36. Rencana (FULL REVISI)

751 92 4
                                    

Sudah tiga hari kondisi Jovano dan Tiandra dikabarkan sangat membaik. Marva dan Hartigan sibuk menyiapkan kepindahan Tiandra ke rumah sakit agensi agar anggota lain lebih mudah menjaga keduanya.

"Kak, mobil agensi sudah datang, ayo," ajak Marva sambil mengangguk kepada wanita yang lebih tua itu.

Sudah tiga hari juga para wartawan terus mencari tahu bagaimana awal mulanya kejadian itu. Buktinya sekarang para wartawan sudah menunggu di depan rumah sakit tempat Tiandra dirawat.

Cahaya flash mulai masuk ke dalam netra indah milik Livia dan Marva, membuat Livia sedikit memejamkan matanya karena merasa terganggu oleh cahaya itu. Marva yang menyadari ketidaknyamanan Livia segera berinisiatif untuk melindunginya. Ia berdiri di depan Livia, menggunakan tubuhnya sebagai penghalang untuk melindungi wanita itu dari sorotan kamera.

Para wartawan sontak bersorak kencang melihat pemandangan itu, mereka mengira wanita yang di samping Marva itu adalah kekasihnya.

"Tuan Marva, mungkin ini sedikit keluar dari topik, tapi apakah wanita di belakangmu ini adalah kekasihmu?" tanya seorang wartawan dengan semangat.

Marva hanya berdiam diri, tidak menjawab satu katapun.

"Ayo, Tuan, jawab," desak wartawan lain.

"Jika benar pun, tidak masalah," tambah yang lain lagi.

"Dia sangat cantik," puji wartawan yang lain, membuat suasana semakin ramai.

Marva menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berkata, "Maaf, bisakah kalian mematikan flashnya? Dia tidak nyaman dengan flash kamera."

Para wartawan segera mematikan flash kamera mereka setelah mendengar permintaan Marva.

"Jadi dia benar kekasihmu?"

"Tentu saja bukan," jawab Marva dengan lembut.

"Lalu apa hubungan kalian berdua?"

"Dia sudah seperti kakakku, dia teman dekat dari Kak Grace," ucap Marva, membuat orang di sana langsung mengucapkan 'wow'.

"Apakah hubungan kalian hanya sebatas kakak dan adik?"

"Tentu, lagipula aku tidak mungkin merebut kekasih dari anggotaku, bukan?" Para wartawan seketika tersontak dan terkejut. Mereka bertanya-tanya siapa anggota Neo City yang sedang menjalani kisah asmara saat ini.

"Berarti dia kekasih dari salah satu anggotamu?"

"Of course, dia adalah kekasih dari Tiandra," jawab Marva dengan tegas.

Para wartawan mulai berbisik-bisik di antara mereka, merasa senang mendapatkan berita baru yang menarik. Beberapa dari mereka mulai menulis cepat di notepad mereka, sementara yang lain mengajukan pertanyaan tambahan.

"Bagaimana dengan kondisi Tiandra sekarang?" tanya seorang wartawan dengan penuh rasa ingin tahu.

"Kondisi Tiandra sudah membaik, tetapi dia masih membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya. Kami semua di sini untuk mendukungnya," jawab Marva.

Semua langsung heboh dan mulai memotret Livia yang berada di belakang Marva, sementara Livia sudah bersumpah serapah kepada Marva.

"He, what are you planning now?!" tanya Livia pelan namun sangat jelas.

"Kau tenang saja, Ka."

"Kalau begitu kita permisi. Untuk pertanyaan lainnya, silakan tanyakan saat kita mengadakan konferensi pers. Terima kasih," ucap Marva yang langsung meninggalkan para wartawan di sana.

Marva dan Livia menaiki mobil yang sama, sementara Hartigan membawa mobil pribadi yang sudah sedari tadi berangkat. Di dalam mobil, Livia masih terlihat kesal dan cemas. Marva melihat itu dan mencoba menenangkannya.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang