2.awal semua ini (REVISI)

4.2K 586 53
                                    

Aku revisi sedikit yaa cerita nya biar enak dibaca sama kaliann

Jovano Rajarendra Bumiantara. 

"Apakah kamu baik-baik saja, nona?" tanya Jovano sambil membuka kacamatanya, yang membuat Grace terkejut.

"Ah, iya, hanya terkejut," ucap Grace sambil mencoba kembali fokus, berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Tidak ada yang terluka? Bagaimana dengan mobilmu?" tanya Jovano sambil melirik mobil Grace yang untungnya tidak rusak parah.

Grace melamun sebentar untuk mengingat obrolannya dengan Adrian sebelumnya. Benar, di hadapannya kini adalah Jovano. Dia tahu bahwa pria ini bukan hanya sekadar CEO yang dihormati, tetapi juga ketua dari Neo City yang ditugaskannya untuk dijatuhkan.

"Halo?" panggil Jovano lagi.

"Ah, iya, aku tidak apa-apa," ucap Grace dengan santai, berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdegup kencang.

"Syukurlah. Oh ya, aku Jovano Rajarendra. Kamu?" ucapnya sambil tersenyum, memamerkan lesung pipi yang menawan.

"Ah, aku Mahalia Gracia," jawabnya, berusaha terdengar percaya diri meskipun dalam hatinya bergetar.

Jovano hanya mengangguk kecil sambil melihat mobil Grace sekali lagi untuk memastikan bahwa wanita itu baik-baik saja.

Tatapan Jovano menimbulkan berbagai pikiran dalam benak Grace. Dia adalah sosok yang karismatik, dan kesan pertama ini membuat Grace merasa campur aduk. "Dia tampak begitu ramah, tetapi aku tahu siapa dia sebenarnya," pikirnya.

"Kalau begitu, aku permisi," ucap Jovano sopan dan langsung mengemudi mobil sedan hitam tersebut.

Namun, ada satu hal yang janggal saat Jovano membuka pintu mobilnya. Grace mendengar suara nyaring, seperti "tembakan?"

Instingnya segera bereaksi. Grace langsung berlari masuk ke dalam mobil dan menghela nafas berat, kepala masih dipenuhi pertanyaan. Apakah Jovano benar-benar melakukan aksinya secara terang-terangan begitu saja?

Ketegangan melanda, dan Grace berusaha meresapi situasi yang baru saja terjadi. Dia tahu bahwa ini adalah momen krusial, dan dia harus tetap waspada. Rasa ingin tahunya berperang dengan instingnya untuk berhati-hati.

Saat rasa penasarannya terus mengganggunya, tiba-tiba muncul pesan dari Adrian yang mengatakan dia harus siap pada pukul 10 malam.

Apa arti dari pukul 10 malam itu? Mungkinkah ada pertemuan penting atau informasi baru yang harus dia terima?

Grace hanya mengangkat bahu acuh dan melanjutkan mengemudikan mobilnya menuju rumah. Dia memutuskan untuk tidak membiarkan pesan itu mengganggu pikirannya lebih jauh.

Sambil berkendara, dia berusaha menganalisis semua yang telah terjadi hari ini—pertemuannya dengan Jovano, ancaman yang mungkin mengintai, dan tugas yang ada di depan mata.

Setibanya di apartemen, Grace segera membuka berkas-berkas kelompok Neo City yang tergeletak di meja. Satu per satu, ia memeriksa data mereka. Rata-rata pendidikan anggota Neo City ini sangat baik, bahkan bisa dibilang luar biasa. Namun, di balik prestasi yang gemilang itu, Grace merasa ada yang kurang. Apa lagi yang mereka incar? Mereka lahir dari keluarga kaya, berprestasi, dan memiliki akses ke segala sesuatu yang mereka inginkan.

Merenung sejenak, Grace merasa lelah. Ia menuangkan satu botol wine ke dalam gelas kecilnya. Hujan yang rintik-rintik di luar jendela seolah menjadi teman yang sempurna untuk momen ini. Setidaknya, menikmati segelas wine di saat hujan adalah sebuah berkah yang bisa ia nikmati di tengah kebisingan pikirannya.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang