BUB 6 ~ Menyatakan Cinta

5.6K 175 2
                                    

Ketika kamu dihadapkan dengan dua pilihan, jangan memilih yang terbaik, pilihlah yang membuatmu bahagia.

~ BERJUANG UNTUK BERTAHAN ~

"Jadi gimana?" tanya Riko membuat Nindia tersadar dari lamunannya.

"Gimana apanya?" tanya Nindia bingung.

Gimana perasaan lo ke gue? Batin Riko.

"Lo jadi bareng sama gue gak?" tanya Riko lagi untuk kesekian kalinya, sepertinya dia harus lebih sabar jika berbicara dengan Nindia.

"Emm ... " pikir Nindia, "boleh deh."

"Yaudah, yuk!" ajak Riko.

Riko menaiki motor ninja miliknya. "Yuk, naik,"

Nindia bersiap menaiki motor ninja milik Riko. Tapi saat sedang ingin menaiki motor, Nindia terpeleset dan hampir terjatuh. Untung saja tangan Riko berhasil menahan tubuhnya dan ia tidak jadi terjatuh ke tanah. Hening beberapa detik, Nindia dan Riko saling menatap.

"E ... eh ... hati-hati dong Nin," ucap Riko membuat Nindia kembali ke alam sadarnya.

Nindia hanya memberikan kekehan kecil, ia sangat malu sekarang.

"Udah buru naik. Hati-hati awas kepeleset lagi," ungkap Riko sambil mengacak rambut Nindia. Tidak salah? Seorang lelaki dingin bernama Riko mengacak gemas rambut seorang perempuan?

Nindia akhirnya naik ke motor Riko, lebih hati-hati tentunya karena ia tidak mau terpeleset lagi dan hampir terjatuh di hadapan Riko. Ia tidak siap menanggung malu untuk yang kedua kalinya.

"Kok gak jalan?" tanya Nindia karena sedari tadi Riko hanya diam padahal Nindia sudah duduk di atas motor miliknya.

"Emm, gue mau ajak lo ke taman bentar sebelum pulang. Mau gak?" tanya Riko.

Nindia melirik jam berwarna biru muda yang melingkar di pergelangan tangannya. "Udah sore Rik, langsung pulang aja,"

"Bentar aja Nin," pinta Riko.

"Yaudah deh, tapi jangan kelamaan ya takut nyokap nyariin," sahut Nindia.

"Siap!" Riko tersenyum senang, dia pun melajukan motornya dengan kecepatan normal dan membelah luasnya jalanan ibu kota.

~~~

Saat ini, Nindia dan Riko sedang duduk di salah satu bangku taman, menikmati udara segar, sekaligus menikmati es krim yang baru saja mereka beli.

Suasana semakin terasa hangat karena ditambah lelucon-lelucon yang Riko lontarkan dan membuat perut Nindia sakit karena lelah tertawa.

"Udah-udah capek gue ketawa," ucap Nindia sambil menghapus air matanya yang jatuh karena terlalu banyak tertawa.

"Oh iya, makasih ya traktirannya," tambah Nindia.

"Hm," jawab Riko singkat.

Riko terus memperhatikan Nindia yang sangat menikmati es krim rasa vanilla nya. Sampai-sampai Nindia tidak sadar kalau ada sisa-sisa es krim yang berada di sekitar mulutnya.

Berjuang untuk Bertahan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang