BUB 20 ~ Hilang

3.5K 117 6
                                    

Sesekali kau perlu berbicara dan sebut semua maumu. Jangan hanya diam dan selalu ingin dimengerti.

~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~

Nindia berjalan masuk ke dalam kelas dengan mata yang berkaca-kaca. Nindia langsung duduk di tempat duduknya.

Dila yang sedang mengobrol dengan sahabat-sahabatnya langsung menghampiri Nindia. "Lo gak apa-apa?" tanya Dila.

Nindia hanya menundukan kepalanya sambil terisak.

"Lo nangis?" Mesya tiba-tiba datang dan berdiri di sebelah Nindia.

Mendengar Nindia menangis, Kenan, Riko, dan Rivan memutuskan untuk menghampiri Nindia juga.

"Kenapa, Nin? Lo gak di apa-apain kan sama Alvin?" tanya Kenan, namun pertanyaan sahabat-sahabatnya sama sekali tidak ditanggapi oleh Nindia.

Nindia berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan keluar kelas.

"Nin, lo mau kemana?"

"Nin, kalau ada apa-apa cerita sama kita,"

Nindia menghentikan langkahnya. "Gue butuh waktu sendiri!" bentak Nindia dan membuat seisi kelas melihat ke arahnya.

Nindia berlari keluar kelas dengan keadaan menangis. Riko ingin mengejarnya namun tertahan oleh tangan Dila. "Dia butuh waktu sendiri," kata Dila.

"Tapi kalau Nindia ngelakuin hal yang aneh-aneh gimana?" sahut Riko.

"Tenang, Rik. Nindia bakal baik-baik aja," Kenan menenangkan.

~~~

Kringgg ... Kringgg ...

Bel istirahat berbunyi, sudah 1 pelajaran yang telah dilewati Nindia. Dari sebelum masuk tadi, Nindia pergi dan belum kembali ke kelas sampai sekarang.

Mesya yang sejak jam pelajaran tadi telah mencari Nindia dengan alasan izin pergi ke toilet, sampai sekarang juga belum kembali ke kelas. Kemana sebenarnya mereka?

Dila mulai gelisah. "Perasaan gue gak enak deh sama Nindia," tutur Dila.

"Lo jangan aneh-aneh deh, Nindia gak bakal kenapa-kenapa," balas Rivan.

"Kita cari dia!" titah Riko, wajahnya sudah sangat khawatir.

Dila, Kenan, Riko, dan Rivan pergi menelusuri semua tempat di sekolah. Sedangkan Alvin, sedari tadi hanya diam tidak banyak berbicara. Dila, Kenan, Riko, dan Rivan mengira pasti terjadi sesuatu antara hubungan Nindia dan Alvin.

Mereka berempat mengitari seluruh penjuru sekolah, namun hasilnya nihil. Nindia tidak ada dimana-mana.

"Gila, Nindia sembunyi dimana sih. Gak ketemu-ketemu dari tadi," keluh Kenan, ia sudah sangat lelah mencari Nindia.

"Apa dia pulang?" tanya Rivan ragu-ragu.

"Nggak mungkin, tasnya aja masih ada di kelas," sela Dila.

Mereka semua diam berpikir. "Toilet!" Riko tiba-tiba berbicara.

"Hah? Lo mau ke toilet?" tanya Kenan.

Berjuang untuk Bertahan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang