rules pertama, jangan jatuh cinta.
Kehidupan Gracia yang damai kini harus berubah ketika dirinya berurusan dengan lelaki bernama Jovano Rajarendra Bumiantara.
Pria yang dikenal sebagai Profesor Kun terlihat sangat frustrasi dan marah setelah menerima informasi bahwa Grace terlibat dalam rencana pernikahan dengan Jovano. Dia merasa semua rencananya hampir hancur karena perkembangan mendadak ini.
"Siapkan pesawat untuk penerbangan pulang sekarang juga!" teriak Kun, menekan pentingnya waktu dalam situasi ini.
Dengan cepat, seorang pengikutnya menanggapi dan pergi untuk menyiapkan penerbangan tersebut. Kun menghela nafas kasar dan mengusap wajahnya, berusaha menenangkan dirinya dari amarah yang meluap.
Ketika dokter Han masuk ke ruangan, dia tampak santai namun merasa tegang melihat keadaan Kun. "Ada apa denganmu, Profesor Kun?" tanya dokter Han dengan nada tenang.
"Grace ketahuan dan akan menikah dengan Jovano bulan depan," jawab Kun dengan nada frustrasi. Berita ini jelas mengejutkan dokter Han, yang kemudian berdiri dengan ekspresi terkejut.
"Bagaimana bisa?!" teriak dokter Han, suaranya menggema di ruangan yang hening.
"Maaf, saya tidak mendapatkan informasi ini lebih awal," kata pengikut Kun, bahunya merosot dalam rasa bersalah.
Kun, yang tampak kelelahan, hanya bisa mengeluh dan membiarkan kepalanya menunduk. "Saya harus segera kembali dan menemui Grace," kata dokter Han dengan nada tegas, menunjukkan betapa pentingnya Grace baginya.
"Jangan gegabah, Dokter Han. Rencana kita akan gagal jika kau kembali sekarang," kata Kun, mencoba menenangkan situasi dan menjaga rencana tetap pada jalurnya.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya dokter Han, wajahnya menunjukkan frustrasi dan kekacauan emosional.
"Biarkan aku kembali dan melihat apa yang direncanakan Jovano. Aku perlu mengevaluasi situasi lebih lanjut sebelum mengambil langkah berikutnya," jawab Kun, memutuskan untuk tetap tenang dan strategis.
Dokter Han, yang merasa lemah dan tidak berdaya, akhirnya duduk di sofa, tampak lelah. "Tolong jaga adikku," katanya dengan nada penuh permohonan.
Kun, meskipun tampak tegas, menunjukkan sisi lembutnya dengan mengangguk. "Aku akan menjaga Grace. Tenanglah," ujarnya, berusaha memberi jaminan.
"Dan tolong juga jaga adikku," tambah Proffesor Kun, berharap ada seseorang yang bisa menjaga saudara perempuannya dengan baik.
Kun kembali mengangguk, bersedia mengambil tanggung jawab tersebut. "Aku akan melakukan yang terbaik," katanya.
Dengan situasi yang semakin mendesak dan penuh ketegangan, Kun dan dokter Han harus cepat beradaptasi dengan perubahan mendadak ini. Mereka menyadari bahwa rencana mereka mungkin harus diubah, dan mereka harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grace menatap dirinya di cermin dengan campur aduk perasaan. Gaun pengantin yang indah itu, dengan detail bunga yang anggun dan desain yang elegan, membuatnya tampak seperti putri dari dongeng. Namun, di balik keindahan gaun itu, Grace merasa hatinya berat dan penuh keraguan.
