5.bom (FULL REVISI)

3.3K 463 11
                                    

"Saya Jovano. Don't cross the line, Grace," katanya dengan nada tegas, matanya menyala penuh emosi. "Atau saya akan menembak kepala menjijikan kamu ini sekarang."

Grace terkejut melihat Jovano mengarahkan pistolnya ke arahnya, hatinya berdegup kencang.

Namun, tiba-tiba, seseorang di luar pintu berteriak, "Jovano, berhenti!"

Suara itu menggema, dan dengan cepat, sosok itu masuk, menarik Jovano untuk menghentikan tembakannya. Ketegangan di ruangan mengendur sejenak, dan Grace merasakan napasnya kembali lega, meskipun ancaman itu masih menggantung di udara.

"Yuta!" teriak pria itu, sambil menahan tubuh Jovano yang tampak marah. Yuta muncul tiba-tiba dari arah dapur, wajahnya serius.

"Tolong bawa Jovano keluar," titah Tiandra, suaranya penuh ketegasan.

Yuta hanya mengangguk, dengan cepat membimbing Jovano keluar dari sana. 

Tiandra menghampiri Grace dengan ekspresi kebingungan, jelas tidak biasa bagi Jovano bertindak seperti ini.

Grace hanya menundukkan kepalanya, takut menghadapi tatapan tajam Tiandra yang mendekatinya.

"Coba tadi tidak ada aku, mungkin kau sudah mati," desis Tiandra dengan tajam, sambil menggeleng pelan.

"Ma-maaf," Grace hanya bisa mengucapkan kata itu untuk sementara, otaknya tak bisa menerima semua ini. Situasi ini terasa terlalu berat untuk dipahami, dan emosi yang membingungkan mengalir dalam dirinya.

"He's dangerous, didn't I warn you, little girl?" ucap Tiandra sambil menatap Grace tajam, menekankan betapa seriusnya situasi ini.

Grace hanya bisa berpikir, kau pun berbahaya, Tian.

"Berhati-hatilah," katanya sebelum menjauh dari Grace, meninggalkan kesan yang mendalam.

Setelah keributan tadi, Grace tidak melihat Jovano lagi—mungkin dia sudah pergi, dan rasa khawatir mulai menggelayuti pikirannya.

Setelah keributan tadi, Grace tidak melihat Jovano lagi—mungkin dia sudah pergi, dan rasa khawatir mulai menggelayuti pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jovano dan anggota lainnya memutuskan untuk pergi ke klub untuk menenangkan suasana hati Jovano. Semua anggota hadir kecuali Hartigan dan Winata. Rasa penasaran menyelimuti mereka tentang mengapa Jovano begitu marah tadi.

Sementara itu, Marva hanya tertawa sambil melihat ponselnya, tampak tidak terpengaruh oleh ketegangan yang mengelilingi mereka. Semua orang heran melihat sikap Marva, karena ia tampak begitu santai dan ceria di tengah situasi yang tegang seperti itu. Tawa Marva seakan menjadi pengingat bahwa meskipun ada masalah, hidup tetap berjalan.

"Tian, can you explain for us kenapa Jovano bisa semarah tadi?" tanya salah satu anggota, berharap mendapatkan penjelasan. Tian, yang namanya disebut, meneguk alkoholnya dan mulai berbicara.

"Gracia melihat foto Jovano," ucap Tian, yang membuat semua anggota menatap Jovano dengan kebingungan.

Mereka tidak tahu banyak tentang masa lalu Jovano, dan suasana semakin canggung. Hanya Tiandra yang tampaknya memahami lebih dalam mengenai rahasia yang menyelimuti Jovano, menambah misteri di antara mereka.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang