17.rumor (FULL REVISI)

2K 263 9
                                    

Di tempat lain, beberapa orang sedang berkumpul dan membahas sesuatu. "Syukur kau cepat datang, Profesor Kun," ucap seseorang yang membuat lelaki itu tertawa kecil.

"Untungnya dia masih bisa bertahan hidup," balas orang itu sambil mengangguk dan mengamati apa yang ada di depannya.

"Dia bisa bertahan hidup karena kamu."

"Tapi tidak ada jaminan bahwa dia akan tetap hidup di masa depan," ucap Kun, yang membuat orang itu menghela napas dan tersenyum kecil.

"Kalau begitu, apakah aku harus memulai permainan ini sekarang?" tanya lelaki itu, yang membuat Kun tertawa kecil.

"Sepertinya begitu, Tuan Lee."

Suasana di sini sedikit memanas karena Tiandra yang kesal melihat Livia, sedangkan Grace dan yang lainnya hanya tertawa pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di sini sedikit memanas karena Tiandra yang kesal melihat Livia, sedangkan Grace dan yang lainnya hanya tertawa pelan.

"Bagaimana kalau kita mulai saja?" tanya Grace, yang membuat Desta mengangguk setuju.

"Tiandra, mulai," perintah Grace, dan Tiandra akhirnya memulai untuk menunjukkan hasil rancangan Neo City di hologram.

"Bagaimana kau bisa membuat benda seperti itu? Mereka akan mentertawakan nanti," ucap Livia, yang membuat Tiandra memutar bola matanya dengan malas.

"Ya, suka-suka kami lah, kan kami yang buka!" Livia hanya tertawa kecil mendengar omongan Tiandra yang seperti anak kecil.

"Tujuan kita adalah menarik semua orang agar melirik rancangan kita, bukan?"

"Terus?"

"Kau bodoh?"

"Kau gila." Balas Tiandra tak kalah pedas.

"Hei!"kesal livia dengan menatap nya tajam sedangkan yang ditatap hanya memberikan ekspresi datar.

"Bocah."desis yuta sambil melirik jam tangan nya.

Akhirnya, rapat tadi tidak sesuai harapan. Karena baru saja dimulai, mereka sudah seperti bebek yang tidak diberi makan. Mereka pulang begitu saja karena wajah Tiandra yang sudah memerah seperti api, mungkin karena Livia memberi julukan 'angry boy'.

"Aku yakin saat ibunya mengandung dia, ibunya sering makan cabai," desis Tiandra saat di depan rumah.

"Sudahlah, Tiandra," ucap Grace pelan sambil menggeleng.

"Aku baru ingat, ternyata foto di apartemenmu waktu itu adalah dia," Grace hanya mengangguk sambil merapikan meja makan.

"Sejak kapan kalian berteman?" tanya Tiandra, membuat Grace terdiam. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa mereka bekerja di kantor yang sama.

Grace menuangkan air putih untuk Tiandra dan memberikannya, berharap emosi lelaki di depannya membaik.

"Sejak kuliah."

"Aku bingung kenapa Tuan Kun menyuruh wanita itu untuk menggantikan posisinya. Grace, apakah kau juga sudah lama mengenal Kun?"

"Aku hanya mengenal Livia, sedangkan Tuan Kun aku kenal saat kita pergi ke kantornya," jawab Grace. Tiandra hanya mengangguk mengerti dan mengambil kunci mobilnya.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang