CINTA yang sebenarn...