49. Pergi dan akhir (FULL REVISI)

335 53 11
                                    


Di sebuah mansion besar, suasana penuh kebahagiaan terpancar dari dua anak kecil bernama Jovano dan Livia. Mereka tampak sangat menikmati waktu mereka, bermain dan tertawa bersama dengan ceria. Suara tawa mereka memenuhi ruangan, menandakan kedekatan dan kebahagiaan yang mereka rasakan.

Orang tua mereka kemudian mendekati anak-anak itu dengan senyum lembut di wajah mereka. "Apa kau bahagia bermain dengan Bumi?" tanya orang tua Livia kepada putrinya dengan penuh kasih sayang.

Livia kecil mengangguk dengan gembira, mata berbinar. "Ya, aku sangat bahagia bermain dengan Bumi."

Orang tua Jovano, yang juga berada di dekat mereka, menyertai percakapan dengan penuh canda. "Bagaimana kalau kalian nanti menikah saja? Kalian saling menyayangi, kan?"

Jovano kecil, dengan penuh semangat dan tanpa keraguan, mengangguk dengan ceria. "Bumi mau nikah sama Lia, Bumi sayang Lia."

Livia kecil menatap Jovano dengan senyum manis, kemudian menjawab dengan penuh cinta, "Lia juga sayang Bumi!"

Sebelas tahun telah berlalu, dan Livia serta Jovano kini tumbuh menjadi remaja yang sangat akrab, seperti saat mereka masih kecil. Mereka masih menunjukkan kedekatan yang sama, dengan keduanya saling mendukung dan menghabiskan waktu bersama. Ketika orang tua Livia sibuk, dia sering mengunjungi rumah Jaehyun, dan begitu juga dengan Jovano yang sering berada di sekitar Livia.

Hubungan mereka tidak hanya terjaga melalui kebiasaan harian, tetapi juga melalui sebuah rencana yang telah dibuat oleh orang tua mereka sejak lama. Omongan orang tua mereka bukan sekadar gurauan belaka; mereka sudah merencanakan pertunangan antara Livia dan Jovano untuk beberapa bulan ke depan.

Kedua orang tua mereka telah merancang pertunangan ini sebagai langkah strategis untuk mempererat kerjasama bisnis mereka, dan mereka melihat ini sebagai kesempatan untuk menggabungkan kekuatan dan sumber daya dari kedua belah pihak. Dalam pandangan mereka, ini adalah langkah penting dalam memperluas jangkauan dan kekuatan bisnis mereka, sementara untuk Livia dan Jovano, ini adalah awal dari sebuah perjalanan baru yang mereka harapkan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan bagi mereka.

Hari pertunangan mereka benar-benar menjadi momen yang mengesankan. Kehangatan dan kebahagiaan tampak jelas di antara semua tamu yang hadir. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, orang tua Jaehyun memberikan sebuah mansion besar di New York sebagai hadiah untuk mereka berdua. Mansion ini akan menjadi rumah baru bagi Livia dan Jovano, meskipun mereka tinggal terpisah kamar—Livia masih di sekolah dan Jovano akan segera lulus.

"bumi jangan tinggalin lia ya?"

"bumi janji tidak akan meninggalkan lia."

Kehidupan Livia mengalami perubahan besar setelah Jovano pergi ke Korea untuk kuliah. Kepergian Jovano yang diikuti oleh kematian kedua orang tua Livia meninggalkan lubang besar dalam hidupnya. Meskipun Livia merasa kesepian dan tertekan, dia berusaha keras untuk tetap kuat dan mandiri.

Livia, setelah dua tahun melewati hari-hari berat tanpa Jovano di sisinya, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Korea, tepatnya ke Jeju, untuk menyusul tunangannya. Setelah mendapatkan alamat rumah Jovano di Jeju, Livia merasa sangat bersemangat dan berharap untuk menyatukan kembali hubungan mereka yang sempat terputus.

Namun, ketika Livia tiba di rumah Jovano, perasaannya berubah drastis. Dengan koper di tangan, ia melihat pemandangan yang sangat mengejutkan: Jovano sedang berpelukan dengan wanita lain di depan matanya. Koper yang ia pegang jatuh ke tanah dengan suara keras, menarik perhatian Jovano dan wanita tersebut.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang