BUB 46 ~ Siap Melupakan

2.3K 84 7
                                    

Jangan berlarut dalam kesedihan, bangkitlah dan yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu yang lebih baik di kemudian hari.

~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~

Selesai sudah acara pertunangan Riko, Nindia dan sahabat-sahabatnya pun sudah bersiap untuk pulang setelah selesai pamit dengan keluarga Riko dan Bulan.

Namun sayang, mereka semua tidak menemukan Riko dimanapun setelah acara selesai. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang walau tak berpamitan dengan Riko.

"Gue bareng kalian ya?" pinta Nindia.

"Aduh gimana ya, Nin," sela Kenan.

"Kenapa? Gak bisa ya?" tanya Nindia.

"Bukannya gak bisa, Nin. Cuma mobil Rivan kan udah penuh. Tadi aja kita udah kesempitan di mobil," jelas Mesya.

Nindia menghela napas. "Yaudah deh, gue naik taksi aja,"

Alvin menggeleng, "Gak usah, Nin. Gak apa-apa lo di mobil Rivan aja. Biar gue nanti yang naik taksi."

"Gak usah deh, Vin. Lagian kan lo dari awal udah di mobil Rivan, masa pulangnya jadi naik taksi sih," tolak Nindia.

"Emangnya, Bintang gak ngantar lo lagi?" timpal Rivan.

Nindia menggeleng, "Kayanya tadi gue dengar mau ada perkumpulan keluarga, jadi gak mungkin dia bisa antar gue. Gue gak enak juga kalau ngerepotin."

"Gimana sih Bintang, masa kesininya sama dia pulangnya gak dianterin," kesal Mesya.

"Haduh Sya mulut lo pedas banget ya," Tiba-tiba Bintang datang dari arah belakang dengan sedikit berlari, "ini makanya gue mau antar Nindia pulang." lanjutnya.

"Nih dia nih orangnya, pukul aja Nin gak apa-apa," sinis Mesya.

Semua sahabatnya menatap Mesya. "Kenapa lo pada natap gue semua?" tanyanya.

"Lo lagi kenapa sih, Sya? Marah-marah mulu," tutur Rivan.

"Gue kesal banget sama Riko!" geram Mesya.

"Kesal sama Riko semuanya kena omel lo," cibir Kenan.

Nindia menghela napas. "Yaampun udah-udah, kenapa lagi sih sama Riko, Sya?" tanya Nindia.

"Lagian dia mau aja sih di atur sama Bulan," ungkap Mesya.

Alvin melirik Bintang lalu melirik Mesya. "Sya! Ada Bintang!" tegur Alvin.

"Saudara kembar lo sih bikin kesal," balas Mesya.

"Maafin Bulan ya," kata Bintang.

"Sya udah lah jangan marah-marah lagi gak enak juga sama Bintang," terang Nindia.

"Gak apa-apa kok, Bulan emang salah," ujar Bintang.

"Yaudah, pulang deh yuk biar gak berantem lagi," pungkas Rivan.

Mereka pun memasuki mobil dan berjalan pulang.

Berjuang untuk Bertahan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang