Sekarang aku mengerti, aku hanya berperan sebagai kekasih bayangan untukmu.
~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~
Prangg...
Pecahan kaca jatuh ke lantai, bantal guling, selimut sudah berserakan di lantai. Ulah siapa lagi kalau bukan Riko. Dia benar-benar hancur. Hatinya merasakan sakit lagi untuk yang kedua kalinya.
Kamarnya benar-benar sudah tidak seperti kamar. Semua barang yang berada di dekatnya dia jatuhkan ke lantai untuk melampiaskan amarahnya. Tangannya kini sudah mengucur darah, namun dia tidak peduli.
"Astaga, Riko!" panik Chaca, Bunda Riko.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya Chaca.
Chaca langsung memeluk putra kesayangannya, mengelus lembut punggung Riko, memberikan ketenangan kepada anak lelakinya.
Dipelukan sang Bunda, Riko menangis. Air matanya kini sudah tidak bisa dibendung lagi. Hanya dipelukan sang Bunda lah dia bisa mengeluarkan semua air matanya dan keluh kesahnya.
"Hati aku sangat sakit, Bunda," terang Riko setelah melepas pelukannya dari sang Bunda.
Chaca memegang bahu Riko. "Kenapa lagi? Bukannya kamu sudah bahagia karena cinta kamu diterima oleh gadis yang kamu cintai?"
"Nindia selingkuh, Bunda," jelas Riko.
Chaca tersenyum, "Namanya Nindia? Nama yang bagus, pasti dia gadis yang cantik. Bunda jadi ingin bertemu dia, cuma dia yang bisa meluluhkan dinginnya hati kamu setelah sekian lama."
"Iya, dia gadis yang cantik. Tetapi hatinya gak cantik!" sela Riko, "dia selingkuh sama sahabat aku sendiri, Bunda. Dasar wanita murahan!" lanjutnya.
"Jangan bicara seperti itu, kalau dia tahu pasti sedih. Bunda yakin, dia kayak gitu pasti punya alasan sendiri. Kamu pasti belum dengar penjelasan dia kan?" tanya Chaca dan Riko pun menggeleng.
Chaca lagi-lagi tersenyum, "Nah, lain kali dengar penjelasan dia dulu. Jangan mengambil kesimpulan sendiri."
"Tapi, Bun, dia it––" ucapan Riko terpotong.
"Sudah, jangan seperti ini lagi, Riko. Setelah kejadian beberapa tahun silam, kamu tidak pernah seperti ini lagi. Kenapa kamu kembali menjadi Riko yang arogan? Tenanglah, Nindiamu akan kembali," tegas Chaca, emosinya sudah mulai terpancing.
"Lebih baik kamu istirahat, Bunda ambil kotak obat dulu buat nyembuhin luka kamu. Jangan diulangi lagi, Riko!" titah Chaca.
Riko pun mengikuti perkataan Bundanya, dia berbaring di kasur miliknya, sambil menatap langit-langit kamarnya. Semuanya hampa. Benar kata sang Bunda, mengapa sifatnya yang arogan kembali? Padahal, dia sudah berusaha membuangnya jauh-jauh.
"Hati ini sangat sakit, Tuhan," lirih Riko.
~~~
Seminggu sudah, setelah kejadian itu, Riko tidak masuk sekolah tanpa kabar. Nindia dan Alvin semakin dekat, namun persahabatan mereka bertujuh mulai renggang. Ditambah lagi ketidakhadiran Riko.
Seperti saat ini, mereka duduk berenam di kantin dan hanya diam tanpa bersuara.
"Nanti ke rumah Riko, yuk? Udah seminggu ini dia gak ada kabar. Gue takut aja dia kenapa-kenapa," ajak Dila memulai pembicaraan.
"Kamu gak usah ikut, ya," kata Alvin lembut kepada Nindia.
Dahi Nindia berkerut, "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang untuk Bertahan [Completed]
Novela JuvenilNindia adalah seorang gadis cantik yang menyukai Alvin, sahabatnya sendiri. Namun Alvin tidak pernah menyadari perasaan Nindia. Justru malah Riko yang menyukai Nindia. Lika-liku masalah percintaannya, membuat Nindia mengerti arti CINTA yang sebenarn...