3.welcome my home (FULL REVISI)

3.5K 564 49
                                    


"Tunggu," ucap pria lain sambil berdiri menghampiri Grace. Ia melepaskan jasnya dan dengan cepat berkata, "Pakailah jas ini, atau seluruh orang di klub ini akan memandangmu lapar." Bisiknya, sambil memberikan jasnya kepada Grace. Rasa terima kasih dan rasa malu berpadu dalam diri Grace saat ia menerima jas itu.

Grace membelalak, mengamati wajah pria tersebut, tapi sejenak ia lupa siapa namanya. "Terima kasih..." ucapnya, masih merasa canggung.

"Desta," jawab pria itu sambil tersenyum, sebelum pergi meninggalkan Grace dan bergabung dengan para anggota lainnya. Rasa terima kasihnya terbayar dengan senyum Desta, meski rasa penasaran tentangnya tetap menggantung di pikiran Grace.

Namun, saat Grace membalikkan badan, sebuah tangan menahan pergelangan tangannya. Pria itu memaksa Grace untuk kembali menghadapnya.

"Hey, tunggu—" ucap Grace, terkejut.

"Kamu nggak bakal minta maaf ke orang yang bajunya kecipratan minuman?" tanya pria lain dengan pandangan meremehkan. Nada suaranya penuh sindiran, membuat Grace merasa semakin terjepit dalam situasi yang canggung dan memalukan.

"Memangnya siapa yang terkena tumpahan minuman itu?" tanya Grace, menatap kembali pria yang tersenyum licik ke arahnya.

"lihatlah, apakah kamu buta?" jawab pria itu, nada sarkasme terdengar jelas.

Grace melirik ke arah mereka semua dan melihat Jovano sedang membuka jas yang terkena minuman tadi.

"Sudah, Jason, aku tidak apa-apa," ucap Jovano sambil melemparkan jasnya ke meja. Namun, meski ia berkata tidak apa-apa, Grace menangkap tatapan pria itu yang sedikit kesal, menyiratkan bahwa situasi ini jelas mengganggunya.

Grace kembali meminta maaf, namun ada pria sialan yang terus memojokannya dengan ucapan-ucapan menyebalkan.

"Apakah harga satu jas ini bisa kamu selesaikan dengan satu kata maaf aja, nona?" tanya pria itu, kekeh sambil memegang jas yang terkena minuman, lalu melemparkannya ke arah Grace.

Bukankah dia Marva?

"Lalu apa yang kamu mau?" tanya Grace, berusaha menjaga ketenangan.

"Sepertinya tidak asik kalau kita bahas di sini. Bagaimana kalau kamu datang ke kantor Jovano besok?" tantang pria itu, membuat Grace sedikit terkejut. Rasa canggung dan ketidakpastian menyelimuti pikiran Grace, menambah tekanan di situasi yang sudah cukup memalukan ini.

Jovano hanya tersenyum sinis dan melirik Grace sejenak.

"Untuk apa? Aku hanya tidak sengaja menjatuhkan minuman itu!" Grace sedikit meninggikan suaranya, menarik perhatian mereka semua.

"Sedikit? Kau tahu ini adalah jas kesayangannya yang dia beli di Kanada!" ucap pria itu, membuat Grace terdiam saat mendengar tempat pembeliannya.

"Bahkan harganya lebih mahal dari kamu, nona," ejek pria lain, membuat Grace membulatkan mata.

Ya, itu adalah Yuta Lewis.

Jadi, inilah sifat asli mereka di balik layar? Penipu! Rasa frustrasi dan kemarahan membakar dalam diri Grace, menyadari bahwa situasi ini semakin menyebalkan.

"Are you scared?" tanya Marva to the point, menambah ketegangan di udara.

Grace menghela napas sejenak, menatap mereka satu per satu. "Baiklah, aku akan datang ke kantornya," ujarnya akhirnya, berharap mungkin ada sesuatu yang bisa ia temukan di sana.

"Pintar sekali gadis ini," komentar pria lain sambil bangkit dari kursinya dan mendekati Grace dengan langkah percaya diri.

"Kau mau ke mana, Tiandra?" tanya Yuta, mengangkat alis sebelahnya dengan nada menggoda.

mr. dangerous (FULL REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang