27. The truth

2.6K 507 61
                                    


"maksud paman?"

Beribu tanda tanya kini berputar liar dikepala Hyunjin dan Seungmin. Bagaimana mungkin Jeongin diculik kakak kandungnya sendiri? Jinyoung seingat Hyunjin berperilaku layaknya seorang kakak yang baik bagi Jeongin.
Meskipun pemuda Hwang itu cukup menyimpan dendam karena berulang kali dibuat cemburu oleh pemuda berkepala kecil itu.

Jungkook terlihat meremat tangannya satu sama lain dan bergerak gelisah. Seungmin dan Hyunjin saling melempar pandang seolah saling bertanya apa yang seharusnya dilakukan.

"Jinyoung menyayangi Jeongin bukan selayaknya kakak kepada adiknya. Jika kalian mengerti maksud saya.."
Jungkook berbicara dengan gurat wajah ragu

Kening Hyunjin mengkerut semakin dalam. Mencoba mencerna kata kata Jungkook yang terdengar seperti kode morse yang sama sekali tidak ia pahami. Otaknya berputar keras membuat artian dari kata kata sederhana namun begitu sulit diartikan dalam gendang telinganya

Seungmin menunduk. Matanya jauh menelusuk lantai. Pikirannya berkecamuk tak kalah rumit dibanding Hyunjin. Namun ia dapat mencerna kata kata itu dengan baik, bahkan beberapa ceritanya dimasa lalu kini sudah terjawab

Jungkook membuang nafasnya berat,

"Lebih jelasnya, anak sulung saya mencintai adiknya layaknya sepasang kekasih"

Kini Jungkook mendongakan kepalanya mengizinkan kedua pemuda dengan otak tak karuan melihat kedua netra kembarnya menyiratkan putus asa.

Seperti ada bunyi klik dikepala Hyunjin, kini ia mengerti.

Entah kenapa gambaran adik dan ibunya yang memiliki kasus hampir serupa dengan Jinyoung terlintas dipikirannya.

"bagaimana bisa?" tanya Hyunjin memastikan

Jungkook meremat tangannya sendiri menyalurkan rasa gugup yang tiba tiba dirasakannya.

Tidak ada yang memaksa lelaki berumur 43 tahun itu untuk membongkar semuanya. Namun rasanya ini adalah hal yang benar dan bisa membantu keluarganya yg kini sungguh sungguh berantakan.

"Jinyoung dan Jeongin adalah anak kami yang berharga. Keduanya adalah warna warna cerah yang mewarnai keluarga kecil kami. Saya tidak pernah menyangka kedekatan mereka akan berakhir menyimpang seperti ini."

Hyunjin mengernyitkan keningnya,

"Jeongin juga sama?"

Jungkook menggeleng tanda tidak,

"Jeongin menempeli Jinyoung karena dia kakaknya. Tidak lebih"

Hyunjin mengangguk, Seungmin masih tidak membuka suara menunggu kelanjutan ceritanya

"lanjutkan, paman" ucap Hyunjin

"Jinyoung melindungi dan menjaga Jeongin layaknya kakak yang berani dan menjadi contoh baik bagi adiknya. Sungguh tidak ada yang aneh dimata saya dan istri saya. Sampai ketika setelah istri saya meninggal, saya melihat sesuatu yang bahkan saya tidak percaya.."

Seungmin dan Hyunjin semakin memfokuskan mata dan telinganya mendengarkan cerita dari Jungkook

"waktu itu saya sempat terpuruk karena kematian istri saya. Tapi saya tidak melampiaskan pada anak anak, saya hanya akan menangis mengurung diri, dan ya, itu saja. Saya tidak pernah bermain tangan dengan keluarga saya. Saya begitu mencintai mereka"

Jungkook menundukan kepalanya merasajan kelopaknya terasa memanas karena air mata

"Hingga suatu hari saya pulang larut dan saya berniat melihat keadaan anak anak. Awalnya saya mencari Jinyoung, karena kamarnya lebih dekat. Namun nihil, ia tidak ada disana. Ketika saya mencari kekamar anak bungsu saya, saya melihat-"

[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang