BUB 18 ~ Jenguk Riko

3.5K 140 12
                                    

Akan ada saatnya kamu mencintai orang yang salah dan baru sadar ketika hati sudah terlanjur terluka.

~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~

Saat ini, Nindia dan ketiga sahabatnya sudah berada di depan pintu rumah Riko. Awalnya, Nindia hanya ingin menjenguk Riko bersama Kenan, namun Dila dan Rivan memaksa untuk ikut. Sedangkan Mesya tidak bisa ikut karena sedang menemani mamanya belanja.

"Ayo buruan ketuk pintunya," suruh Kenan.

"Gue gak yakin. Gue takut Riko ngamuk lagi kayak kemarin," sahut Nindia.

Dila memegang bahu Nindia. "Tenang, ada kita," Dila menguatkan.

"Udah deh gue aja yang ketuk, kalian lama!" kesal Rivan.

Tokk ... Tokk ...

Akhirnya Rivan yang mengetuk pintu rumah Riko.

"Assalamu'alaikum!" ungkap mereka bersamaan.

Tak ada sahutan, kemudian Rivan pun mengetuk pintu sekali lagi.

Tokk ... Tokk ...

"Assalamu'alaikum!" Suaranya kali ini lebih keras, namun tetap tidak ada sahutan.

"Gak ada orang kali ya? Gak ada yang jawab dari tadi," kata Rivan.

"Gak mungkin lah, tadi kan gue udah bilang ke bunda kalau mau kesini. Masa bunda pergi sih," balas Kenan.

Nindia menghela napas. "Ya udah lah, kalau emang bundanya Riko gak ada, gak usah dipaksain. Kita pulang aja," Nindia ingin melangkah pergi, namun tangannya ditahan oleh Dila.

"Lo mau pergi? Lo yakin? Gue tahu ada sesuatu yang ingin lo bilang kan ke Riko? Tatapan lo gak bisa bohong, Nin," tutur Dila.

"Kita coba sekali lagi, ya? Kalau emang gak ada yang keluar, kita pulang," tambah Dila dan dibalas anggukan oleh ketiganya.

Mereka semua menarik napas. "Bismillah dulu, Van," suruh Nindia.

"Bismillahirahmanirahim," ucap Rivan kemudian mengetuk pintu rumah Riko, lagi.

Tokk ... Tokk ...

"Assalamualaikum!" Kali ini Rivan berteriak, namun lagi-lagi tidak ada orang yang keluar dari rumah Riko.

"Udahlah, ayo kita pulang," pasrah Nindia, namun saat kakinya baru satu kali melangkah, terdengar suara terbukanya pintu yang membuat Nindia berhenti dan berbalik ke belakang.

Ceklek.

"Kakak cantik!" seru seorang anak perempuan, siapa lagi kalau bukan Cantika.

Cantika langsung berlari ingin memeluk Nindia, Nindia pun menerima pelukan Cantika.

Mereka semua tersenyum, "Cocok banget deh kalau Nindia jadi kakak iparnya Cantika."

"Lagian kenapa sih, segala ada Alvin. Ganggu kehidupan orang aja!" oceh Rivan.

"Ya namanya takdir mana ada yang tahu, kalau jodohnya juga nanti Nindia bakal sama Riko lagi," sahut Kenan.

Berjuang untuk Bertahan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang