10.Tutup matamu (FULL REVISI)

2.6K 345 2
                                    

Yuta dan Tiandra berusaha mengejar mobil yang dikendarai oleh Jovano. Jalanan malam yang sepi hanya diterangi oleh lampu jalan yang memancar redup, menambah ketegangan di udara. Jovano mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang mengerikan, membuat Yuta dan Tiandra harus berusaha keras untuk tetap mengejar.

Di dalam mobilnya, Jovano menerima telepon dari seseorang. Suara di seberang sana terdengar panik dan mendesak. Ekspresi Jovano langsung berubah tajam dan rahangnya mengeras.

"Tian, kenapa kita harus mengejarnya?" Yuta berdecak kesal sambil tetap mengikuti mobil di depannya.

Tiandra terdiam sejenak. "Kau lihat ekspresinya tadi kan? Dia bukanlah Jovano yang kita kenal. Aku khawatir jika ada media yang melihatnya, itu bisa sangat membahayakan Jovano," jujur Tiandra, yang membuat Yuta mengangguk mengerti.

Tiandra yakin bahwa orang yang menelepon Jovano tadi bukanlah musuh biasanya.

Mereka akhirnya berhenti di sebuah gudang yang sangat sepi, di pinggir kota. Lampu-lampu di luar gudang hanya sedikit, menciptakan bayangan-bayangan yang menambah kesan suram dan misterius tempat itu.

"Kemana Jovano?" tanya Yuta sambil melihat sekeliling dengan waspada. Matanya menyapu area tersebut, mencari tanda-tanda keberadaan temannya.

Tiandra hanya menggeleng kesal, matanya tak lepas dari pintu gudang yang tertutup rapat. "Aku juga tidak tahu."

Dengan tekad yang kuat, Tiandra berbalik menghadap Yuta. "Yuta, kau tunggu di sini. Aku akan masuk ke sana," ucapnya sambil mengangguk, memastikan bahwa Yuta memahami instruksinya.

Yuta membuka mulutnya untuk protes, tapi melihat determinasi di wajah Tiandra, dia akhirnya mengangguk setuju. "Baiklah, tapi hati-hati, Tian."

"Tutup matamu jika kau takut," ucap Winata dengan tegas, suaranya nyaris tenggelam oleh adrenalin yang memuncak di sekeliling mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tutup matamu jika kau takut," ucap Winata dengan tegas, suaranya nyaris tenggelam oleh adrenalin yang memuncak di sekeliling mereka.

"Maksudmu?" tanya Grace, matanya terbelalak dengan kebingungan. Namun, sebelum ia bisa mendapatkan jawaban, Winata dengan cepat menarik tubuhnya menjauh dari kaca. Tepat pada saat itu, kaca di dekat mereka pecah karena peluru yang hampir mengenai Grace.

"Tutup matamu," ulang Winata, kali ini dengan nada lebih mendesak, membuat Grace semakin penasaran dan cemas.

"Cepat, tutup!" desaknya sekali lagi, membuat Grace segera menutup mata dengan kedua tangannya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara pecahan kaca lagi yang semakin keras dan menggema di ruangan. Winata merengkuh tubuh Grace dengan erat, memastikan ia tetap aman di pelukannya. Peluru-peluru terus berdatangan, menghantam kaca dan dinding di sekitar mereka, menciptakan hujan pecahan kaca yang berbahaya.

Suasana mencekam di dalam ruangan, hanya diisi oleh suara tembakan dan kaca yang pecah. Winata berusaha keras untuk tetap tenang, matanya mencari-cari jalan keluar di tengah kekacauan. Dia tahu mereka harus bergerak cepat sebelum para penjahat mendekat lebih jauh.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang