Terima kasih karena selalu ada, meskipun dengan cara yang sederhana.
~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~
"Gue mau beli boneka," pinta Nindia sambil menunjuk salah satu toko boneka.
Riko memicingkan matanya, "Tadi gue bilang apa? Gue lebih suka kalau lo ngomong pakai aku-kamu. Kalau dibilangin tuh dengar."
"Iya deh. Aku mau beli boneka," kata Nindia, "beliin ya?"
"Enggak," tolak Riko.
"Ih beliin, itu boneka beruangnya bagus. Yang warna pink yang besar," tunjuk Nindia sambil menarik-narik lengan Riko.
"Enggak, Nindia. Buat apa juga boneka beruangnya?" tanya Riko.
"Kan bisa buat teman aku di kamar," jawab Nindia, "beliin ya?"
Riko menghembuskan napasnya kasar. "Enggak, Nindia. Kalau dibilangin tuh dengar," kata Riko.
Nindia mengerucutkan bibirnya, "Yaudah, nanti aku minta beliin sama Alvin aja," sela Nindia dan berjalan mendahului Riko.
Riko menahan lengan Nindia. "Yaudah kita beli bonekanya sekarang!" ajak Riko.
Nindia tersenyum, caranya memakai nama Alvin akhirnya berhasil dan membuat Riko mau membelikan boneka untuknya.
Maafin gue ya, Vin, udah ngejual nama lo haha. Batin Nindia.
"Gak usah minta ke Alvin," tegas Riko namun dengan wajah datarnya.
"Tergantung," ujar Nindia.
Riko yang tadinya menatap lurus ke depan, kini menatap gadis yang berada di sebelahnya. "Kok tergantung?" tanya Riko.
"Kalau kamu gak mau beliin aku sesuatu, nanti aku mintanya ke Alvin," canda Nindia.
"Yaudah terserah," jawab Riko singkat dan kembali menatap lurus ke depan.
Nindia tersenyum, "Kok mukanya gitu? Cemburu ya?"
"Muka gue udah kayak gini dari lahir!" ketus Riko.
"Dih ketus banget, kalau cemburu mah bilang," Nindia lagi-lagi menggoda pacarnya.
"Enggak," balas Riko singkat.
"Jujur, bohong itu dosa tahu," terang Nindia.
"Gue gak cemburu, Nindia," sahut Riko.
Nindia terkekeh pelan, "Yaudah katanya mau beliin aku boneka, jadi gak?"
"Iya,"
Akhirnya mereka berdua menuju ke salah satu toko boneka yang ada di mall tersebut.
"Ih, lihat deh bagus-bagus banget bonekanya," Nindia kegirangan sambil menarik-narik lengan Riko, lagi.
"Aku mau beli ini, ini, terus yang ini," tambah Nindia sambil menunjuk boneka-boneka yang mau dibelinya.
Riko menghela napasnya. "Nindia, kita kesini mau apa?" tanya Riko.
"Mau beli boneka," jawab Nindia yang masih fokus pada boneka-boneka beruang di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untuk Bertahan [Completed]
Novela JuvenilNindia adalah seorang gadis cantik yang menyukai Alvin, sahabatnya sendiri. Namun Alvin tidak pernah menyadari perasaan Nindia. Justru malah Riko yang menyukai Nindia. Lika-liku masalah percintaannya, membuat Nindia mengerti arti CINTA yang sebenarn...